Pengaruh Pupuk Kandang dan SP-36 Terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi Sawah
DOI:
https://doi.org/10.17146/jair.2013.9.2.2739Keywords:
residu, pupuk kandang, P-32, Serapan P, Padi SawahAbstract
Sebuah penelitian telah dilakukan dengan menggunakan pupuk organik (pupuk kandang) dan pupuk anorganik (SP-36) dalam berbagai taraf. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa P-total tertinggi diperoleh pada perlakuan A3 (pemberian 50% SP-36 bersama-sama dengan pupuk organik 5 t ha-1 pada tanah dengan residu 15 t ha-1) untuk gabah dan A7 (pemberian 100% pupuk SP-36 pada tanah dengan residu 20 t ha-1) untuk jerami. Teknik P-32 yang digunakan mampu menentukan secara kuantitatif P-berasal dari pupuk dan tanah. P berasal dari pupuk yang tertinggi pada gabah dan jerami (%) didapatkan pada perlakuan A7. P berasal dari tanah dalam gabah dan jerami yang tertinggi didapatkan pada perlakuan A0 (%) sedangkan nilai persentase P berasal dari tanah terendah pada gabah dan jerami didapatkan pada perlakuan A7. Pertumbuhan tanaman yang diamati meliputi berat kering gabah, berat kering jerami, jumlah anakan dan tinggi tanaman. Pemberian pupuk anorganik (SP-36) memberikan pengaruh walaupun tanpa pemberian pupuk organik (kandang).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2013 Author(s)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.