Gambaran Religi Masyarakat Pakwan Pajajaran Berdasarkan Tinggalan Arkeologis

Endang Widyastuti; Nanang Saptono

doi:10.55981/panalungtik.2022.81

Authors

Endang Widyastuti Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah, Badan Riset dan Inovasi Nasional
Nanang Saptono Pusat Riset Arkeologi Lingkungan, Maritim, dan Budaya Berkelanjutan, Badan Riset dan Inovasi Nasional

DOI:

https://doi.org/10.55981/panalungtik.2022.81

Keywords:

Pakwan Pajajaran, religion, Batutulis inscription

Abstract

There have been many discussions regarding the Batutulis inscription in Bogor. The discussion that was carried out mostly explored the contents and the history of the inscriptions. However, there are several other remains around the Batutulis inscription itself such as etched stones, upright stones/menhirs, tread stones, tombs, also statues. This article discusses the remains around the Batutulis inscription in relation to the religion that was adhered to at that time. The problem posed in this article is, what is the religious background of the Pakwan Pajajaran community when viewed from their archaeological remains. This problem will be solved through the descriptive method. After the data are collected, there are comparisons made, then connecting between phenomena and describe the religious practices in the past by making assumptions about the functions of these objects. Furthermore, we will look at the development of religion in the Pakwan Pajajaran area as the center of government. Based on the remains found in the center of Pakwan Pajajaran city, it is known that in Pakwan Pajajaran the religion that developed was colored by the teachings from India (Hindu-Buddhism) which in the end of its era mixed with the tradition of worshiping ancestral spirits.

References

Alnoza, Muhamad. 2022. “Prasasti-Prasasti Kerajaan Sunda Di Wilayah Pinggiran: Tinjauan Teori Panopticon.” Pangadereng: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial Dan Humaniora 8 (1): 153–69. https://doi.org/10.36869/pjhpish.v8i1.225.

Ayatrohaedi. 1982. “Masyarakat Sunda Sebelum Islam.” In Pertemuan Ilmiah Arkeologi II, 333–46. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Burhanudin, Dede. 2012. “Carios Babad Sumedang.” Jurnal Lektur Keagamaan 10 (1): 107–20. https://doi.org/10.31291/jlk.v10i1.173.

Cortesao, Armando. 2016. Suma Oriental Karya Tome Pires: Perjalanan Dari Laut Merah Ke Cina & Buku Francisco Rodrigues. Yogyakarta: Ombak.

Danasasmita, S., Ayatrohaedi, Wartini, T., Darsa, U.A. 1987. Sewaka Darma (Kropak 408), Sanghyang Siksakanda Ng Karesian (Kropak 630), Amanat Galunggung (Kropak 632). Transkripsi Dan Terjemahan. Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda, Direktorat Jendral Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Danasasmita, Saleh. 1983. Sejarah Bogor. Bogor: Pemerintah Kabupaten Bogor.

Danasasmita, Saleh, Yoseph Iskandar, dan Enoch Atmadibrata. 1983a. Rintisan Penelusuran Masa Silam, Sejarah Jawa Barat Jilid IV. Bandung: Proyek Penerbitan Buku Sejarah Jawa Barat Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

———. 1983b. Rintisan Penelusuran Masa Silam, Sejarah Jawa Barat Jilid Ketiga. Bandung: Proyek Penerbitan Buku Sejarah Jawa Barat Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

———. 1983c. Rintisan Penelusuran Masa Silam: Sejarah Jawa Barat Jilid I. Proyek Penerbitan Buku Sejarah Jawa Barat Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Djafar, Hasan. 1994. “Prasasti Huludayeuh.” Berkala Arkeologi 14 (2): 197–202. https://doi.org/10.30883/jba.v14i2.723.

———. 2011. “Prasasti Batutulis Bogor.” AMERTA, Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi 29 (1): 1–13. https://doi.org/10.24832/amt.v29i1.401.

Effendi, M. Rahmat, Edi Setiadi, dan Nandang HMZ. 2018. “Religiusitas Masyarakat Adat Kampung Dukuh Kabupaten Garut Jawa Barat.” INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication) 3 (1): 125–46.

Ekadjati, Edi S. 2009. Kebudayaan Sunda, Zaman Pajajaran. Jakarta: Pustaka Jaya.

Groeneveldt, Willem Pieter. 1960. Historical Notes on Indonesia & Malaya Compiled from Chinese Sources. Djakarta: C.V. Bhratara.

Guillot, Claude. 1992. Perjanjian Dan Masalah Perjanjian Antara Portugis Dan Sunda Tahun 1552. Aspek-Aspek Arkeologi Indonesia No. 13. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Guillot, Claude, Lukman Nurhakim, dan Sonny Wibisono. 2008. “Negeri Banten Girang.” In Banten: Sejarah Dan Peradaban Abad X - XVII, edited by Daniel Perret, 15–30. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Hakiki, Kiki Muhamad. 2011. “Identitas Agama Orang Baduy.” Al-AdYaN 6 (1): 61–84.

