Fungsi Pelabuhan Panjang Sebagai Pelabuhan Pengekspor Lada, 1923-1930

Main Article Content

Arifin
Endang Susilowati
Haryono Rinardi

Abstract

This research examines the function of Panjang Port, Lampung as a port for exporting pepper commodities in the period 1923-1930. The purpose of the study is to analyze Panjang Port as a central point in the pepper distribution route from the interior of Lampung to the international market. This study uses a historical method by collecting colonial archive sources. This study explores the relationship between colonial government policies in the development of Panjang Port and the dynamics of the pepper trade. The results of the analysis show that Panjang Port not only functions as a location for pepper shipments, but also as part of the colonial economic system that benefits the colonial party. This finding emphasizes the important function of Panjang Port in the progress of the economy and trade, especially in the Lampung region, as well as economic development in the southern Sumatra region.


 

Article Details

How to Cite
Arifin, Susilowati, E., & Rinardi, H. (2025). Fungsi Pelabuhan Panjang Sebagai Pelabuhan Pengekspor Lada, 1923-1930. PURBAWIDYA, 14(2), 239–253. https://doi.org/10.55981/purbawidya.2025.11243
Section
Articles

References

Anonim. (1918). De Pepercultuur in de Buitenbezittingen. Landsdrukkerij.

Ariwibowo, G. A. (2018). Aktivitas Ekonomi dan Perdagangan di Keresidenan Lampung Pada Periode 1856 Hingga 1930. Patanjala, 10, 331–346.

Broersma, R. (1916). De Lampongsche Districten. Javasche Boekhandel & Drukkerij.

De Bestuurzaken der Buitenbezittingen. (1915). De Buitenbenzittingen 1904 tot 1914 (Aflevering X, Deel I).

Department of Public Works. (1920). Harbourworks: Netherlands East Indian Harbours. Department of Public Works.

Dick, H., & Rimmer, P. (2003). Cities, Transport and Communications: The Integration of Southeast Asia since 1850. Palgrave Macmillan.

Fortuin, H. (1923). De Amsterdamsche Goederenmarkt. J. H. De Bussy.

Gregorius Andika Ariwibowo, Hary Ganjar Budiman, & Dana Listiana. (2023). Pembangunan Jaringan Transportasi di Lampung 1859-1927. PURBAWIDYA: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, 12, 49–69.

Imadudin, I. (2016). Perdagangan Lada di Lampung dalam Tiga Masa (1653-1930). Patanjala, 8(3), 349–364.

Karsiwan. (2019). Kejayaan Lada hingga Praktek Perkebunan di Lampung Abad XIV-XX. Direktorat Sejarah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Karsiwan. (2020). Kejayaan Lada Hingga Praktek Perburuhan di Lampung Abad ke XVIII Hingga Abad XX. Tsaqofah & Tarikh: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan, 5, 12–22.

Karsiwan, Sari, L. R., & Tusriyanto. (2022). Jejak Pertumbuhan dan Perkembangan Lada Masa Kesultanan Banten Di Lampung. Candrasangkala: Jurnal Pendidikan Dan Sejarah, 8(2), 50–62.

Kartodirdjo, S., & Suryo, D. (1991). Sejarah Perkebunan di Indonesia: Kajian Sosial Ekonomi. Aditya Media.

Kops, G. F. D. B. (1919). Overzicht Van Zuid-Sumatra. Uitgave Van Het Instituut.

Kristian, Y. (2019). Politik Ekonomi Belanda Terhadap Lampung Pada Tahun 1800-1942 [Tesis]. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kuntowijoyo. (2018). Pengantar Ilmu Sejarah. Tiara Wacana.

Marsden, W. (2013). Sejarah Sumatra. Komunitas Bambu.

Masroh, L. (2015). Perkebunan dan Perdagangan Lada di Lampung Tahun 1816-1942. Sejarah & Budaya, 64–78.

Mulianti, Imron, A., & Wakidi. (2013). Tinjauan Historis Hubungan Banten-Lampung Pada Tahun 1525-1619. PESAGI: Jurnal Pendidikan Dan Penelitian Sejarah, 1(3), 12.

Mustafa, H. R., & Utami, S. (2022). Dari Ekspansi hingga Eksploitasi: Perkembangan Perkebunan Swasta Barat di Way Lima Lampung 1800-1932. Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities, 3, 53–67.

Reid, A. (2010). Sumatera Tempo Doeloe: Dari Marco Polo Sampai Tan Malaka. Komunitas Bambu.

Reid, A. (2014). Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680: Jilid 1, Tanah di Bawah Angin. Yasasan Pustaka Obor Indonesia.

Saptono, N., Widyastuti, E., & Aryanto, B. (2021). Perkebunan Lada dan Masyarakat di Kawasan Lampung Timur pada Masa Kesultanan Banten. PURBAWIDYA: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, 10(2), 183–202.

Syahputra, A. B. & Sudrajat. (2023). Kebijakan Kolonial Belanda dan Pengaruhnya Terhadap Komoditas Lada dan Kopi di Lampung awal Abad ke-19. Panttingalloang : Jurnal Pemikiran Pendidikan Dan Penelitian Kesejarahan, 10(2), 170–180.

Wellan, J. W. J. (1932). Zuid-Sumatra Economisch Overzicht. H. Veenman & Zonen.