KAJIAN PROSES PRODUKSI PUPUK HAYATI BIO-SRF DAN PENGUJIAN EFEKTIVITASNYA PADA TANAMAN BAWANG MERAH
Main Article Content
Abstract
Bio-SRF merupakan formula produk pupuk hayati yang mengandung campuran beberapa jenis mikroba penyubur tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses produksi pupuk hayati Bio-SRF dan mengetahui efektivitasnya terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman bawang merah. Kajian produksi pupuk hayati Bio-SRF meliputi perbanyakan biomassa sel mikroba, granulasi dan formulasi produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi sel pada produk pupuk hayati Bio-SRF bentuk granul adalah Corynebacterium sp. 4 x 107 cfu/g, Lactobacillus sp. 3,8 x 107 cfu/g, Burkholderia seminalis 7,4 x 108 cfu/g, Pseudomonas stutzeri 4,5 x 108 cfu/g dan mikoriza 60 spora/g produk. Hasil uji efektivitas menunjukkan bahwa perlakuan pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah umbi, bobot basah dan bobot kering umbi bawang merah yang dihasilkan. Aplikasi pupuk hayati Bio-SRF pada tanaman bawang merah memberikan hasil terbaik yaitu dengan tinggi tanaman saat panen 34,80 cm, jumlah umbi per tanaman 4,78 umbi, berat basah umbi 3,81 kg/m2, berat kering umbi 3,27 kg/m2 dan dapat meningkatkan hasil produksi bawang merah sebesar 55,71% dibandingkan dengan tanpa aplikasi pupuk hayati.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
a). Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
b). Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
c). Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
Amutha R, Karunakaran S, Dhanasekaran S, Hemalatha K, Monika R, Shanmugapriya P, Sornalatha T (2014) Isolation and mass production of biofertilizer (Azotobacter and Phosphobacter). Int J Latest Res Sci Technol 3:79-81
Bhattacharjee R, Dey U (2014) Biofertilizer, a way towards organic agriculture: A review. Afr J Microbiol Res 8:2332-2342. doi: 10.5897/ AJMR2013.6374
Blanco-Canqui H, Alan JS (2013) Implications of inorganic fertilization of irrigated corn on soil properties: Lessons learned after 50 years. J Environ Quality 42:861-164
Danapriatna N, Simarmata T (2011) Viabilitas pupuk hayati penambat nitrogen (Azotobacter dan Azospirillum) ekosistem padi sawah pada berbagai formulasi bahan pembawa. J Agribisnis Pengemb Wil 3:1-10
Firmansyah I, Liferdi, Khaririyatun N, Yufdy MP (2015) Pertumbuhan dan hasil bawang merah dengan aplikasi pupuk organik dan pupuk hayati pada tanah alluvial. J Hort 25:133-141
Goenadi DH (2006) Pupuk dan teknologi pemupukan berbasis hayati, dari cawan petri ke lahan petani. Yayasan John Hi-Tech Idetama, Jakarta
Mezuen IP, Handayani, Inoriah E (2002) Penerapan formulasi pupuk hayati untuk budidaya padi gogo: Studi rumah kaca. J Ilmu-Ilmu Pertan 4:27-34
Mohammadi K, Sohrabi Y (2012) Bacterial biofertilizers for sustainable crop production: A review. ARPN J Agr Biol Sci 7:307-316
Menteri Pertanian (2011) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/SR.140/10/2011 tentang Pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah. http://perundangan.pertanian.go.id/admin/file/Permentan-70-11.pdf. Dikunjungi 5 September 2016.
Rahayu E, Berlian N (2006) Bawang Merah. PT. Penebar Swadaya. Depok
Saraswati R (1999) Teknologi pupuk mikroba multiguna menunjang keberlanjutan sistem produksi kedelai. J Mikrobiol Indones 4:1-9
Stephen J, Shabanamol, Rishad KS, Jisha MS (2015) Growth enhancement of rice by phosphate solubilizing Gluconacetobacter sp. and Burkholderia sp. under greenhouse conditions. Biotechnol 5:831-83
Tambunan WA, Siayung R, Sitepu FE (2014) Pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) dengan pemberian pupuk hayati pada berbagai media tanam. J Online Agroekoteknol 2:825-836
Wu SC, Cao ZH, Li ZG, Cheung KC, Wong MH (2005) Effects of biofertilizer containing N-fixer, P and K solubilizers and AM fungi on maize growth: A greenhouse trial. Geoderma 125:155-166