SIMULASI DAN ESTIMASI KEBUTUHAN ENERGI SISTEM GASIFIER DENGAN BAHAN BAKU BATUBARA SUMSEL DAN KALSEL

Authors

  • Abdul Ghofar Pusat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia, TIEM- BPPT
  • Rudy Surya Sitorus Pusat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia, TIEM- BPPT
  • Erbert Ferdy Destian Pusat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia, TIEM- BPPT
  • Endro Wahju Tjahjono Pusat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia, TIEM- BPPT
  • Mochammad Ismail Pusat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia, TIEM- BPPT
  • Murbantan Tandirerung Pusat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia, TIEM- BPPT
  • Derina Paramitasari Pusat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia, TIEM- BPPT

DOI:

https://doi.org/10.29122/mipi.v11i1.2094

Abstract

Batubara yang melimpah di Indonesia dapat dijadikan sebagai bahan baku alternatif untuk industri petrokimia. Namun demikian, diperlukan teknologi pengolahan yang tepat supaya dapat digunakan secara optimal sesuai dengan karakteristik batubara yang ada di Indonesia. Salah satu teknologi pengolahan batubara adalah gasifikasi untuk menghasilkan synthetic gas (syngas). Terdapat beberapa jenis teknologi gasifikasi antara lain Fixed Bed, Fludized Bed, dan Entrained Bed. Penelitian ini bertujuan mencari keunggulan dari masing-masing
teknologi dari segi kebutuhan energi, produk syngas, biaya modal, dan biaya operasional proses ysng disimulasikan dengan menggunakan aspen plus. Sampel batubara yang digunakan dalam simulasi ini berasal dari empat daerah di wilayah potensial penghasil batubara yakni dua daerah di wilayah Sumatera Selatan
(Keluang dan Babat Tomang) dan dua daerah di wilayah Kalimantan Selatan (Pendopo dan Sebuku). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknologi yang sesuai dengan karakteristik batubara Indonesia adalah teknologi fluidized bed dan entrained bed. Di mana untuk teknologi fluidized bed membutuhkan energi
lebih rendah walaupun syngas yang dihasilkan lebih sedikit serta modal dan biaya operasional yang lebih tinggi dibandingkan entrained bed dan fixed bed. Sedangkan untuk teknologi entrained bed menghasilkan syngas yang lebih banyak dan ramah lingkungan walaupun teknologi ini membutuhkan energi yang lebih tinggi. 

Downloads

Published

13-09-2023

How to Cite

Ghofar, A., Sitorus, R. S., Destian, E. F., Tjahjono, E. W., Ismail, M., Tandirerung, M., & Paramitasari, D. (2023). SIMULASI DAN ESTIMASI KEBUTUHAN ENERGI SISTEM GASIFIER DENGAN BAHAN BAKU BATUBARA SUMSEL DAN KALSEL. Majalah Ilmiah Pengkajian Industri; Journal of Industrial Research and Innovation, 11(1), 61–68. https://doi.org/10.29122/mipi.v11i1.2094