ANALISIS KAPASITAS GALANGAN KAPAL IKAN UNTUK MEMENUHI RENCANA PENGADAAN KAPAL IKAN HIBAH

Main Article Content

Agus Lubis Fitriansyah
Heri Supomo

Abstract

Pemerintah melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menawarkan bantuan kapal ikan kepada nelayan agar tercapai target produksi perikanan. Rencana pengadaan ini harus didukung dengan kemampuan dan pemilihan galangan yang tepat. Sedangkan saat ini informasi terkait kemampuan dan kapasitas galangan kapal fiber yang ada di Indonesia belum jelas, menyebabkan realisasi pengadaan kapal ikan hibah pada tahun-tahun sebelumnya tidak memenuhi target yang direncanakan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kapasitas galangan untuk memenuhi rencana pengadaan kapal ikan hibah KKP tahun 2019. Urutan penelitian sebagai berikut: pertama dilakukan klasifikasi kapal ikan berdasarkan ukuran GT masing-masing, yaitu < 5 GT (tipe 1), 5 sampai 20 GT (tipe 2), dan 20 sampai 30 GT (tipe 3). Kedua dibuat kriteria minimum galangan dalam membangun kapal ikan. Ketiga dilakukan penilaian galangan kapal berdasarkan kriteria yang telah dibuat. Keempat dilakukan pemilihan galangan pada masing-masing Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPN-RI) menggunakan metode beban skor. Kelima menghitung jumlah kapal yang mampu dibangun oleh galangan. Hasil dari penilaian galangan didapatkan bahwa 43% galangan memiliki kemampuan membangun kapal tipe 1, sekitar 38% galangan memiliki kemampuan membangun kapal tipe 2 dan sekitar 19% galangan memiliki kemampuan membangun kapal tipe 3. Pada perhitungan produktivitas diketahui jumlah kapal < 5GT yang mampu dibangun adalah 1620 unit/periode. Mengacu pada kapasitas galangan, dapat dikatakan bahwa keseluruhan galangan mampu untuk memenuhi rencana pengadaan bantuan kapal ikan KKP pada tahun anggaran 2019.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Alfath, M. M., Pribadi, S. R. W. dan Soejitno, S. (2016). Studi Peningkatan Kemampuan Galangan Kapal di Jawa Timur untuk Mendukung Program Pengadaan Kapal Penangkap Ikan Nasional Oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jurnal Teknik ITS, Vol. 5 (2): G332-G337.

Ardidja, S. (2007). Kapal Penangkap Ikan. Jakarta: Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta.

Baskoro, A. dan Pribadi, T. W. (2018). Analisa Teknis dan Ekonomis Pembangunan Kapal Ikan Ukuran 10GT-20GT Konstruksi Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) Sesuai Standar Biro Klasifikasi Indonesia. Jurnal Teknik ITS, Vol. 7 (1): G25-G30.

Ikhsan, M. (2016). Analisa Kebutuhan Material Kapal 3 GT Untuk Galangan Kapal Multifungsi. Jurnal Kapal, Vol. 13 (3): 135-141.

Ma’ruf, B. (2009). Teknologi Pembangunan dan Sertifikasi Kapal Sep-Hull. Laporan Penelitian. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta.

Ma’ruf, B. (2011). Studi Standardisasi Konstruksi Laminasi Lambung Kapal Fiberglass. Jurnal Standardisasi, Vol.13 (1): 16-25.

Purbayanto, A., Iskandar, H. B. H., Wisudo, S. H. danYopi, N. (2004). Kajian Teknis Kemungkinan Pengalihan Pengaturan Perijinan dari GT menjadi Volume Palka pada Kapal Ikan. Makalah. Semiloka Paradigma Baru Pengelolaan Perikanan yang Bertanggungjawab dalam Rangka Mewujudkan Kelestarian Sumberdaya dan Manfaat Ekonomi Maksimal. Aryaduta Hotel, Jakarta.

Rahardjo, O., Maydino, A., Cahyo, A. dan Muis A. (2017). Standardisasi Laminasi FRP Lambung Kapal Penangkapan Ikan 3 GT. Jurnal Standardisasi, Vol. 19 (3): 255-264.

Randell, L. A. (1974). Fishing Boat Design. National Fisheries Seminar on Fishing Boat Economics. University of Adeleide, Australia.

Setianto, I. (2007). Kapal Perikanan. Semarang: Universitas Diponegoro.

Supomo, H. (2008). Pengaruh Penggunaan Subkontraktor terhadap Waktu dan Biaya per Compensated Gross Tonage (COST/CGT) dalam Pembangunan Kapal. Jurnal Kapal, Vol. 5 (3): 191-201.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 Perikanan. 6 Oktober 2004. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118. Jakarta.