PEMANFAATAN MUSEUM BALAPUTRA DEWA SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMAN 18 PALEMBANG
Main Article Content
Abstract
Penerapan “Kurikulum Merdeka” di sekolah menekankan bahwa pembelajaran sejarah memegang peranan penting dalam menumbuhkembangkan, menilai, dan melatih keterampilan peserta didik. Akan tetapi, pembelajaran sejarah hanya dengan menggunakan buku paket sekolah yang hanya menyajikan narasi dan gambar, sedangkan pemanfaatan seperti koleksi-koleksi di museum kurang begitu maksimal digunakan oleh guru sejarah. Tujuan penelitian ini untuk memahami pemanfaatan Museum Balaputra Dewa oleh guru sejarah sebagai implementasi “Kurikulum Merdeka” pada pembelajaran sejarah di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka melalui jurnal, dan dokumen-dokumen. Analisis menggunakan tiga komponen, yang meliputi kondensasi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Kurikulum Merdeka” telah memberikan ruang yang luas bagi guru sejarah untuk menggunakan berbagai sumber belajar sejarah termasuk pemanfaatan museum sebagai media pembelajaran sejarah. Upaya guru memanfaatkan Museum Balaputra Dewa sebagai sumber belajar dilakukan melalui koleksi-koleksi peninggalan sejarah masa lampau di Sumatra Selatan, yakni zaman prasejarah dan pra-Sriwijaya. Hal ini disesuaikan dengan materi sejarah kelas X Ilmu Pengetahuan Sosial di semester ganjil. Peserta didik diajak berkunjung ke museum sebagai upaya untuk mendalami pemahaman belajar sejarah. Setelah kunjungan ke museum, peserta didik lebih antusias belajar Sejarah, karena mereka mendapatkan berbagai informasi sejarah yang tidak ada dalam buku paket sekolah.
The “Merdeka Curriculum” implementation in schools emphasizes that history learning plays an important role in developing, assessing, and training students' skills; however, history education only uses textbooks that present narratives and pictures. This research aims to understand history teachers' use of the Balaputra Dewa Museum to implement the "Merdeka Curriculum" in history learning at school. This research uses a qualitative descriptive analysis method with a case study approach. Data was collected through observation, interviews, and literature studies through journals and documents. The analysis uses three components, i.e. data condensation, data presentation, and conclusions or further verification. Research results indicate that the "Merdeka Curriculum" has provided ample space for history teachers to use various history education resources including using museums as a medium for history learning. The history teachers use the Balaputra Dewa Museum as a learning resource and adapt to the history material for class X Social Sciences during the odd semester. After visiting the museum, students became more enthusiastic about learning history, because they received various historical information not provided in school textbooks.
Article Details
References
Andhifani, W. R. 2005. “Ajaran Agama Buddha di Kerajaan Sriwijaya Berdasarkan Prasasti Talang Tuo (Kajian Aspek Bentuk dan Fungsi).” Universitas Udayana.
Arsyad, A. 2019. Media Pembelajaran (Cet-21). Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Asmara, D. 2019." Peran Museum dalam Pembelajaran Sejarah." Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial-Humaniora 2(1): 10–20. doi.org/10.31539/kaganga.v2i1.707
Astuti, D. A., & Suryadi, A. 2020. "Pemanfaatan Museum Ranggawarsita sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Negeri di Kota Semarang." JPK: Jurnal Profesi Keguruan 6(1): 9–21. doi.org/doi.org/10.15294/jpk.v6i1
Baron, C., Sklarwitz, S., Bang, H., dan Shatara, H. 2020. "What Teachers Retain From Historic Site-Based Professional Development." Journal of Teacher Education 71(4): 392–408. doi.org/10.1177/0022487119841889
Birsyada, M. I., Gularso, D., & Fairuzabadi, M. 2022. "Strategi Pengembangan Pembelajaran Sejarah Masa Pendudukan Jepang di Indonesia Berbasis Diorama Museum di Sekolah." Diakronika 22(1): 76–95. doi.org/10.24036/diakronika/vol22-iss1/272
Creswell, J. W. 2014. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fajri, S., Ulaini, N., dan Susantri, M. 2023. "Implementasi Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Sejarah." Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA) 6(2): 387–397. doi.org/10.31539/kaganga.v6i2.7164
Görmez, E. 2020. "A Study on Social Studies Teacher Candidates’ Views on Museums and Museum Education." Elementary Education Online 19(3): 1465–1475. doi.org/10.17051/ilkonline.2020.730966
Hansson, P., dan Öhman, J. 2022. "Museum Education and Sustainable Development: A Public Pedagogy. European Educational Research Journal 21(3): 469–483. doi.org/10.1177/14749041211056443
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2017. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cetakan kelima). Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayan.