Halim, Andre, dan Rahadhian Prajudi Herwindo. 2017. “The Meaning of Ornaments in The Hindu and Buddhist Temples on The Islands of Java (Ancient - Middle - Late Classicals Eras).” Jurnal RISA (Riset Arsitektur) 1 (2). https://doi.org/10.26593/risa.v1102.2391.170-191.

Hardiati, Endang Sri. 1993. “Arca Tidak Beratribut Dewa Di Bali: Kajian Ikonografi Dan Fungsional.” Universitas Indonesia.

Heryana, Agus. 2014. “Jejak Kepemimpinan Orang Sunda: Pemaknaan Ajaran Dalam Naskah Carita Parahyangan (1580).” Patanjala 6 (2): 163–78.

Indrawardana, Ira. 2014. “Berketuhanan Dalam Perspektif Kepercayaan Sunda Wiwitan.” MELINTAS, 2014.

Kandahjaya, Hudaya. 2021. Borobudur, Biara Himpunan Kebajikan Sugata. Jakarta: Karaniya.

Muhsin, Mumuh, dan Miftahul Falah. 2021. “Prabu Siliwangi Between History and Myth.” Paramita: Historical Studies Journal 31 (1): 74–82. https://doi.org/10.15294/paramita.v31i1.25049.

Mulia, Rumbi. 1980. “Beberapa Catatan Tentang Arca-Arca Yang Disebut Arca Tipe Polinesia.” In Pertemuan Ilmiah Arkeologi, Cibulan 21-25 Februari 1977, 599–646. Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional.

Munandar, Agus Aris. 2010. Tatar Sunda Masa Silam. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Munandar, Agus Aris, Diding Fahrudin, Ahmad Sujai, dan Andriyati Rahayu. 2011. Bangunan Suci Sunda Kuna. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Nastiti, Titi Surti, dan Hasan Djafar. 2016. “Prasasti-Prasasti Dari Masa Hindu-Buddha (Abad Ke-12 - 16 Masehi) Di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.” PURBAWIDYA: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi 5 (2): 101–16.

Ngulwiyah, Istinganatul, Wardatul Ilmiah, dan Nanah Sujanah. 2022. “Nilai-Nilai Karakter Di Balik Perkembangan Geohistoris, Sejarah Dan Pra-Aksara Hingga Islam Di Banten.” JAWARA: Jurnal Pendidikan Karakter 8 (1): 131–40.

Poesponegoro, Marwati Djoened, dan Nugroho Notosusanto. 2009a. Sejarah Nasional Indonesia I. Zaman Prasejarah Di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

———. 2009b. Sejarah Nasional Indonesia II, Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.

Prijono, Sudarti. 2013. “Persebaran Situs-Situs Bercorak Tradisi Megalitik Di Kecamatan Sukadana: Suatu Strategi Adaptasi Terhadap Lingkungan.” Purbawidya 2 (2): 218–32.

Purwanto, Heri, dan Coleta Palupi Titasari. 2018. “Arca Di Candi Cetho: Interpretasi Baru Sebagai Arca Panji.” Forum Arkeologi 31 (1): 57–74. https://doi.org/10.24832/fa.v31i1.513.

Rahardjo, Supratikno. 2007. Kota-Kota Prakolonial Indonesia, Pertumbuhan Dan Keruntuhan. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Saptono, Nanang. 1994. “Religi Pada Masa Kerajaan Sunda Kawali (Telaah Atas Prasasti Pendek Di Situs Astana Gede, Kawali).” Berkala Arkeologi 14 (2): 68–72. https://doi.org/10.30883/jba.v14i2.703.

———. 2006. “Situs Astana Gede Kawali Dalam Konteks Perubahan Budaya.” In Dimensi Arkeologi Kawasan Ciamis, 81--93. Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komda Jabar-Banten.

Sutaba, I Made. 2020. “Makna Simbolik Arca Nenek Moyang Dalam Masyarakat Bali.” JURNAL KEBUDAYAAN 15 (2): 89–103. https://doi.org/10.24832/jk.v15i2.355.

Widyastuti, Endang. 2008. “Kehidupan Sosial Masyarakat Cirebon Pada Masa Raja Surawisesa.” In Dinamika Permukiman Dalam Budaya Indonesia, edited by Kresno Yulianto, 93–106. Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.

Wiryomartono, Achmad Bagoes Poerwono. 1995. Seni Bangunan Dan Seni Binakota Di Indonesia: Kajian Mengenai Konsep, Struktur, Dan Elemen Fisik Kota Sejak Peradaban Hindu-Buddha, Islam Hingga Sekarang. Jakarta: PT GramediaPustaka Utama.

Yasmis. 2008. “Struktur Birokrasi Kerajaan Pajajaran Abad X - XI.” Jurnal Sejarah Lontar 5 (1): 45–55.