ANALISIS KOMPARATIF HAMBATAN KAPAL KATAMARAN PADA PERAIRAN DANGKAL, MEDIUM DAN DALAM
Main Article Content
Abstract
Berbagai literatur menunjukkan bahwa kapal katamaran menjadi populer dan sukses digunakan sebagai moda transportasi karena tersedianya area geladak yang lebih luas dan tingkat stabilitas yang lebih aman dan nyaman. Kapal katamaran mempunyai sarat rendah, memungkinkan untuk dioperasikan di perairan dangkal (shallow water) seperti halnya di perairan Indonesia yang relatif dangkal antara lain pelabuhan dan sungai. Di sisi lain hal tersebut dapat menimbulkan efek dan fenomena squat yang meningkatkan hambatan total kapal katamaran. Paper ini mengkaji hambatan lambung katamaran terhadap variasi kedalaman perairan. Eksperimen dilakukan di Tangki Tarik (Towing Tank) Jurusan Teknik Perkapalan (JTP) ITS dengan variasi rasio jarak antar lambung kapal – panjang kapal (S/L) 0.2
~ 0.4 dan variasi kecepatan pada angka Froude (Fr) 0.25~0.42 di perairan dangkal dan medium serta dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pada perairan dalam, sehingga dapat memberikan komparasi hambatan total kapal katamaran di perairan dangkal, perairan medium dan di perairan dalam. Hambatan kapal katamaran yang cenderung meningkat di perairan dangkal dan medium pada kecepatan Fr 0.25~0.37 akibat terjadinya perubahan tekanan dan kenaikan kecepatan aliran antara bagian bawah badan kapal dan dasar perairan. Hal tersebut dapat memberikan kontribusi data untuk mengevaluasi prediksi hambatan total kapal katamaran, sehingga penentuan daya mesin kapal dan efisiensi bahan bakar kapal katamaran yang dioperasikan di perairan dangkal-medium dapat menjadi lebih optimal.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Drewry Shipping Consultants , (1997), Fast Ferries: Shaping the Ferry Market for the Twenty-First Century, Drewry Shipping Consultants Ltd,
London, England.
Insel, M and Molland, A F (1992). An Investigation into the Resistance Components of High Speed Displacement Catamarans, Trans RINA Vol. 134.
Koh, K.K;. Yasukawa, H (2012). Comparison study of a pusher-barge in shallow water, medium shallow water and deep water conditions, Ocean
Engineering 46 pp 9-17.
Pal, P K dan Doctors, L.J.(1995). Optimal Design of High Speed River Catamaran, Proceedings of FAST Sea Transportation, Travemunde, Germany.
Sahoo, P K.,Doctors L J , Pretlove Nuke (2006). CFD Prediction of The Wave Resistance of A Catamaran with Staggered Demihulls, International Conference on Marine Hydrodynamic, Visakhapatnam India.
Turner, H dan Taplin, A (1968), The Resistance of Large Powered Catamaran, Trans SNAME, Vol 76.
Taylan, M (2001). Behavior of Ships in Shallow and Restricted Waters, Mathematical & Computational Applications, Vol. 6, No. 1, pp.1-11.
Utama, I.K.A.P (2006). Analisis Eksperimental Hambatan Kapal Katamaran pada Berbagai Jarak Demihull, Jurnal Penelitian Engineering Vol.12
No. 1.
Utama, I.K.A.P ; Murdjianto ; Sulisetyono, A ; Jamaluddin, A. (2009). Pengembangan Moda Kapal Berbadan Banyak untuk Transportasi Sungai
dan Penyeberangan yang aman, nyaman dan efisien, Laporan Akhir Riset Insentif Terapan, Bidang Teknologi dan Manajemen Transportasi.
Utama, IKAP ; Jamaluddin, A ; Hutauruk, R.M (2011). A Study Into The Selection of Mono and Multi-Hull Vessel for Better Sea Transportation
System, Preceedings of the 4th International product Design & Development, Yogyakarta.