MEMAKNAI KEMISKINAN: PERAN KELEMBAGAAN DALAM MENANGGULANGI LINGKARAN SETAN KEMISKINAN
Main Article Content
Abstract
Initially, the cause of poverty has something to do with the lack of control of economic resources. This then brings about the so-called the “culture of poverty†and lack of capabilities, that is indicated, among other, by dependent and fatalistic attitudes, which in the end tend to reinforce and perpetuate the initial condition, i.e., the lack of control of economic resources. Thus, it is not surprising, then, that the causes and effects of poverty seem to be a vicious circle. Poverty alleviation strategies and programs aim at raising people capabilities and changing the culture of poverty, as implemented by the former New Order regime, have resulted in far below the expectation, only a few of poor people have alleviated from their unfortunate condition. Moreover, as the effect of these strategies and programs, it creates the so-called “relative poverty†which refers to the widening gap and inequality in income distribution and control over (economic) resources among the population. Given these complexities, the structural approach proposes to develop a special institutional arrangement—a body that will tackle the poverty alleviation work—whose strategy is to give the poor a direct access and control over the economic resources. This body shall be made available down to the local level, i.e. municipality and district levels. To get the strategies and programs effective in eradicating poverty, effort to change of the culture of poverty and to raise people capabilities are that of important and, consequently, still have to undertake. Kata kunci: kemiskinan, budaya kemiskinan, lingkaran setan kemiskinan, kelemahan strategi penanggulangan kemiskinan, dan pembangunan kelembagaan penanggulangan kemiskinan
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Alfian, Melly G. Tan dan Selo Soemardjan (Penyunting). 1980. Kemiskinan Struktural; Suatu Bunga Rampai. Jakarta: Pulsar.
Lembaga Penelitian SMERU dan Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia. 2001. Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta: Lembaga Penelitian SMERU.
Basri, Muhammad Chatib. 2002. “Amartya Sen: Pilihan dan Kemiskinan.” Dalam Kalam, Nomor 19.
Breman, Jan dan Gunawan Wiradi. 2004. Masa Cerah dan Masa Suram di Pedesaan Jawa; Studi Kasus Dinamika Sosio-ekonomi di Dua Desa Menjelang Akhir Abad ke-20. Jakarta: LP3ES.
Cheetam, Russell dan R. Kyle Peters Jr. 1993. “Poverty and Poverty Allevation since the 1960s,” dalam Dirkse, Jan-Paul, Frans Husken, Mario Ruuten (Editors), Indonesia’s Experiences under the New Order. Leiden: KITLV Press.
De Vries, Egbert. 1985. Pertanian dan Kemiskinan di Jawa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Gramedia.
Eko, Sutoro. 2003. “Pembaharuan Pemerintahan dan Pembangunan Desa.” Dalam Forum Inovasi, Vol. 6.
Elson, R. E. 1986. “Kemiskinan dan Kemakmuran Kaum Petani pada Masa Sistem Tanam Paksa di Pulau Jawa.” Dalam Anne Booth, William J. O’Malley, Anna Weidemann (Penyunting), Sejarah Ekonomi Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Emerson, Donald K. 1978. “Bureaucracy in Political Context: Weakness in Strength.” Dalam Karl D. Jackson dan Lucian Pye (Editors), Political Power and Communication in Indonesia. Berkeley: University of California Press.
Evers, Hans-Dieter. 1982. Sosiologi Perkotaan; Urbanisasi dan Sengketa Tanah di Indonesia dan Malaysia. Jakarta: LP3ES.
Geertz, Clifford. 1976. Involusi Pertanian; Proses Perubahan Ekologi di Indonesia. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Hardjono, Joan. 1990. Tanah, Pekerjaan, dan Nafkah di Pedesaan Jawa Barat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Harris, John (Editor). 1984. Rural Development; Theories of Peasant Economy and Agrarian Change. London: Hutchinson University Library.
Hart, Gillian. 1986. Power, Labor, and Livelihood; Processes Change in Rural Java. Berkeley: University of California Press.
Heer, David. 1978. Society and Population. New Delhi: Prentice-Hall of India Private Limited.
Heryanto, Ariel dan Sumit K. Mandal (Editor). 2004. Menggugat Otoriterisme di Asia Tenggara; Perbandingan dan Pertautan antara Indonesia dan Malaysia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Hull, Terence H. dan Valerie J. Hull. 1978. “Hubungan antara Status Ekonomi dan Fertilitas: Sebuah Analisa Data dari Indonesia.” Dalam Masri Singarimbun (Editor), Kependudukan: Liku-liku Penurunan Kelahiran. Jakarta: LP3ES.
