URANG TUO PASIA PEMERSATU NELAYAN DAN PELESTARI SUMBERDAYA KELAUTAN
Main Article Content
Abstract
This study is about Urang Tuo Pasia, “The Fishermen Leader and Ocean Resources Conserverâ€. Urang Tuo Pasia is both a institution and a chief in traditional costums of a fishermen community in Bungus-Teluk Kabung, Padang, West Sumatra. Instead of Urang Tuo Pasia, he is also called as Angku (“fatherâ€) or Tuo Pasia (“the old fishermanâ€). The aim of the study is to find out the role of Urang Tuo Pasia in the problems of the integration among the fishermen and the conservation of the sea natural resources. This reveals as an important thing since from the historical perspective, many manuscripts note that Urang Tuo Pasia could have had outstanding role in solving the problems encountered by the local fishermen. The method used in this research is qualitative one. It is supported by multidimensional approaches to sharpen the analysis. They come from the field of anthropology, sociology, economics, and politics. From the various data found and analyzed, this research concludes hat theroleof Urang Tuo Pasia is running into stagnation. However, it local wisdom still remain.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Abdussomad (eds.), 1994, Aspek-aspek Sosial Budaya Masyarakat Maritim Indonesia Bagian Timur, Hak Ulayat Laut Desa Haruku, Kecamatan Haruku, Maluku Tengah. Jakarta: PMB-LIPI.
Agus, Bustanuddin et. al., 1985, “ Strata Sosial Masyarakat Nelayan Desa Ulak Karang”, Laporan Penelitian, Pusat Penelitian Universitas Andalas, Padang.
Ananta Toer, Pramoedya, 2000, Gadis Pantai. Jakarta: Penerbit Hasta Mitra.
Antariksa, I.G.P., 1995, Hak Ulayat Laut Masyarakat Maritim Kecamatan Pulau-pulau Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku. Jakarta: PMB-LIPI.
Arunachalam, B., 1990, “Indigenous Traditions of Indian Navigation with Special Reference to South India”, dalam K. S. Mathew (ed.), Studies in Maritime History.
Pondichery: Pondichery Univ. Press. Asnan, Gusti, 1996/1997, “Handel und Seefahrt an de Westkueste von Sumatra 1892-1942” dalam Kolliquium Fuer Europaische und Uebersee Geschidite, Winter Semester.
____________, 2000, “Hak Ulayat Masyarakat Pesisir Atas Laut”.HAM dan Demokrasi, No. I Th. 2. Cohen, Bruce J., 1992, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta. Craib, Ian, 1994, Teori-teori Sosial Modern dari Parsons Sampai Habermas. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dobbin, Christine, 1992, Kebangkitan Islam dalam Ekonomi Petani yang Sedang Berubah, Sumatra Tengah, 1784-1847, terj.
Lilian D. Tedjasudhana. Jakarta: INIS. Ferawati, dkk., 2000, “Dunia Maritim Sumatera Barat: Eksistensi Orang Tua Pantai dan Fungsi Konservasi Laut (Studi Kasus Desa Nelayan di Kecamatan Bungus-Teluk Kabung).” Naskah LKIP 2000.
Ferawati, 2002, “Lembaga Tradisional Orang Tua Pantai di Bungus-Teluk Kabung (1936-1983)”. Skripsi Sarjana Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra Unand, Padang, 2002.
Firman, Nurmina, Zaiyardam Zubir, Ferawati, 2004, “Penanggulangan Tindak Kekerasan dan Agresifitas Remaja di Sumatera Barat”. Laporan Penelitian. Padang: Balitbangda Sumbar. Haluan, 1997, 14 Agustus.
Hamzah, A., 1988, Laut, Teritorial dan Perairan Indonesia, Himpunan Ordonansi, Undang-undang dan Peraturan Lainnya. Jakarta: Akademika Pressindo.
Koentjaraningrat, 1981, Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kusnadi, 2000, Nelayan, Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial. Bandung: Humanika Utama Press.
Lapian, A. B., 1985, Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut, Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX. Disertasi Doktor, Fak. Sastra,Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
_______, 1997, “Dunia Maritim Asia Tenggara” dalam Taufik Abdullah, ed.Sejarah Indoneia, Penilaian Kembali Karya Utama Sejarawan Asing. Depok: PMB-LIPI. Lapre, E. G. A., 1938, “Eenighe Gegevens over de Poekatvisserij in de Nagari Boengoes, Padang” dalam Koloniaal Tijdschrift, 27 Jrg.
Lindayanti dan Ferawati, 2004, “Sekedar Bertahan Hidup: Studi tentang Kehidupan Nelayan di Bungus-Teluk Kabung”. Laporan Penelitian BBI- DIKTI Tahun Anggaran 2004. Padang: Fakultas Sastra Unand.
Lopa, Baharuddin, 1984, Hukum Laut, Pelayaran dan Perniagaan (Penggalian dari Bumi Indonesia Sendiri). Bandung: Penerbit Alumni.
Masyhuri, 1996, Menyisir Pantai Utara, Usaha dan Perekonomian Nelayan di Jawa dan Madura 1850-1940. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Utama.
Mueller, S., 1885, “Het Kustland bij Padang” dalam Reizen en Onderzoekingen in Sumatra.
Naim, Mochtar, 1984. Merantau Pola Migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. “Nelayan” dalam Ensiklopedi Indonesia, Jld. IV, tanpa tahun terbit. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. “Penelitian Siswi SMUN 3 Banda Aceh, Pawang Laot Pemersatu Nelayan”dalam Harian Pagi Republika, 2003, 21 April.
Pollnac, Richard B., 1998, “Karakter Sosial dan Budaya dalam Mengembangkan Perikanan Berskala Kecil”, dalam
Michel M. Cernea, (ed.), Mengutamakan Manusia dalam Pembangunan, Variabel-variabel Sosiologis di dalam Pembangunan Pedesaan. Jakarta: Universitas Indonesia Press. “Polisi Larang Nelayan Turun Ke Laut, Nelayan Saling Bakar Kapal”, dalam Mingguan Berita Merapi, 1999, 14-21 Juli.
Scott, James, 2000, Senjatanya Orang-orang yang Kalah. Jakarta: Penerbit Yayasan Obor Indonesia.
Widodo, Sutejo K., 2001, “Impor Ikan Di Jawa, 1900-1940: Suatu Ironi dari Sumber Kekayaan Laut,”, dalam Edi Sedyawati dan Susanto Zuhdi eds.,Arung Samudera Persembahan Memperingati Sembilan Windu A. B. Lapian. Depok: PPKB-LIPI.
Zubir, Zaiyardam dan Ferawati, 2003, “Bacakak Banyak: Studi tentang Perang Antar Kampung di Kabupaten Sawahlunto Sijunjung Sumatera Barat 1998-2001.” Laporan Penelitian BBI- DIKTI Tahun Anggaran 2003. Padang: Fakultas Sastra Unand.