IDENTIFIKASI SENTIMEN NEGATIF MASYARAKAT INDONESIA-MALAYSIA DAN RUMUSAN STRATEGI REKONSILIASI BERBASIS BUDAYA

Main Article Content

Riqko Nur Ardi Windayanto
Arif Akbar Pradana
Manik Wahyunanda
Mahadewi
Aprillia Firmonasari
Absherina Olivia Agatha
Adinda Dwi Safira

Abstract

Sentimen negatif antara masyarakat Indonesia dan Malaysia sering ditangani dengan penyelesaian secara politis-diplomatik, padahal permasalahan tersebut juga merupakan persoalan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk-bentuk sentimen negatif, kemudian mengeksplorasi strategi rekonsiliasi kedua negara dengan metode analisis konten etnografis (ECA) pada Twitter dan penelusuran literatur. Data-data dianalisis secara tekstual, pragmatis, statistik, dan dengan menggunakan metode ECA. Berdasarkan hasil penelitian, sentimen negatif berwujud tagar dan kalimat yang kompleks. Produksi sentimen tersebut juga bersifat dinamis karena bergantung pada konteks isu yang terjadi. Sentimen negatif secara tidak langsung direproduksi oleh media massa Indonesia yang menggunakan frasa “Ganyang Malaysia” dan hiperbolisasi pada judul berita sehingga media massa justru menjadi agen yang mereproduksi dan merawat sentimen sebagai tindakan kolektif masyarakat. Oleh karenanya, sentimen negatif terus bertahan dan terwariskan karena nasionalisme semu oleh media, diplomasi Indonesia yang reaksioner dan inferior, serta preseden sejarah. Maka dari itu, keserumpunan harus menjadi dasar kebudayaan dalam rekonsiliasi kedua negara.

Article Details

How to Cite
Windayanto, R. N. A., Pradana, A. A., Wahyunanda, M., Mahadewi, Firmonasari, A., Agatha, A. O., & Safira , A. D. (2025). IDENTIFIKASI SENTIMEN NEGATIF MASYARAKAT INDONESIA-MALAYSIA DAN RUMUSAN STRATEGI REKONSILIASI BERBASIS BUDAYA. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 26(2). https://doi.org/10.55981.2024.14045
Section
Articles

References

Altheide, D.L. (1987). Reflections: Ethnographic Content Analysis. Qualitative Sociology, 10(1), 65—77.

Arbar, T.F. (2023, 14 September). Heboh Halo-Halo Bandung Diklaim Malaysia, Kemlu Buka Suara. CNBC Indonesia. Diunduh dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20230914195023-4-472579/heboh-halo-halo-bandung-diklaim-malaysia-kemlu-buka-suara.

Ayuningtyas, R. (2017, 22 Agustus). 4 Reaksi Anak Bangsa Saat Bendera Indonesia Terbalik di Malaysia. Liputan 6. Diunduh dari https://www.liputan6.com/news/read/3066252/4-reaksi-anak-bangsa-saat-bendera-indonesia-terbalik-di-malaysia.

Barrinha, A. & Renard, T. (2017). Cyber-diplomacy: the Making of an International Society in the Digital Age. Global Affairs, 3(4-5), 353—364.

Bianchi, A.J. (2004). Rejecting Others’ Influence: Negative Sentiment and Status in Task Groups. Sociological Perspectives, 47(4), 339—355.

Braccini, A.M. (2020). The (un)invited in Collective Action on Social Media: A Socio-Technical Perspective of Fake News. Proceedings of the 6th International Workshop on Socio-Technical Perspective in IS Development (STPIS 2020), June 8—9, 2020, hlm. 180—185.

Budiawan. (2017). How Do Indonesians Remember Konfrontasi? Indonesia-Malaysia Relations and the Popular Memory of “Confrontation” after the Fall of Suharto. Inter-Asia Cultural Studies, 18(3), 364—375.

Clark, M.A. & Pietsch, J. (2014). Indonesia-Malaysia Relations: Cultural Heritage, Politics, and Labour Migration. United Kingdom: Routledge.