Jellinek, Lea. 1995. Seperti Roda Berputar; Perubahan Sosial Sebuah Kampung di Jakarta. Jakarta: LP3ES.
Kompas. 9 April 2005.
Lerner, Daniel. 1978. Memudarnya Masyarakat Tradisional. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Lewis, Oscar (a). 1984. “Harta Milik Orang Miskin.” Dalam Parsudi Suparlan (Penyunting), Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.
Lewis, Oscar (b). 1984. “Kebudayaan Kemiskinan.” Dalam Parsudi Suparlan (Penyunting), Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Lipton, Michael. 1984. “Why Poor People Stay Poor,” dalam John Harris (Editor), Rural Development; Theories of Peasant Economy and Agrarian Change. London: Hutchinson University Library.
Marzali, Amri. 2003. Strategi Peisan Cikalong dalam Menghadapi Kemiskinan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
McClelland, David C. 1977. “Dorongan Hati Menuju Modernisasi.” Dalam Myron Weiner (Editor), Modernisasi; Dinamika Pertumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Papanek, Gustav dan Dorodjatun Kuntjoro-Jakti. 1986. “Penduduk Miskin di Jakarta.” Dalam Dorodjatun Kuntjoro-Jakti (Penyunting), Kemiskinan di Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Redfield, Robert. 1961. The Little Community and Peasant Society and Culture. Chicago: The University of Chicago Press.
Sjahrir. 1986. Ekonomi Politik Kebutuhan Pokok; Sebuah Tinjauan Prospektif. Jakarta: LP3ES.
Schrevel, A. 1989. “Akses atas Tanah sebagai Indikator Pendapatan Rumah Tangga Pedesaan.” Dalam Prisma, No. 4, Tahun XVIII.
Scott, James C. 1981. Moral Ekonomi Petani; Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Scott, James C. 2000. Senjatanya Orang-orang yang Kalah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sinaga, Rudolf S. dan Benjamin White. 1980. “Beberapa Aspek Kelembagaan di Pedesaan Jawa dalam Hubungannya dengan Kemiskinan Struktural.” Dalam Alfian, Melly G. Tan dan Selo Soemardjan (Penyunting), Kemiskinan Struktural; Suatu Bunga Rampai. Jakarta: Pulsar.
Singarimbun, Masri. 1996. Penduduk dan Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Singarimbun, Masri dan D. H. Penny. 1976. Penduduk dan Kemiskinan; Kasus Sriharjo di Pedesaan Jawa. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Soemardjan, Selo. 1980. “Kemiskinan Struktural dan Pembangunan.” Dalam Alfian, Mely G. Tan, Selo Soemardjan (Penyunting), Kemiskinan Struktural; Suatu Bunga Rampai. Jakarta: Pulsar.
Thee Kian Wie. 2004. Pembangunan, Kebebasan, dan “Mukjizat” Orde Baru. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Van Bruinessen, Martin. 1998. Rakyat Kecil, Islam dan Politik. Yogyakarta: Bentang Budaya.
Weiner, Myron. 1992. “Kebijakan Preferensial,” dalam Roy C. Macridis & Bernard E. Brown, Perbandingan Politik. Jakarta: Penerbit Erlangga.
White, Benjamin. 1982. “Peranan Anak dalam Ekonomi Rumah Tangga Desa di Jawa.” Dalam Koentjaraningrat (Penyunting), Masalah-masalah Pembangunan; Bunga Rampai Antropologi Terapan. Jakarta: LP3ES.
White, Benjamin dan Gunawan Wiradi. 1989. “Agrarian and Nonagrarian Bases of Inequality in Nine Javanese Villages.” Dalam Gillian Hart, Andrew Turton, Benjamin White (Editors), Agrarian Transformation; Local Processes and the State in Southeast Asia. Berkeley: University of California Press.
Wiradi, Gunawan. 1984. “Pola Penguasaan Tanah dan Reforma Agraria.” Dalam Sediono M. P. Tjondronegoro dan Gunawan Wiradi (Penyunting), Dua Abad Penguasaan Tanah; Pola Penguasaan Tanah Pertanian di Jawa dari Masa ke Masa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.