PRASASTI KUSAMBYAN: IDENTIFIKASI LOKASI MAḌAṆḌĚR DAN KUSAMBYAN
Keywords:
prasasti, Maḍaṇḍĕr, Kusambyan, Airlangga, Jayanagara, inscriptionAbstract
Abstrak: Prasasti Kusambyan dipahatkan pada batu andesit dengan aksara Kawi dan bahasa Jawa
Kuna. Prasasti ini tidak utuh lagi karena bagian atasnya sudah pecah menjadi 9 bagian. Angka
tahun prasasti sudah tidak ada, akan tetapi berdasarkan paleografi diketahui berasal dari masa Raja
Dharmmawangśa Airlangga Anantawikramotunggadewa (1019-1042 M.). Prasasti ini menyebut dua
lokasi penting, yaitu Keraton Maḍaṇḍĕr dan Desa Kusambyan yang dikukuhkan menjadi daerah
perdikan. Kedua tempat tersebut masih mempunyai peranan penting pada masa pemerintahan raja
Jayanagara yang bergelar Śrī Sundarapāṇḍyadewadhiśwara Mahārājābhiseka Wikramotunggadewa
(1309-1328 M.). Sehubungan dengan itu, dalam makalah ini akan dicoba pengidentifikasian kedua
tempat tersebut.
Kata Kunci: prasasti, Maḍaṇḍĕr, Kusambyan, Airlangga, Jayanagara.
Abstract. Kusambyan inscription was engraved on andesitic stone using Kawi script and in Old
Javanese language. Its top part was broken into 9 pieces. The numbers that indicate the date w
ere missing, but based on paleography it is known to be from originated from the period of King
Dharmmawangśa Airlangga Anantawikramotunggadewa (1019-1042 CE). This inscription mentions
two important locations, which are Maḍaṇḍĕr Palace and Kusambyan Village that were appointed
as freehold, which. Both places still played important roles during the reign of King Jayanagara,
which was titled Śrī Sundarapāṇḍyadewadhiśwara Mahārājābhiseka Wikramotunggadewa (13091328 CE). In this paper those places will be tried to be
identified.
Keywords: inscription, Maḍaṇḍĕr, Kusambyan, Airlangga, Jayanagara.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2013 Titi Surti Nastiti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.