CNN Indonesia. (2023, 14 September). Kronologi YouTuber Malaysia Diduga Jiplak Lagu Halo-halo Bandung. CNN Indonesia. Diunduh dari https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230914071029-106-998796/kronologi-youtuber-malaysia-diduga-jiplak-lagu-halo-halo-bandung.

DPR RI. (2023, 14 September). Pemerintah Harus Tindak Tegas Plagiasi Lagu ‘Halo-Halo Bandung’ Dijiplak Malaysia. DPR RI. Diunduh dari https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/46518/t/Pemerintah+Harus+Tindak+Tegas+Plagiasi+Lagu+%E2%80%98Halo-Halo+Bandung%E2%80%99+Dijiplak+Malaysia.

Falk, I. & Harrison, L. (1998). Indicators of Social Capital: Social Capital as the Product of Local Interactive Learning Processes. Launceston: Centre for Research and Learning in Regional Australia.

Ghani, R.H.A. & Paidi, Z. (2013). The Role of the United States and the “Asian Solution” Approach in the Malaysia-Indonesia Confrontation (1963-1966). Journal of International Studies, 9(2013), 129—144.

Google Trends Indonesia. (2021). Tren Malingsial dan Ganyang Malaysia. Diunduh dari https://trends.google.com/trends/explore?q=indonesial&geo=MY.

Google Trends Malaysia. (2021). Tren Indonesial dan Indon. Diunduh dari https://trends.google.com/trends/explore?q=indonesial&geo=MY.

Ha, V.K.H. (2016). Peran Diplomasi Budaya dalam Mewujudkan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN: Kasus Vietnam. Khazanah Pendidikan, X(1), 1—14.

Hamonangan, I. & Assegaff, Z. (2020). Cyber Diplomacy: Menuju Masyarakat Internasional yang Damai di Era Digital. Padjadjaran Journal of International Relations, 1(3), 311—333.

Hara, A.E. (2008). Hubungan Malaysia dan Indonesia: dari Saudara Serumpun ke ‘Smart Partnership’?. International Conference Indonesia-Malaysia. 27—29 Mei 2008, Yogyakarta, Indonesia, hlm. 1—12.

Harun, R. (2009). Heating Up the Battle: the Role of the Media in the Souring of Malaysia-Indonesia Relations. Journal of Media and Information Warfare, 2(3), 37—62.

Irwansyah. (2017). Border Issue: Misperception between Indonesia and Malaysia. SHS Web of Conferences, 33, 1—6.

Javier, F. (2021, 25 Juni). Tingkat Kepercayaan dan Kepopuleran Media di Indonesia. Tempo.co. Diunduh dari https://data.tempo.co/data/1141/tingkat-kepercayaan-dan-kepopuleran-media-di-indonesia.

Kesuma, T.M.J. (2007). Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks.

Khalid, K.M. & Yacob, S. (2012). Managing Malaysia–Indonesia relations in the context of democratization: the emergence of non-state actors. International Relations of the Asia-Pacific, 12(3), 355—387.

Konadl, D., Wörner, J., & Leist, S. (2021). Identifying Sentiment Influences Provoked by Context Factors – Results from a Data Analytics Procedure Performed on Tweets. Proceedings of the 54th Hawaii International Conference on System Sciences, hlm. 2511—2520.

Kong, Y. (2022). Legal Review on the Application of Acquiescence and Estopple in the Temple of Preah Vihear Case. Asian Journal of Social Science Studies, 7(1), 9—14.

Lecheler, S. & de Vreese, C.H. (2019). News Framing Effects. London dan New York: Routledge.

Li, F., Huang, M., & Zhu, X. (2010). Sentiment Analysis with Global Topics and Local Dependency. Proceedings of the Twenty-Fourth AAAI Conference on Artificial Intelligence (AAAI-10). 11—15 Juli 2010, Atlanta, Georgia, hlm. 1371—1376.

Mondal, A.H. (2000). Social Capital Formation: The Role of NGO Rural Development Programs in Bangladesh. Policy Sciences, 33(3), 459—475.

Nita, D. (2021, 16 November). 5 Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia, Terbaru Wayang Kulit oleh Adidas. Kompas TV. Diunduh dari https://www.kompas.tv/article/232503/5-budaya-indonesia-yang-pernah-diklaim-malaysia-terbaru-wayang-kulit-oleh-adidas?page=3.

