STUDI HUBUNGAN KONSENTRASI HORMON PROGESTERON DENGAN JUMLAH KORPUS LUTEUM PADA KAMBING
DOI:
https://doi.org/10.17146/jair.2009.5.1.524Keywords:
progesterone, RIA, korpus lAbstract
Sebagai upaya untuk mengetahui akan adanya bunting kembar secara alami, studi hubungan antara jumlah sel telur (ova), yang digambarkan dengan jumlah korpora lutea (CL), dengan konsentrasi hormon progesteron pada 12 ekor ternak kambing betina dewasa telah dilakukan. Percobaan ini bertujuan melihat hubungan antara jumlah sel telur, yang digambarkan dengan jumlah korpora lutea, dengan konsentrasi hormon progesteron pada ternak kambing. Dalam percobaan, seluruh ternak (n=12) mendapatkan perlakuan sinkronisasi estrus (birahi) dengan mengijeksikan secara intra muskular (i.m.) Estrumate® sebanyak 2 kali dengan interval 10 hari. Observasi jumlah sel telur yang dilepaskan dari ovarium, yang digambarkan dengan jumlah CL terpantau, dilakukan dengan aplikasi teknik laparoskopi. Hewan percobaan dibagi menjadi dua kelompok pengamatan berdasarkan pada jumlah sel telur terobservasi, yaitu kelompok K ≤2CL dan K >2CL. Sampel darah diambil dari seluruh hewan percobaan saat dilakukan sinkronisasi birahi, yaitu: -10, -1, 0, 2, 11 dan 21 hari periode birahi untuk dianalisis konsentrasi hormon progesteron. Analisis dilakukan memakai teknik radioimmunoassay (RIA). Terdapat hubungan yang signifikan (P<0,01) antara jumlah sel telur terovulasi dengan konsentrasi progesteron dalam serum pada pertengahan siklus birahi (fase luteal). Rata—rata konsentrasi progesteron pada fase ini 4,00 ± 0,89 dan 5,95 ± 0,90 nMol/L masing—masing untuk kelompok K≤2CL dan K>2CL. Kegiatan pengamatan ini mengkonfirmasikan bahwa konsentrasi hormon progesteron dapat digunakan sebagai indikator untuk memprediksi jumlah sel telur terovulasi yang dapat digunakan dalam program twinning pada ternak ruminansia kecil.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2009 Author(s)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.