KEHIDUPAN PURBA DI CEKUNGAN SOA, FLORES TENGAH, INDONESIA TIMUR (KAJIAN ARKEOLOGI KAWASAN)

Authors

  • Jatmiko

Keywords:

Kehidupan Purba, Cekungan Soa, Flores Tengah, Arkeologi Ruang/Kawasan, Homo erectus, Ancient Lifes, Soa Basi, Central Flores, Spatial Archaeology

Abstract

ABSTRAK

                Cekungan Soa adalah sebuah dataran rendah berbentuk lembah yang terjadi karena letusan gunungapi purba pada Kala Pliosen sehingga membentuk kaldera. Pada Kala Pleistosen, kondisi cekungan berubah menjadi sebuah danau besar dengan lingkungan yang subur, sehingga telah mengunadang berbagai mahluk hidup (manusia dan binatang) datang dan menghuni di sekitar lingkungan danau tersebut. berdasarkan bukti-bukti temuan artefak dan ekofak yang didapatkan dalam penelitian, kehidupan purba di wilayah ini diduga telah berlangsung sejak Kala Pleistosen Bawah – awal Pleistosen Tengah. Wilayah Cekungan Soa merupakan kompleks situs purba yang kaya akan artefak dan fosil fauna. Walaupun belum menemukan sisa manusianya, namun penemuan himpunan artefak dan fosil-fosil fauna (antara lain Stegodon, budaya, komodo, kura-kura darat dan sejenis tikus besar) di berbagai situs di Cekungan Soa sudah diperkuat dengan data pertengahan absolut, sehingga dapat diketahui umurnya secara pasti. Di wilayah Cekungan Soa ini telah ditemukan minimal 15 lokasi/situs yang mengandung temuan alat-alat batu Paleolitik yang berasosiasi dengan fosil-fosil tulang vertebrata. Cekungan Soa yang mempunyai luas ± 35 x 22 kilometer dan terletak sekitar 15 kilometer di timur laut kota Bajawa (Ibukota Kabupaten Ngada, Flores Tengah) memperlihatkan bentang alam yang khas terbuka, mengingatkan kita pada lingkungan umum kehidupan Homo erectus. Melalui kajian arkeologi ruang, tulisan berjudul ‘Kehidupan Purba di Cekungan Soa, Flores Tengah, Indonesia Timur: Kajian Arkeologi Kawasan’ ini diharapkan dapat mengungkapkan kehidupan masa lalu di Cekungan Soa, terutama berkaitan dengan manusia, budaya dan lingkungannya

 

Keynotes: Kehidupan Purba -  Cekungan Soa – Flores Tengah – Arkeologi Ruang/Kawasan – Homo erectus

 

ABSTRACT. The Ancient Life At The Soa Basin Central Flores, East Indonesia (Study Of Spatial Archaeology)

                Soa Basin is a valley-shaped plain, which was formed by the eruption of an ancient volcano during the Pliocene period that created a caldera. In the next period, the Pleistocene, it turned into a big lake with lush environment, so that it tempted various living creatures (both humans and animals) to come and inhabited the area around the lake. Based on the artifacts and ecofacts found at the site, life at this area has been going on since the Lower Pleistocene -  Early Middle Pleistocene. In rality the Soa Basin area -  which are supported by absolute dating – have enabled us to know their esact age. We have found 15 locations/sites that bear Palaeolithic tools in association with fossils of vertebrates bones. The 35 x 22 km Soa Basin is located 15 km northeast of Bajawa (the capital of Ngada Regency, Central Flores). It has a unique open landscape that reminds us of the typical environment of Homo erectus. By using the spatial archaeology study, this article of the title ‘the Ancient Lifes at the Soa Basin, Central Flores, East Indonesia: Study of Spatial Archaeology’ is hoped to be able to reveal the life at Soa Basin in particular, especially in relation to the aspect of human, culture, and environment.

 

Key words: Ancient Lifes – Soa Basi – Central Flores – Spatial Archaeology – Homo Erectus

Downloads

Published

31-01-2024

How to Cite

Jatmiko. (2024). KEHIDUPAN PURBA DI CEKUNGAN SOA, FLORES TENGAH, INDONESIA TIMUR (KAJIAN ARKEOLOGI KAWASAN). AMERTA, 28(1), 45–66. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/amerta/article/view/3500

Issue

Section

Articles