LAUT UNTUK SEMUA: MATERIALISASI BUDAYA BAHARI DI KEPULAUAN MALUKU TENGGARA
Abstract
Abstrak. Sejak tahun 1982 Badan PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan UNESCO telah
menetapkan tanggal 18 April sebagai hari internasional untuk monumen dan situs. Tahun 2011 ini peringatan hari penting bagi segenap pemerhati pusaka budaya tersebut dilekatkan dengan tema Cultural Heritage of Water. Menyandang gelar terhormat sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan kebersamaan geografis yang direkat secara bahari, gaung perayaan hari penting dengan tema
spesifik ini sepertinya tidak terdengar di Indonesia. Pertengahan tahun memang telah lewat, namun
agaknya belum terlambat untuk meninjau tema menarik di atas. Bersamaan dengan momentum khas dimaksud, bukan kebetulan kiranya jika saat ini Maluku dan enam daerah lain bergegas untuk diakui sebagai provinsi kepulauan dengan memilih laut sebagai identitas. Hal mana yang juga berarti peran kajian sejarah budaya bahari menjadi sentral sifatnya. Makalah ini mencoba untuk mengamati peran laut dan kawasan perairan dalam konstruksi sejarah budaya di Kepulauan Maluku Tenggara beserta segenap manifestasi material atas cara pandang spesifik tentang bentang bahari ini. Tentu dengan harapan bahwa diskusi sederhana pada tahap mula ini mampu menciptakan ruang untuk mendorong peran studi arkeologi dalam mewujudkan laut sebagai sumber nilai-nilai universal bagi jati diri, ilmu pengetahuan dan kesejahteraan bersama.
Kata Kunci: laut, budaya bahari, materialisasi, Kepulauan Maluku Tenggara
Abstract. Ocean for All: Materialization of Maritime Culture in the Islands of Southeast
Moluccas. Since 1982 UNESCO has designated April 18th as the International Day for Monuments
and Sites. This year, the selected theme for this memorial day is ‘cultural heritage of water’. Despite
its status as the major archipelagic state in the world, with thousands of islands connected by the
sea, echoes of the celebration of the important day mentioned above does not seem to be heard in
Indonesia. Although Mid-year has indeed passed, apparently it is not too late to review the interesting
theme above. Correspond to this particular momentum is the fact that Moluccas and another six
provinces are attempting to be approved as archipelagic provincials by choosing the sea as their
identity, a status which also means that the role of maritime cultural history will play a central
part. This paper tries to examine the role of sea in the construction of cultural history in Southeast
Moluccas Islands as well as all the material manifestation of this specific perspective on seascape.
Hopefully this preliminary discussion will be able to encourage the role of archaeology to develop the
sea as a source of universal values for identity, science, and prosperity.
Keywords: sea, maritime culture, materialization, Southeast Moluccas Islands
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Marlon Nikolay Ramon Ririmasse
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.