OPTIMASI JUMLAH KAPAL PENANGKAP IKAN BERBASIS POTENSI LESTARI SUMBERDAYA IKAN: STUDI KASUS PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI PERAIRAN SUMATERA BARAT

Main Article Content

Yusep Sugianto
IGN Sumanta Buana

Abstract

Trend produksi ikan tahun 2016 di PPS Bungus yang terletak di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat meningkat dalam kurun waktu 2007-2015. Hasil tangkapan tertinggi adalah di tahun 2015 sebanyak 5.025,59 ton. Akan tetapi kecenderungan peningkatan produksi tangkapan ini tidak menyebabkan peningkatan pada nilai tangkapannya. Nilai produksi per ton justru memperlihatkan trend penurunan. Pada tahun 2015, nilai produksi ikan per ton adalah Rp. 60.118.000. Nilai produksi ini sangat kecil jika dibandingkan dengan nilai produksi pada tahun 2012 sebesar Rp. 89.645.000 per ton dengan hasil tangkapan sebanyak 4.155,9 ton. Penurunan nilai produksi ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah tangkapan meningkat namun mutu ikan yang dalam hal ini adalah ukuran ikan yang ditangkap justru semakin mengecil. Ini menandakan bahwa terdapat dugaan bahwa perairan Sumatera Barat tersebut telah terlalu banyak dieksploitasi sehingga menimbulkan kelangkaan sumber daya ikan tersebut. Untuk menghindari kelangkaan sumerdaya tersebut, maka perlu pengendalian jumlah kapal penangkap ikan. Untuk menentukan jumlah kapal ikan, langkah pertama adalah menentukan jumlah potensi lestari sumber daya ikan (Maximum Sustainable Yield). Potensi lestari sumber daya ikan dihitung dengan menggunakan metode surplus produksi. Jumlah kapal ikan dihitung dengan metode optimasi dengan kendala asli adalah jumlah tangkapan yang diperbolehkan, dan kendala sasaran adalah jumlah tangkapan masing-masing tipe kapal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi overfishing di perairan Sumatera Barat sebanyak 2.011,27 ton dari jumlah yang seharusnya diperbolehkan yaitu 3.013,82 ton. Jumlah kapal ikan yang diperbolehkan adalah 31 unit kapal longline dan 146 unit kapal purse seine.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Ardidja, S. (2007a). Kapal Penangkap Ikan. Jakarta: STP Press.

Ardidja, S. (2007b). Metode Penangkapan Ikan. Jakarta: STP Press.

Badrudin. (2011). Analisis Data Catch And Effort Untuk Pendugaan MSY. Jakarta: Indonesia Marine And Climate Support (IMACS) Project, USAID.

Bappenas. (2014). Kajian Strategi Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Lubis, E. (2012). Pelabuhan Perikanan. Edisi 2. Bogor: IPB Press.

Maunder, M. N. (2008). Maximum Sustainable Yield. Encyclopedia of Ecology, 2292-2296.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 15 Tahun 1984 Pengelolaan Sumber daya Alam Hayati di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 15. Jakarta.

Spare, P., dan Venema, S. (1999). Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis; Buku 1: Manual. Jakarta: Diterbitkan atas kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian bekerjasama dengan FAO.

Surachman dan Astuti, M. (2015). Operations Research. Edisi Kedua. Malang: Media Nusa.

Zhang, C., Chen, Y., dan Ren, Y. (2016). An Evaluation of Implementing Long-term MSY in Ecosystem-based Fisheries Management: Incorporating Trophic Interaction Bycatch and Uncertainty. Journal of Fisheries Research, Vol. 174: 179-189.