THE MEANING OF FACADE TRANSFORMATION IN TENGGER AND BALI AGA HOUSES
Main Article Content
Abstract
Permukiman dataran tinggi memiliki karakteristik yang khas. Suku Tengger dan Suku Bali Aga merupakan masyarakat yang bermukim di kawasan dataran tinggi. Kondisi lingkungan dan topografi membuat permukiman kedua suku memiliki karakteristik yang khas pada bangunan hunian. Namun seiring perkembangan zaman, karakteristik tersebut kian memudar sehingga berpengaruh pada visual bangunan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkomparasikan bagaimana transformasi fasad dan bentuk bangunan dari masing – masing rumah tinggal suku tersebut. Tulisan ini meneliti tentang transformasi fasad dan bentuk bangunan, sehingga didapatkan pemahaman mengenai bagaimana zaman mempengaruhi bangunan dari segi tampilannya. Di samping meneliti transformasi fasad bangunan, tulisan ini juga meneliti konsep dan pemilihan material yang digunakan dalam membuat rumah pada kawasan dataran tinggi. Hasil menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup, perubahan kebutuhan ruang, dan perkembangan teknologi material memberikan pengaruh besar terhadap transformasi fasad dan bentuk bangunan dari kedua suku tersebut.
Article Details
References
Adi, I. K. A. K., Sila, I. N., & Sudita, I. K. (2020). ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL DESA PEDAWA, BULELENG, BALI. Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha, 10(3), 127-134. https://doi.org/10.23887/jjpsp.v10i3.35809
Aditya, N. C., Purba, J. W., & Martana, S. P. (2020). Bentuk Fasade Gereja Protestan di Kota Bandung. Waca Cipta Ruang, 6(1), 35-36. https://doi.org/10.34010/wcr.v6i1.4196
Aprianti, R. & Alhamdani, M.R. (2016). Karakteristik Fasad Bangunan Rumah Kompak. Langkau Betang, 3(1), 58. https://dx.doi.org/10.26418/lantang.v3i1.16722
Ayuninggar, D. P., Antariksa, A., & Wardhani, D. K. (2012). POLA HUNIAN TEMPAT TINGGAL MASYARAKAT TENGGER DESA WONOKITRI KABUPATEN PASURUAN (The Dwelling Pattem of Tengger Community at Wonokitri Village of Pasuruan District). Tesa Arsitektur, 10(1), 29-41. https://doi.org/10.24167/tesa.v10i1.12
Binta, I. dan Roychansyah, M.S. (2017). Tipologi Elemen Arsitektur pada Fasad Bangunan Shophouse Kampung Cina Bengkulu. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 6(4), 197-198. https://doi.org/10.32315/jlbi.7.1.16
Damayanthi, N.K.T., dan Suarsasana, I.N. (2020). Rumah Adat Bandung Rangki di Desa Pedawa. Journal of Arts and Humanities, 24(1), 93-96. http://dx.doi.org/10.24843/JH.2020.v24.i01.p12
DD, P. J. A., Antaryama, I. G. N., & NE, S. N. (2016). Kinerja Termal Rumah Niang di Dataran Tinggi Tropis Lembab di Distrik Manggarai. ATRIUM: Jurnal Arsitektur, 2(1), 43-54. https://doi.org/10.21460/atrium.v2i1.52
Fajarwati, N. A. (2011). Pelestarian Bangunan Utama Eks Rumah Dinas Residen Kediri. Arsitektur e-Journal, 4(2), 85-105. http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140883
Fauzy, B., & Salura, P. (2011). Memahami Relasi Konsep Fungsi, Bentuk Dan Makna Arsitektur Rumah Tinggal Masyarakat Kota Pesisir Utara Di Kawasan Jawa Timur (Kasus Studi Rumah Tinggal Di Kampung Karangturi Dan Kampung Sumber Girang, Lasem). DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), 38(2), 79-88. https://doi.org/10.9744/dimensi.38.2.79-88
Hikmah, K., Sazjiyah, S. R., Sulistyowati, T. (2020). Dinamika Kehidupan masyarakat suku tengger dibalik kegiatan pariwisata Bromo. Journal of Tourism and Creativity, 4(2), 105-116. https://doi.org/10.19184/jtc.v4i2.14818
Leatimia, I. Y., & Hasbi, R. M. (2019). Transformasi Fasad pada Bangunan Kolonial Gereja Gpib Immanuel Kota Depok Lama. Vitruvian: Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan, 9(1), 60-61. https://dx.doi.org/10.22441/vitruvian.2019.v9i1.006
Mardika, I. P., & Astrini, I. N. R. (2020). Komunikasi Budaya Dalam Pewarisan Rumah Adat Bandung Rangki di Desa Pedawa Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng. Danapati: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1), 6-13.
