PEMBAURAN YANG TAK PERNAH SELESAI
Main Article Content
Abstract
Ethnic cohesion in the Indonesian context is still problematic. Religions, political, and legal approuches could be utilised to achieve that cohesion. However, democratic and just society could only be achieved if there is political will to establish egalitarian society through applying equality before law among all ethnic groups.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Abdul Zein Bagi,2000, Etnis Cina Dalam Potret Pembauran di Indonesia, Prestasi Insan Indonesia.
Budiman, Arief, 1999, “Cina atau Tionghoaâ€, dalam Moch Sa’dum, ed., Pri-Nonpri: Mencari Format Baru Pembaruan, Jakarta: CIDES.
Coppel, Charles A, 1994, Tionghoa Indonesia Dalam Krisis, Jakarta
Pustaka Sinar Harapan.
Suryadinata, Leo, 2002, Negara dan Etnis Tionghoa: Kasus Indonesia,
Jakarta: LP3ES.
Supradi Suparlan dkk, 1989, Interaksi Antar Etnik di Beberapa Propinsi
di Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Taher, Tarmizi, 1997, Masyarakat Cina, Ketahanan Nasional dan Integrasi Bangsa di Indonesia, Jakarta PPI.
Tan, Mely G, 1997, Golongan Etnis Tionghoa di Indonesia Suatu
Masalah Pembinaan Kesatuan Bangsa, Jakarta Gramedia.Tim Peneliti PMB LIPI, 1999, Pemecahan Masalah Hubungan Antar
Etnis: Etnisitas Dan Konflik Sosial, Jakarta: PMB LIPI.
Widjaya, Hasan, 1997, Sekitar Pembauran dan Problematiknya, Solo:UD. Mayasari.