Sosial Media dan Pemasaran Politik Politisi Muda: Studi Pemanfaatan Instagram oleh Calon Anggota Legislatif Muda Partai Keadilan Sejahtera pada Pemilu 2024

Abstract

Sekalipun partisipasi pemuda secara global dan khususnya di Indonesia dalam saluran politik formal tidak sebanding dengan jumlah populasinya, sebetulnya mereka tidak benar-benar apatis terhadap politik. Di Indonesia, trend keterlibatan politik kelompok muda sebagai calon anggota legislatif Indonesia terus berprogres dan terus meningkat hingga penyelenggaraan Pemilu terakhir di tahun 2024. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui data yang bersumber dari wawancara mendalam, pengamatan media sosial kandidat, dan data sekunder dari sumber-sumber yang revelan, studi ini menitikberatkan pada bagaimana politisi muda Partai Keadilan Sejahtera dengan rentang usia 21-40 tahun membangun citra publiknya melalui strategi pemasaran politik melalui kampanye di platform digital. PKS dipilih sebagai salah satu partai politik pioneer yang secara tegas mengatur afirmasi politik bagi kelompok muda dalam AD/ARTnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, politisi muda PKS menunjukkan prioritas utama pada konten sosialisasi politik, tapi dengan variasi dalam cara mereka mengintegrasikan konten personal. Meski memerlukan uji korelasi lebih lanjut tentang strategi integrasi konten sosialisasi politik dalam konten personal kandidat pada tingkat keterpilihan kandidat, model pemasaran politik digital ini terbukti menjadi salah satu cara yang mendorong popularitas kandidat yang apabila dikombinasikan dengan strategi kampanye politik yang komprehensif, dapat mendorong elektabilitas mereka.