Nizar, M. (2011). Konflik Klaim Kebudayaan Indonesia-Malaysia dalam Perspektif Industri Kebudayaan. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Puspapertiwi, E.R. & Firdaus, F. (2023, 7 September). Negara Asia Tenggara dengan Rata-rata IQ Tertinggi di Dunia 2023, Indonesia Peringkat Berapa? Kompas.com. Diunduh dari https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/07/110000465/negara-asia-tenggara-dengan-rata-rata-iq-tertinggi-di-dunia-2023-indonesia?page=all.

Putnam, R.D. (1993). The Prosperous Community: Social Capital and Public Life. Diunduh dari http://faculty.washington.edu/matsueda/courses/590/Readings/

Putham%201993%20Am%20Prospect.pdf.

Rachmawati, I. (2017). Karakter Diplomasi Publik Indonesia terhadap Malaysia. Jurnal Hubungan Internasional, 6(1), 56—71.

Rachmawati, I. (2018). Indonesia’s Public Diplomacy towards Malaysia. Andalas Journal of International Studies, 7(2), 144—157.

Rajput, A. (2020). Natural Language Processing, Sentiment Analysis, and Clinical Analytics. Innovation in Health Informatics, 79—97.

Ramadhoan, R.I. (2019). Konstruksi Sosial Media Massa atas Hubungan Indonesia-Malaysia dan Pengaruhnya terhadap Netwar-Tauntwar. Jisiera: The Journal of Islamic Studies and International Relations, 4(1), 113—148.

Salam, A. (2021). Kesalahan dan Kejahatan dalam Berbahasa. Yogyakarta: Gambang Buku Budaya dan Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia (KMSI).

Schöne, J.P., Parkinson, B., & Goldenberg, A. (2021). Negativity Spreads More than Positivity on Twitter After Both Positive and Negative Political Situations. Affective Science, 2, 379—390.

Sinarto, B.P. (2020). Memories of Konfrontasi and Anti-Malaysia Sentiment in Indonesia. Jurnal Empirika, 5(1), 69—82.

Sunarti, L. & Fadeli, T.R. (2021). Preserving Javanese identity and cultural heritage in Malaysia. Cogen Art & Humanities, 8, 1—12.

Sunarti, L. (2013). Menelusuri Akar Konflik Warisan Budaya antara Indonesia dengan Malaysia. Sosiohumanika: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, 6(1), 77—88.

Sunarti, L. (2014). Politik Luar Negeri Malaysia terhadap Indonesia, 1957-1976: Dari Konfrontasi Menuju Kerjasama. Susurgalur: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah, 2(1) 65—80.

Sunarti, L. (2017). Never Ending Brotherhood? Seeking Peace Solutions of Indonesia – Malaysia Confrontation, 1963-1966. Tawarikh: International Journal for Historical Studies, 8(2), 229—242.

Tempo.co. (2012a, 20 Juni). Tujuh Klaim Budaya oleh Malaysia Sejak 2007. Tempo.co. Diunduh dari https://nasional.tempo.co/read/411849/tujuh-klaim-budaya-oleh-malaysia-sejak-2007.

Tempo.co. (2012b, 20 Juni). Lima Tanggapan Pemerintah Soal Klaim Tari Tor-Tor. Tempo.co. Diunduh dari https://nasional.tempo.co/read/411887/lima-tanggapan-pemerintah-soal-klaim-tari-tor-tor.

Tempo.co. (2021, 6 November). 20 Negara dengan Jumlah Pengguna Twitter Paling Banyak di Dunia. Tempo.co. Diunduh dari https://tekno.tempo.co/read/1525605/20-negara-dengan-jumlah-pengguna-twitter-paling-banyak-di-dunia/full&view=ok.

Wardhani, B.L.S.W. (1999). Indonesia-Malaysia relations in the Post-Confrontation Era: The Role of the Serumpun Concept. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, XII(3—4), 25—44.

Wijana, I.D.P. (2021). Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: TS Publisher.

Yaputra, A. & Mulyana, D. (2020). The Contestation of Cultural Claims in Online Media between Malaysia and Indonesia. Jurnal Studi Komunikasi, 4(2), 344—356.