Toponimi Kuno Di Daerah Aliran Sungai Nagara, Kalimantan Selatan

Main Article Content

Imam Hindarto
Bagus

Abstract

The Nagara river basin is an area for developing cultural history in South Kalimantan. The Hikayat Banjar and Tutur Candi tell a lot about historical events and places in this area. Archaeological evidence in this area also confirms the existence of cultural activities in the past. Through archaeo-toponymic studies, this article aims to understand the cultural history of this region. The problem in this article will discuss the meaning of place names and their relationship to the existence of archaeological sites. This research was carried out using a literature study. The data sources used in this study consist of the Hikayat Banjar, Tutur Candi, Archaeological Research Reports, and landform maps. The analysis used is the first archaeo-toponomic model. This analysis requires clarity of place names, locations, and their role in history. The analysis resulted in the interpretation that three place names played an important role in the course of cultural history in this area, namely Ujung Tanah, Candi, and Nagara. The third toponymy is spread along the Nagara River Basin and each of its meanings is related to events in the two literary works. Archaeological sites discovered in these places indicate cultural activities in the past.

Article Details

How to Cite
Hindarto, I. ., & Ida Bagus Putu Prajna Yogi. (2024). Toponimi Kuno Di Daerah Aliran Sungai Nagara, Kalimantan Selatan. PURBAWIDYA: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, 13(2), 267–286. https://doi.org/10.55981/purbawidya.2024.4894
Section
Articles

References

Atmojo, B. S. W. (2002). Wilayah Das Barito dan Anak-anak Sungainya: Pusat Pertumbuhan Permukiman dan Kerajaan di Kalimantan Selatan. Naditira Widya, 9, 60–69.

Daud, A. (1997). Islam dan Masyarakat Banjar Deskripsi dan Analisa Kebudayaan Banjar (1st ed.). PT RajaGrafindo Persada.

Hapip, A. D. (1993). Proyek Penggalian Pengumpulan dan Pendokumentasian Kosa Kata Tua Bahasa Banjar.

Hindarto, I., Pervaya, V.P.R, Kusmartono, Wahyu. (2023). Simbol Gunung dan Air pada Lanskap Budaya Situs Candi Agung di Kalimantan Selatan. PURBAWIDYA: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, 12(148), 175–191. https://doi.org/https://doi.org/10.55981/purbawidya.2023.875

Kadir, M. S. (1983). Tutur candi.

Komalasari, Ida, H. A. (2023). Nama Desa Berbahasa Banjar dalam Lanskap Linguistik di Kalimantan Selatan. Naditira Widya, 17(2), 67–86. https://doi.org/10.24832/nw.v17i2.529

Kusmartono, Vida Pervaya Rusianti dan Widianto, Harry. (1998). Ekskavasi Situs Candi Agung Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan. Berita Penelitian Arkeologi, 02, 1–24.

Kusmartono, V. P. R. (2000a). Posisi Candi Laras dan Candi Agung pada Kerangka Sejarah Budaya Masa Klasik di Kalimantan Selatan. Naditira Widya, 04, 11–17.

Kusmartono, V. P. R. (2000b). Preferensi Calon Lokasi Situs Masa Klasik di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Naditira Widya, 05, 21–25.

Kusmartono, V. P. R. (2006). Organisasi Pemerintahan Early State Nagara Dipa di Kalimantan Bagian Tenggara. Naditira Widya, 15, 24–34.

Laksmi, N. K. P. A. (2015). Identifikasi toponim: Kontak hubungan Jawa dengan Bali berdasarkan data prasasati Bali kuno. In Depok (Ed.), Seminar Internasional Penelitian di BIdang Leksikologi, Leksikografi, Peristilahan, Etimologi dan Toponimi (pp. 205–216). Departemen Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Lukito, N. H. (2002a). Pemukiman Masa Klasik Situs Candi Agung: Suatu Adaptasi Lingkungan dan Teknologi Tepat Hunian. Naditira Widya, 9, 31–39.

Lukito, N. H. (2002b). Permukiman Masa Klasik Situs Candi Agung: Suatu Adaptasi Lingkungan dan Teknologi Tempat Hunian. Naditira Widya, 09, 31–39.

Lukito, N. H. (2009). Permukiman Candi Agung. Berita Penelitian Arkeologi, 3(1), 24–35.

Mugeni, Muhammad, Musdalipah, Akbari, Siti, Jahdiah, Wahdanie, Rakhman, Yamani, Muhammad, Hidayatullah, Dede, Hastiah, N. (2008). Kamus Bahasa Banjar Dialek Hulu-Indonesia (Issue 0). Balai Bahasa Banjarmasin.

Muller, S. (1857). Reizen en Onderzoekingen in den Indischen Archipel, Gedaan op last der Nederlandsche Indische Regering Tusschen de Jaren 1828 en 1836. Wegen Het Koninklijk Instituut Voor de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indie.

Munandar, A. A. (2016). Toponimi dalam Kajian Arkeologi. Seminar Nasional Toponimi: Toponimi Dalam Perspektif Ilmu Budaya, November, 1–26. https://docplayer.info/76390517-Seminar-nasional-toponimi.html

Ras, J. J. (1968). Hikajat Bandjar a Study in Malay Historiography. Martinus Nijhoff.

Sadono, S., & Endriawan, D. (2021). Jejak Akulturasi Budaya Jawa Dan Kalimantan Di Taman Purbakala Candi Agung di Amuntai, Kalimantan Selatan. Naditira Widya, 15(2), 87–98. https://doi.org/10.24832/nw.v15i2.462

Sjarifuddin. (1987). Candi Laras.

Sulistyanto, B. (2000). Umur Candi Laras dalam Panggung Sejarah Indonesia Kuna. Berita Penelitian Arkeologi, 7, 1–44.

Sunarningsih. (2006). Ekskavasi Situs candi Agung, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (Tahun 2004). Berita Penelitian Arkeologi, 17, 15–34.

Sunarningsih. (2008). Potensi Situs Permukiman di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Naditira Widya, 2(2), 224–236.

Sunarningsih. (2011). Situs-Situs Permukiman Tepian Sungai di Kalimantan Selatan. Naditira Widya, 5(2), 182–194.

Sunarningsih. (2012). Sebaran Situs Permukiman Kuna di Daerah Aliran Sungai Barito. Naditira Widya, 6(2), 182–194.

Sunarningsih, S. (2013). Kerajaan Negara Daha Di Tepian Sungai Negara, Kalimantan Selatan. Naditira Widya, 7(2), 85. https://doi.org/10.24832/nw.v7i2.94

Tjandrasasmita, U. (1967). Laporan Penyelidikan-Penggalian Kepurbakalaan Candi Agung.

Wijaya, D. N., Wahyudi, D. Y., Umaroh, S. Z., Susanti, N., & Ertrisia, R. A. P. (2021). The toponymy of the villages in Ambon Island: A historical and archaeological study. Berkala Arkeologi, 41(1), 89–108. https://doi.org/10.30883/jba.v41i1.600

Yayuk, R. (2018). Leksikon Pengungkap Karakteristik Budaya Sungai Masyarakat Banjarmasin dan Nagara: Telaah Etnosemantis. Naditira Widya, 12(2), 131–146.

Yusliani Noor. (2016). Islamisasi Banjarmasin (Abad ke-15 sampai ke-19). Penerbit Ombak.

Zoetmulder, P. J, R. S. . (2004). Kamus Jawa Kuna Indonesia. PT. Gramedia Pustaka Utama.