Kontribusi P dari Mikrob Pelarut Fosfat, Fosfat Alam dan Sp-36 yang Ditentukan Menggunakan Teknik Isotop 32P

Authors

  • Anggi Nico Flatian, SP Program Studi Bioteknologi Tanah dan Lingkungan Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  • Iswandi Anas Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  • Atang Sutandi Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  • Ishak Ishak Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional

DOI:

https://doi.org/10.17146/jair.2016.12.1.3222

Keywords:

Mikrob pelarut fosfat, Pemupukan P, Isotop 32P

Abstract

Kontribusi P dari Mikrob Pelarut Fosfat, Fosfat Alam dan Sp-36 yang Ditentukan Menggunakan Teknik Isotop 32P. Teknik isotop 32P dapat digunakan untuk menelusuri prilaku P di dalam tanah dan hubungan tanah-tanaman. Penggunaan 32P memungkinkan untuk merinci kontribusi P dari aktifitas mikrob pelarut fosfat dan pupuk P dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data kuantitatif kontribusi P berasal dari aktifitas mikrob pelarut P (Aspergillus niger dan Burkholderia cepacia), fosfat alam dan SP-36 melalui P yang diserap tanaman menggunakan teknik isotop 32P serta mempelajari pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Hasil penelitian menunjukan bahwa inokulasi mikrob pelarut fosfat, fosfat alam dan SP-36 menghasilkan aktifitas jenis (32P) lebih rendah dari kontrol. Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh perlakuan mampu menyumbang P bagi tanaman. Perlakuan mikrob pelarut fosfat yang disertai pemberian SP-36 mampu memberikan kontribusi P paling besar, secara signifikan lebih besar dibanding kontrol dan pemberian SP-36 saja. P berasal dari aktifitas mikrob yang dikombinasikan dengan SP-36  adalah sebesar 56.06% - 68.54% pada tanaman umur 50 hari setelah tanam, 51.96% - 59.65% pada brangkasan, 46.33% - 47.70% pada biji dan 53.02% - 59.87% pada tongkol. Selanjutnya, kontribusi P ini secara signifikan mampu mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Hal ini ditunjukan dengan peningkatkan jumlah daun pada 35 hari setelah tanam, bobot kering tanaman pada umur 50 hari setelah tanam dan bobot kering biji.

Downloads

Published

2017-01-31

How to Cite

Flatian, SP, A. N., Anas, I., Sutandi, A., & Ishak, I. (2017). Kontribusi P dari Mikrob Pelarut Fosfat, Fosfat Alam dan Sp-36 yang Ditentukan Menggunakan Teknik Isotop 32P. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop Dan Radiasi, 12(1), 57–68. https://doi.org/10.17146/jair.2016.12.1.3222

Issue

Section

Articles