Karwono dan Mularsih, H. 2017. Belajar dan Pembelajaran: Serta Pemanfaatan Sumber Belajar (Cetakan pertama). Depok: Rajawali Pers.
Kemendikbudristek. 2022. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022. In Kemendikbudristek (pp. 1–1076). Indonesia
Khuluqo, I. El. 2017. Belajar dan Pembelajaran: Konsep Dasar, Metode dan Aplikasi Nilai-Nilai Spiritualitas dalam Proses Pembelajaran, editor A. F. U. Albab, W. Waluyo, dan R. Ind.; Cetakan pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kissel, B., Miller, E., Byker, E., Good, A., dan Fitchett, P. 2019. Museums as Mentor Texts: Preservice Teachers Analyze Informational Text Structures and Features Presentin a Historical Museum. Journal of Social Studies Research 43(4): 343–360. doi.org/10.1016/j.jssr.2019.01.001
Kristantina dan Samsudin. 2019. Tradisi Megalitik di Sumatera Selatan, editor Y. Syarofie; Cetakan pertama. Palembang: Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 2022. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, Pub. L. No. 16, Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 18 (2022).Indonesia
Miles, M. B., Huberman, A. M., dan Saldana, J. 2014. Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (Third edition). Arizona State University: SAGE.
Mintartik, S., Hanif, M., dan Habsari, N. T. 2022. "Pemanfaatan Fungsi Museum Mahameru sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Lokal di SMA Cepu." Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya 12(1): 93–101. doi.org/10.25273/ajsp.v12i1.11957
Moleong, L. J. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet-38). Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Munandar, U. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho, A., dan Mareza, L. 2016. "Pemanfaatan Museum Bri dan Museum Jenderal Sudirman Sebagai Sumber Belajar Ips Oleh Siswa dan Guru SD di Purwokerto." Khazanah Pendidikan: Jurnal Ilmiah Kependidikan 9(2): 1–12. doi.org/doi.org/10.30595/jkp.v9i2.1064
Parwati, N. N., Suryawan, I. P. P., dan Apsari, R. A. 2018. Belajar dan Pembelajaran (Cetakan pertama). Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Patterson, T. 2021. "Historians, Archivists, and Museum Educators as Teacher Educators: Mentoring Preservice History Teachers at Cultural Institutes." Journal of Teacher Education 72(1): 113–125. doi.org/10.1177/0022487120920251
Rahman, M., dan Amri, S. 2014. Model Pembelajaran ARIAS Terintegratif, editor U. A. Kurniati. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
Sanjaya, W. 2017. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Cetakan kedelapan). Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.
Sari, A., danMarzuki. 2021. "Utilization of the Dewantara Kirti Griya Museum as a Learning Resource for Civic Education to Cultivate Creative Thinking Skills." Jurnal Pendidikan Indonesia 10(2): 370–378. doi.org/10.23887/jpi-undiksha.v10i2.28197
Simanjuntak, T., Octaviana, A. A., Fauzi, M. R., dan Handini, R. 2017. Berpetualang ke Gua Harimau (Cetakan pertama). Jakarta: Komunitas Bambu.
Sinaga, O. 2021. "Pemanfaatan Museum Negeri Sumatera Utara Sebagai Sumber Belajar Sejarah Tingkat SMA." Education & Learning 1(1): 35–38. doi.org/10.57251/el.v1i1.21
Sofia, Azaniah S dan Basri, W. 2023. "Implementasi Pembelajaran Sejarah Berdasarkan Kurikulum Merdeka di SMAN 2 Padang." Widya Winayata : Jurnal Pendidikan Sejarah 11(1): 26–41. doi.org/10.23887/jjps.v11i1.59513
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Cet-20). Bandung: Alfabeta.
Utama, N. J. 2022. "Hegemoni Maritim dan Militer Kerajaan Sriwijaya di Kawasan Asia Tenggara Abad 7-10 M." Yupa: Historical Studies Journal 5(2): 78–90. doi.org/10.30872/yupa.v5i2.936
Warto, Sutirto, T. W., dan Sugiarti, R. 2020. "Situs Sangiran Sebagai Media Pembelajaran Sejarah: Upaya Untuk Meningkatkan Kesadaran Sejarah Siswa." Naditira Widya 14(1): 83–92. doi.org/10.24832/nw.v14i1.417
Wulandari, F., dan Riyadi. 2022. "Pengaruh Pemanfaatan Museum Virtual Trowulan Sebagai Media Pembelajaran Sejarah Terhadap Pemahaman Belajar Siswa Kelas X IPS-1 SMA Negeri Loceret." AVATARA (e-Journal Pendidikan Sejarah) 12(1): 1–7.
Yefterson, R. B., Syafrina, Y., dan Lionar, U. 2023. "The Monument of Heroic Events and Students’ Historical Imagination in Padang." Paramita: Historical Studies Journal 33(1): 150–162. doi.org/10.15294/paramita.v33i1.37089