Muna, J., Kalsum, E., & Putro, J.D. (2021). Identifikasi Elemen Arsitektur pada Fasad Bangunan Heritage di Kawasan Pecinan Singkawang, Kalimantan Barat Studi Kasus : Bangunan Kolonial. JMARS : Jurnal Mosaik Arsitektur, 9(2), 443-445. https://dx.doi.org/10.26418/jmars.v9i2.47625
Najoan, S.J., dan Mandey, Johansen. (2011). Transformasi Sebagai Strategi Desain. Media Matrasain, 8(2), 119-123. https://doi.org/10.35792/matrasain.v8i2.330
Pangarsa, Galih Widjil. (1995). Architectural Evolution in a Changing Hindu Tenggerese Community : The case od Wonokitri. Archipel 49- Paris,1995-pp.161-184. https://doi.org/10.3406/arch.1995.3042
Parliana, D., & Nurhasana, S. (2017). Kajian Transformasi Bentuk dan Tatanan Massa Bangunan di Kawasan Bandung Super Mall. Institut Teknologi Nasional. Bandung. http://dx.doi.org/10.13140/RG.2.2.24425.80489
Prajnawrdhi, T. A. (2016). PERUBAHAN WUJUD DAN FUNGSI RUANG PADA RUMAH TINGGAL TRADISIONAL DESA BALI AGA, STUDI KASUS: DESA PEDAWA, BULELENG-BALI. dalam Seminar Nasional Tradisi dalam Perubahan: Arsitektur Lokal dan Rancangan Lingkungan Terbangun-Bali. https://erepo.unud.ac.id/id/eprint/9351
Prajnawrdhi, T. A., & Yudantini, N. M. (2017). Tipologi Rumah Adat pada Desa Bali Aga: Studi Kasus Pada Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. In Seminar Nasional Arsitektur dan Tata Ruang (SAMARTA), Bali, Indonesia (pp. 103-108). https://erepo.unud.ac.id/id/eprint/16666
Prajnawrdhi, T. A. (2017). ARSITEKTUR RUMAH ADAT BALI AGA: Sebuah tantangan dalam pelestarian vs pengembangan. dalam Seminar Nasional Eksistensi Arsitektur Tradisional dan Pengembangannya di Era-Global. (pp. 1-13).
Prajnawrdhi, T. A. (2018). Tantangan konservasi pada Rumah Bandung Rangki dan Sri Dandan di Desa Bali Aga Pedawa, Buleleng-Bali. dalam Prosiding Seminar Heritage IPLBI (p. 1). https://erepo.unud.ac.id/id/eprint/19074
Prajnawrdhi, T.A. (2020). Transformation Versus Preservation of Vernacular Architecture in Bali: A Lesson from Bali Aga Villages. In: Suartika, G., Nichols, J. (eds) Reframing the Vernacular: Politics, Semiotics, and Representation. Springer, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-030-22448-6_13
Prajnawrdhi, T. A., & Yudantini, N. M. (2020). Pengembangan Desa Wisata Pedawa dengan pendekatan arsitektur tropis dan berkelanjutan. In Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK), Bali, Indonesia (pp. 1-5).
Prasetyo, Y. H., & Astuti, S. (2017). Ekspresi bentuk klimatik tropis arsitektur tradisional nusantara dalam regionalisme. Jurnal Permukiman, 12(2), 80-93. https://doi.org/10.31815/jp.2017.12.80-94
Setiawan, D. dan Utami, T.B. (2016). Tipologi Perubahan Elemen Fasad Bangunan Ruko pada Penggal jalan Puri Indah, Jakarta Barat. Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan, 6(1), 16-17. https://dx.doi.org/10.22441/vitruvian
Rakhmawati, E. R., Sriyono, S., & Setyowati, D. L. (2014). Analisis Pola Sebaran Permukiman Berdasarkan Topografi Di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal. Geo-Image, 3(2). https://doi.org/10.15294/geoimage.v3i2.4658
Santoso, D. K. (2020). Transformasi Fasad Pada Permukiman Suku Tengger Desa Ngadas Ditinjau Dari Bentuk Geometri Dasar. Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA), 3(1), 36-39. https://doi.org/10.31101/juara.v3i1.573
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif R&D, Bandung: CV Alfabeta. 979-8433-71-8
Surasetja, R. I. (2007). Fungsi, ruang, bentuk dan ekspresi dalam arsitektur. FTKP-UPI. Hand-out Mata Kuliah Pengantar Arsitektur.
Tarigan, R. (2019). Membaca Makna Tradisionalitas Pada Arsitektur Rumah Tradisional. Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, 12(3), 199-210. https://doi.org/10.24002/jars.v12i3.2202
Utami, Wibowo, M., & Faruk, A.J. (2014). Kajian Bentuk dan Fasad Hotel Gino Feruci Bandung. Reka Karsa : Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, 4(1), 2-5. https://doi.org/10.26760/rekakarsa.v1i4.357
Wijana, N. (2014). Analisis komposisi dan keanekaragaman spesies tumbuhan di hutan Desa Bali Aga Tigawasa, Buleleng–Bali. JST (Jurnal Sains Dan Teknologi), 3(1). https://doi.org/10.23887/jstundiksha.v3i1.2907