PERKEMBANGAN IPTEK NUKLIR BIDANG KESEHATAN DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.17146/jair.2008.4.2.547Abstract
Penemuan sinar-x di akhir abad 19 (November-1895), menunjukkan bahwa teknologi nuklir bukanlah suatu hal yang baru bagi dunia kesehatan. Begitu pula halnya dengan perkembangan ilmu kedokteran nuklir di Indonesia. Unit kedokteran nuklir di Indonesia didirikan tidak lama setelah reaktor atom pertama dioperasikan di tahun 1965, dan bahkan hingga saat ini aktivitasnya telah memberikan kontribusi cukup signifikan di bidang kesehatan. Kegiatan iptek nuklir di bidang ini lebih diarahkan pada lingkup teknologi proses, analisis, rekayasa peralatan dan instrumentasi, serta pembuatan perangkat medik berupa sediaan radioisotop dan radiofarmaka. Dalam konteks ini, pengembangan iptek nuklir lebih dipacu untuk diselaraskan dengan kebutuhan pengguna, terutama berkaitan dengan efisiensi, kualitas dan proses produksinya, serta aplikasinya baik untuk tujuan diagnosis maupun terapi. Beberapa kegiatan pengembangan iptek nuklir dan aplikasinya yang terkait dengan aspek kesehatan hingga saat ini, terutama di bidang kedokteran nuklir, dipaparkan dalam makalah ini. Sarana dan prasarana yang tersedia, serta kemampuan ilmiah yang ada masih dapat dioptimalkan dan perlu terus dibina. Untuk membangun bangsa, penghasil teknologi, pengguna/ industri/dunia usaha dan pembuat kebijakan perlu bersinergi dan memiliki visi dan persepsi yang sama
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2008 Author(s)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.