KONFLIK DAN PENYELESAIAN DALAM PENELITIAN ARKEOLOGI DI WILAYAH KERJA BALAI ARKEOLOGI MANADO

Authors

  • Irfanuddin Wahid Marzuki Balai Arkeologi Yogyakarta

Keywords:

Pemetaan konflik, Penelitian Arkeologi, Pendekatan, Komunikasi, Conflict mapping, Archaeological research, Approach, Communication

Abstract

Abstrak. Konflik antara masyarakat dengan tim penelitian arkeologi dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat akan nilai penting penelitian arkeologi dan komunikasi yang tidak terjalin dengan baik. Konflik yang pernah terjadi pada kegiatan penelitian di wilayah Kerja Balai Arkeologi Manado berupa penelitian Situs Loga Desa Pada, Kabupaten Poso dan Situs Leang Tuo Mane’e di Kabupaten Talaud. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan konflik yang terjadi dalam penelitian arkeologi di wilayah kerja Balai Arkeologi Manado dan mencari jalan keluarnya sehingga dapat diselesaikan, serta tidak terjadi lagi pada masa mendatang. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data adalah metode observasi (pengamatan) dan wawancara. Dalam mengurai konflik, penting dilakukan pemetaan, sehingga dapat terpecahkan dengan baik. Pemetaan konflik bertujuan untuk melihat hubungan di antara berbagai pihak secara lebih jelas, sehingga dapat diidentifikasi awal konflik dan tindakan yang akan dilakukan dalam memecahkan konflik. Selain pemetaan konflik, perlu menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat sekitar situs, sehingga tidak terjadi salah komunikasi dalam kegiatan penelitian. Model pendekatan yang digunakan dalam penelitian arkeologi ini perlu diganti dengan model multiple perspective model atau democratic model.

Kata Kunci: Pemetaan konflik, Penelitian Arkeologi, Pendekatan, Komunikasi

Abstract. Conflicts and Solutions in Archaeological Research at Archaeological Research Office of Manado Area. The conflict between local people and the research team of archaeology was triggered because the people did not understand the importance of archaeological research, in addition to lacking of communication between the two parties. The conflicts in the research areas of Archaeological Research Office of Manado namely happened during the research at Loga Site, Pada Village, Poso, and Leang Tuo Mane’e site in Talaud. This research aimed at mapping the conflict occurring during archaeological researches in working areas of Archaeological Research Office of Manado and inventing the solution so that it is expected that such conflict may not appear in the future. To obtain the data used are observational and interview methods. The conflict mapping was made to see clearly the relations among many parties; therefore, it is possible to identify the beginning of the conflict as well as its solutions. Aside from conflict mapping, communication with the local people is no less important. The research model of archaeology should be changed into multiple perspective model or democratic model.


Keywords: Conflict mapping, Archaeological research, Approach, Communication

Downloads

Published

17-01-2024

How to Cite

Marzuki, I. W. (2024). KONFLIK DAN PENYELESAIAN DALAM PENELITIAN ARKEOLOGI DI WILAYAH KERJA BALAI ARKEOLOGI MANADO. AMERTA, 33(2), 123–134. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/amerta/article/view/3288

Issue

Section

Articles