MULTIPLIKASI IN VITRO ANGGREK HITAM (Coelogyne pandurata Lindl.) PADA PERLAKUAN KOMBINASI NAA DAN BAP

Main Article Content

Roni Kartiman
Dewi Sukma
Syarifah Iis Aisyah
Agus Purwito

Abstract

Anggrek hitam merupakan flora langka asli Kalimantan, Indonesia. Keberadaa anggrek ini di alam semakin langka akibat eksploitasi berlebihan dan sulitnya perbanyakan secara alami. Kultur jaringan merupakan metode untuk mengatasi kelangkaan anggrek ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi NAA dan BAP terhadap multiplikasi anggrek hitam. Media dasar yang digunakan adalah ½ MS dengan penambahan air kelapa 150 mLL-1. Eksplan yang digunakan adalah tunas hasil semai biji umur 6 bulan. Kultur tunas diinkubasi selama 23 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi terbaik untuk multiplikasi tunas adalah NAA 0 mgL-1 dengan BAP 0,2 mgL-1. Tunas tumbuh lebih baik dalam media dengan penambahan BAP tanpa NAA, sedangkan akar pada media tanpa NAA dan BAP. Penambahan BAP sampai 0.3 mgL-1 mampu meningkatkan jumlah daun, namun menurun dengan penambahan di atas konsentrasi tersebut.

Article Details

How to Cite
Roni Kartiman, Dewi Sukma, Syarifah Iis Aisyah, & Agus Purwito. (2018). MULTIPLIKASI IN VITRO ANGGREK HITAM (Coelogyne pandurata Lindl.) PADA PERLAKUAN KOMBINASI NAA DAN BAP. Jurnal Bioteknologi Dan Biosains Indonesia, 5(1), 75–87. https://doi.org/10.29122/jbbi.v5i1.2908
Section
Articles

References

Adi NKAP, Astarini IA, Astiti NPA (2014) Aklimatisasi anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) hasil perbanyakan in vitro pada media berbeda. J Simbiosis 2: 203-214

Andarini YN (2013) Respon planlet anggrek Dendrobium spectabile pada pemberian beberapa taraf paclobutrazol selama tahap aklimatisasi. Skripsi, Institut Pertanian Bogor

Arif A (2016) Keragaan planlet Dendrobium lasianthera (JJ Smith) hasil iradiasi sinar gamma generasi Mv1. Skripsi, Institut Pertanian Bogor

Arti LT, Mukarlina (2017) Multiplikasi anggrek bulan (Dendrobium sp) dengan penambahan ekstrak taoge dan benzyl amino purine (BAP) secara in vitro. J Protobiont 6: 278-282

Bakti PLW (2009) Analisis kandungan klorofil dan laju fotosintesis tebu transgenik PS-IPB 1 yang ditanam di kebun percobaan PG Djatiroto, Jawa Timur. Skripsi, Institut Pertanian Bogor

Fithriyandini A, Maghfoer MD, Wardiyati T (2015) Pengaruh media dasar dan 6-benzylaminopurine (BAP) terhadap pertumbuhan dan perkembangan nodus tangkai bunga Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) dalam perbanyakan secara in vitro. J Produksi Tanaman 3: 43-49

Gantait S, Mandal N, Bhattacharyya S, Das PK (2011) Induction and identification of tetraploids using in vitro colchicine treatment of Gerbera jamesonii Bolus cv. Sciella. Plant Cell Tiss Organ Cult 106:485-493. doi:10.1007/s11240-011-9947-1

Gravendeel B (2000) Reorganising the orchid genus Coelogyne: A phylogenetic classification based on morphology and molecules. National Herbarium Nederland, Universiteit Leiden, Netherland

Harjadi SS (2009) Zat Pengatur Tumbuh. Penebar Swadaya, Jakarta

Hatta M, Hayati M, Irayani U (2008) Pengaruh IAA dan BAP terhadap pertumbuhan tanaman nilam (Pogestemon cablin Benth) in vitro. J Floratek 3: 56-60

Karyanti, Kartini M (2017) Pengaruh thidiazuron dan hidrolisat kasein terhadap multiplikasi tunas Satoimo (Colocasia esculenta (L) Schott var antiquarum. J Bioteknol Biosains Indones 4: 70-77. doi: 10.29122/jbbi.v4i2.2535

Kurnianingsih R, Marfuah, Matondang I (2009) Pengaruh pemberian BAP (6-Benzyl Amino Purine) pada media multiplikasi tunas Anthurium hookerii Kuntt. Enum. secara in vitro. Vis Vitalis 02: 23-30

Ling ACK, Yap CP, Shaib JM, Vilasini P (2007) Induction and morphogenesis of Phalaenopsis callus. J Trop Agric and Fd Sc 35: 147-152

Markal A, Isda MN, Fatonah S (2015) Perbanyakan anggrek Grammatophyllum scriptum (Lindl.) BL. melalui induksi tunas secara in vitro dengan penambahan BAP dan NAA. JOM FMIPA 2: 108-114

Paramartha AI, Ermavitalini D, Nurfadilah S (2012) Pengaruh penambahan kombinasi konsentrasi ZPT NAA dan BAP terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium taurulinum J.J Smith secara in vitro. J Sains dan Seni ITS 1: 40-43

Pramesti G (2011) SPSS 18.0 dalam Rancangan Percobaan. PT. Elek Media Komputindo, Jakarta

Prasetyo AN (2017) Kajian pemberian giberelin pada fisiologi tanaman iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume.) berbeda umur. Skripsi, Institut Pertanian Bogor

Putri HA (2015) Pengaruh komposisi media dasar dan kitosan terhadap pertumbuhan protocorm like bodies (PLBs) dan planlet Anggrek Phalaenopsis hibrida. Skripsi, Institut Pertanian Bogor

Megia R, Ratnasari, Hadisunarso (2015) Karakteristik morfologi dan anatomi, serta kandungan klorofil lima kultivar tanaman penyerap polusi udara Sansevieria trifasciata. J Sumberdaya Hayati 1: 34-40

Restiani R, Semiarti E, Indrianto A (2016) Konservasi anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) melalui mikropropagasi pada berbagai medium kultur. Pp 393-404. Prosiding Simposium Nasional Pendidikan Biologi (Symbion 2016) 27 Agustus 2016, UAD Yogyakarta

Samosir IA (2014) Karakter morfologi dan anatomi daun beberapa spesies Sansevieria. Skripsi, Institut Pertanian Bogor

Sims DA, Gamon JA (2003) Estimation of vegetative water content and photosynthetic tissue area from spectral reflectance: A comparison of indices based on liquid water and chlorophyll absorption features. Remote Sens Environ 84: 526-537. doi: 10.1016/S0034-4257(02)00151-7

Suhentaka EB (2010) Pengaruh konsentrasi BA dan NAA pada tahap multiplikasi secara in vitro terhadap keberhasilan aklimatisasi nanas (Ananas comosus (L) Merr) kultivar Smooth Cayenne. Skripsi, Institut Pertanian Bogor

Thamrin M (2008) Peningkatan pembungaan jeruk Pamelo (Citrus grandis (L.) Osbeck) “Cikoneng” melalui strangulasi. Tesis, Institut Pertanian Bogor

Untari R (2003) Pengaruh jenis media organik dan NAA terhadap pertumbuhan anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) di dalam

kultur in vitro. Skripsi, Institut Pertanian Bogor

Zulkarnain (2009) Kultur Jaringan Tanaman: Solusi Perbanyakan Tanaman Budidaya. Bumi Aksara, Jakarta