Jalur Garut - Cikajang: Pengembangan Perkeretaapian di Selatan Jawa Barat Masa Kolonial

Authors

  • Iwan Hermawan Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah, Badan Riset dan Inovasi Nasional

DOI:

https://doi.org/10.55981/panalungtik.2022.56

Keywords:

Garut - Cikajang line, Staatsspoorwegen, mallet locomotive

Abstract

Forced cultivation and its following period successfully increasing income from agricultural products, especially plantations, which then encouraged the development of railroad transportation in Java. The construction of the railway line to Garut was carried out simultaneously with the construction of the Bandung--Cilacap line on the Cicalengka--Cibatu--Garut section. This route was extended to Cikajang and was planned to Pameungpeuk. The problem posed in this paper is the position of the Garut--Cikajang line in the development of the railway in southern West Java during the Dutch colonial period. To answer the problem, a descriptive analytical method with a spatial approach was used. Data collection was carried out through a literature review and field observations. The construction of the Garut--Cikajang line is part of the plan to build a railway line connecting the main route with the southern coast of West Java which is intended to facilitate the transportation of people and products from the South Garut area. The archaeological remains in Cikajang station area shows that this line is part of a grand plan to build a railway line connecting the main line with the southern coast of West Java.

References

Arsip Nasional Republik Indonesia. 1976. Memori Serah Jabatan 1921-1930 (Jawa Barat) 2. Jakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia. Penerbitan Sumber-Sumber Sejarah No. 8.

Bintarto, H.R. 1977. Geografi Desa. Yogyakarta: U.P. Spring.

Bolle, A. G. A., dan E. Sterling. 2019. Dia Berjalan Kembali. Diterjemahkan oleh Von Ninar. Temanggung: Kendi.

Bruin, Jan de. 2003. Het Indische Spoor In Oorlogstijd: de spoor- en tramwegmaatschappijen in Nederlands-Indië in de vuurlinie, 1873-1949. Netherlands: Uitgeverij Uquilar.

Darini, Ririn, Muji Hartono, Miftahuddin, Eko Ashari, dan Yoga Budhi Sulistyo. 2014. “Laporan Penelitian: Kereta Api di Jawa Tengah dan Yogyakarta Tahun 1864-1930.” Yogyakarta.

“Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië 1917-1939 ACHTSTE DEEL.” 1939. In . Martinus Nijhoff. https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB02A:000033191:00051&query=Tjibatoe-Tjikadjang+lijn&coll=boeken&sortfield=creator&rowid=2.

Falah, Miftahul, Nina Herlina, Mumuh Muhsin, dan Kunto Sofianto. 2018. “The Position of Railway Stations in Priangan Urban Spatial Planning in The 19 th to 20th Cebturies.” Paramita: Historical Studies Journal 28 (1): 50–59. https://doi.org/10.15294/PARAMITA.V28I1.12414.

Hermawan, Iwan. 2013. “Pengaruh Penempatan Stasiun Kereta Api Bandung Bagi Pertumbuhan Kota Bandung.” PURBAWIDYA: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi 2 (1): 37–49. http://purbawidya.kemdikbud.go.id/index.php/jurnal/article/view/P2%281%292013-4.

———. 2015. “Penempatan Perhentian Kereta Api Pada Jalur Rangkasbitung - Labuan.” PURBAWIDYA: Journal of Archaeological Research and Development 4 (2): 137–49. http://purbawidya.kemdikbud.go.id/index.php/jurnal/article/view/P4%282%292015-6.

———. 2020. “KERETA API SCS: ANGKUTAN GULA DI CIREBON.” Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research 12 (2): 195. https://doi.org/10.30959/patanjala.v12i2.643.

Hermawan, Iwan, Octaviadi Abrianto, Acep Adra’i, Rifki Pradipta Fajri, Mustaqim Atedja, Deden Suprayitno, dan Sukirdja. 2020. “Laporan Penelitian Desk Study Arkeologi: Pembangunan Perkeretaapian di Jawa barat pada masa Kolonial Belanda dan Potensi Pendukungnya.” Bandung.

Jong, Michiel van Ballegoijen de. 1993. Spoorwegstations Op Java. Amsterdam: De Bataafsche Leeuw.

Kartodirdjo, Sartono, dan Djoko Suryo. 1991. Sejarah Perkebunan di Indonesia: Kajian Sosial Ekonomi. YOGYAKARTA: Aditya Media.

Kunto, Haryoto. 1993. Riwayat Kota di tatar Sunda. Bandung: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Propinsi Dati I Jawa barat.

Lamiyati. 2017. “Transportasi Kereta Api di Jawa Barat Abad ke-19 (Bogor - Sukabumi - Bandung).” Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya 9 (2): 197. https://doi.org/10.30959/patanjala.v9i2.21.

Lombart, Denys. 2005. Nusa Jawa: Silang Budaya, Kajian Sejarah terpadu. Bagian I: Batas-batas Pembaratan. 3 ed. Jakarta: Gramedia Pustaka Utam; Forum Jakarta - Paris Ecole Francaise d Extreme-Orient.

Mulyana, Agus. 2006. “Kuli dan Anemer: Keterlibatan Orang Cina Dalam Pembangunan Jalan Kereta Api Di Priangan ( 1878-1924 ).” In Kongres Nasional Sejarah. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

———. 2008. “Ekonomi dan pengembangan Wilayah: Latar Belakang Pembangunan Jalan Kereta Api Pada Lajur Banjar-Kalipucang-Parigi (1911-1921).” In Seminar Nasional Titik Balik Historiografi di Indonesia Refleksi Perjalanan Prof. Dr. RZ Lerissa. Depok: FIB Universitas Indonesia. http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/196608081991031-AGUS_MULYANA/Makalah_Tuk_Pak_Leirissa.pdf.

———. 2018. “Geographical Factors and Their Impacts on Railway Construction.” In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 145:012096. IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1755-1315/145/1/012096.

Munandar, Andi Aris, Agus Mulyana, dan Ayi Budi Santosa. 2016. “Stasiun CIbatu dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitarnya (1998-2010).” Faktum 5 (5): 157–74.

Oegema, JJG. 1982. De Stoomtractie Op Java en Sumatra. Netherlands: Kluwer Technische Boeken.

Officieele Reisgids Der Spoor-en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. 1935.

Officieele Reisgids Der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. 1936. Staatsspoor- en Tramwegen, Particuliere Spoor- en Tranweg-Maatschappijen.

Prayogo, Yoga Bagus, Yohanes Sapto Prabowo, dan Diaz Radityo. 2017. Kereta Api di Indonesia: Sejarah Lokomotif Uap. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher.

Reitsma, SA. 1925. Gedenkboek der Staatsspoor-En Tramwegen in Nederlandsch Indie 1875-1925. Weltevreden: Topografische Inrichting.

Subarkah, Imam. 1992. 125 Tahun Kereta Api Kita, 1867-1992. Bandung: Yayasan Pusaka.

Suhartono. 1991. Apanage dan Bekel: Perubahan Sosial di Pedesaan Surakarta 1830 -1920. Cetakan 1. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Tim Telaga Bakti Nusantara. 1997. Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 1. Bandung: Angkasa.

Downloads

Published

2022-12-31

How to Cite

Hermawan, I. (2022). Jalur Garut - Cikajang: Pengembangan Perkeretaapian di Selatan Jawa Barat Masa Kolonial. PANALUNGTIK, 5(1), 34–45. https://doi.org/10.55981/panalungtik.2022.56