SIKAP INKLUSI SOSIAL-KEAGAMAAN SEBAGAI INDIKATOR PENDUKUNG INDEKS KOTA TOLERAN DI KOTA SINGKAWANG

Main Article Content

Budiana Setiawan

Abstract

Sebuah lembaga survei yang merilis Indeks Kota Toleran (IKT) pada tahun 2021, menempatkan Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, sebagai kota paling toleran di Indonesia, dengan skor 6,483. Capaian skor tersebut didapatkan dari delapan indikator yang digunakan untuk menyusun IKT. Salah satu indikator yang menentukan adalah sikap inklusi sosial-keagamaan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apa faktor-faktor yang mendukung terbentuknya sikap inklusi sosial-keagamaan pada masyarakat Singkawang? Tujuannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung terbentuknya sikap inklusi sosial keagamaan pada masyarakat Kota Singkawang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan kajian kepustakaan dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam indikator inklusi sosial-keagamaan, Kota Singkawang mempunyai banyak perayaan keagamaan dan upacara adat. Pertama, Cap Go Meh, yang dirayakan baik oleh umat Buddha maupun Konghucu. Kedua, Idul Fitri, yang dirayakan oleh umat Islam. Ketiga, Natal yang dirayakan oleh umat Kristen dan Katolik. Perayaan keagamaan tersebut dirayakan secara bersama-sama oleh warga Singkawang, sehingga terjadi pembauran antara agama dengan upacara adat. Hal inilah yang mendorong tumbuhnya sikap inklusi sosial-keagamaan. Pelaksanaan upacara keagamaan tersebut juga memenuhi tiga pilar inklusi sosial keagamaan, yakni: sikap penerimaan sosial, kebijakan kelembagaan oleh Pemerintah Kota Singkawang, serta akses dan partisipasi lingkungan sosial.


Kata Kunci: Indeks Kota Toleran, Inklusi Sosial-Keagamaan, perayaan keagamaan

Article Details

How to Cite
Setiawan, B. (2025). SIKAP INKLUSI SOSIAL-KEAGAMAAN SEBAGAI INDIKATOR PENDUKUNG INDEKS KOTA TOLERAN DI KOTA SINGKAWANG. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 26(3). https://doi.org/10.55981.2024.14152
Section
Articles

References

Akhmadi, Agus. (2019). Moderasi Beragama dalam Keragaman Indonesia. Jurnal Diklat Keagamaan, 13 (2). Surabaya: Balai Diklat Keagamaan, 45-55.

Atmojo, Singgih Tiwut & Nova Wijaya. (2019). Pengaruh Festival Cap Go Meh terhadap Peningkatan Pendapatan pada Sektor Perdagangan dan Jasa Kota Singkawang. Jurnal Bisnis Teori dan Implementasi, 10 (1), 41-51.

Astuti, Ratna. (2021, 21 Agustus). Kota Singkawang, Mutiara Terpendam di Kalimantan Barat. Diunduh dari https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-singkawang/baca-artikel/14166/Kota Singkawang, Mutiara Terpendam di Kalimantan Barat (kemenkeu.go.id)).

Asyhabuddin. (2020, Mei). Tradisi Doa Berantai dan Inklusi Sosial Keagamaan di Desa Kepung Kabupaten Kediri Kabupaten Kediri. IBDA Jurnal Kajian Islam dan Budaya. 18 (1), 139-153. DOI: 10.24090/IBDA.V18i1.3265

Azra, Azyumardi. (1998). Agama dalam Keragaman Etnik di Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Agama RI.

Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. (2019). Moderasi Beragama. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI.

Badan Pusat Statistik Kota Singkawang. (2005). Kota Singkawang dalam Angka 2005. Singkawang: BPS Kota Singkawang.

_______. (2021). Kota Singkawang Dalam Angka 2021. Singkawang: BPS Kota Singkawang.

Budiati, Atik Catur. (2009). Sosiologi Kontekstual Untuk SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Digdoyo, Eko. (2018). "Kajian Isu Toleransi Beragama, Budaya, dan Tanggung Jawab Sosial Media". Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan. 3 (1).

Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah. (2021). Panduan Implementasi Moderasi Beragama di Madrasah. Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia.

Irfani, Amalia. (2018). Pola Kerukunan Melayu dan Tionghoa di Kota Singkawang. Al-Hikmah: Jurnal Dakwah, 12 (1), 1-16.

Jakahendra. (2018, 21 Juni). Pawai Takbir Idul Fitri 1439 H di Kota Singkawang. 21 Juni 2018. Diunduh dari https://kalbar.kemenag.go.id/berita/berita.php?nid=7809.

Jonas, Ayu Alfiah. (2020, 23 Januari). Singkawang, Salah Satu Kota Paling Toleran di Indonesia. Diunduh dari https://bincangsyariah.com/khazanah/.

Kasiram, Mohammad. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang: Maliki Press, Universitas Islam Negeri.

Kurtubi, Dodi Ahmad. (2017, 1 Juli). Membangun Masyarakat Inklusif, Adil, dan Berkesinambungan bagi Penyandang Disabilitas untuk Indonesia yang Lebih Baik. Diunduh dari https://dinsos.riau.go.id/web/index.php?option=comcontent&view =article&id=379:membangun-masya-rakat-inklusif-adil-dan-berkesinambungan-bagi-penyandang-disabilitas-untuk-indonesia-yang-lebih-baik-oleh-dodi-ahmad-kurtubi&catid=17:rpjmd&Itemid=117).

Maftuhin, Arif. (2017). Mendefinisikan Kota Inklusif: Asal-usul, Teori dan Indikator. Tata Kelola, 19 (2).

Nasution. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Oxtora, Rendra. (2022, 21 Desember). Pemerintah Kota Singkawang Hiasi Wilayah Kota Semarakkan Natal 2022. Diunduh dari https://kalbar.antaranews.com/berita/533102/ pemerintah-singkawang-hiasi-wilayah-kota-semarakkan-natal-2022.

Permana, Rakhmad Hidayatlloh. (2022, 30 Maret). Singkawang Jadi Kota Paling Toleran versi Setara, Depok Terbawah. Diunduh dari https://news.detik.com/berita/d-6008606/singkawang-jadi-kota-paling-toleran-versi-setara-depok-terbawah/2.

Purmintasari, Yulita Dewi dan Hera Yulita. (2017, Mei). Tatung: Perekat Budaya di Singkawang. Socia Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial. 14 (1), 1-7.

Rostiati, A., dkk. (1995). Fungsi Upacara Tradisional Bagi Masyarakat Pendukungnya. Bandung: Dirjen Sejarah dan Nilai Tradisional/Proyek Penelitian, Pengkajian, dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Jawa Barat, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Saliro, Sri Sudono. (2019). Perspektif Sosiologis terhadap Toleransi Antar Umat Beragama di Kota Singkawang. Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora. 17 (2), 283-296.

Sekretariat Daerah Kota Singkawang. (2019). Visi dan Misi Singkawang HEBAT. https://setda.singkawangkota.go.id/visi-dan-misi/, diunduh 14 Juni 2024

SETARA Institute. (2021). Ringkasan Eksekutif Indeks Kota Toleran Tahun 2021. Diunduh dari https://setara-institute.org/ringkasan-eksekutif-indeks-kota-toleran-2021/.

________. (2023, 6 April). Siaran Pers SETARA Institute: Indeks Kota Toleran (IKT) 2022. Jakarta: SETARA Institute.

Siahaan, Multi. (2018, 17 Desember). Meriahnya Perayaan Natal di Singkawang. Diunduh dari https://inimulti. com/natal-di-singkawang/.

Simangunsong, Wasti Samaria. (2022, 30 Maret). Setara Institute Nobatkan Singkawang Kota Paling Toleran di Indonesia. Kompas.com. Diunduh dari https://nasional. kompas.com/read/2022/03/30/17153441/setara-institute-nobatkan-singkawang-kota-paling-toleran-di-indonesia.

Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi: Suatu Pengantar.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sumarto. (2021). Implementasi Program Moderasi Beragama Kementerian Agama RI. Jurnal Pendidikan Guru. 3 (1).

Suprapto, Wasis. (2019, Maret). Cap Go Meh Sebagai Media Pendidikan Resolusi Konflik di Tengah Keragaman Etnis Kota Singkawang. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia, 4 (1). 1-7.

Sutopo, Ariesto Hadi dan Adrianus Arief. (2010). Terampil Mengolah Data Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Tylor, Edward Burnett. (1871). Primitive Culture. London: John Murray Albemarle street.