DOMESTIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN TEMUAN MIKROBOTANI DI SITUS NEOLITIK: STUDI KASUS SITUS KENDENGLEMBU

Main Article Content

Priyatno Hadi Sulistyarto
Muasomah

Abstract

Situs Kendenglembu di Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu situs budaya neolitik yang karakteristik artefaknya tidak bercampur dengan tradisi litik sebelumnya. Kehidupan pada situs ini didukung oleh populasi penutur bahasa Austronesia yang bermigrasi dari kawasan Cina Selatan, kemudian datang dan menghuni kawasan situs Kendenglembu. Kehadiran populasi penutur bahasa Austronesia tersebut membawa budaya neolitik yang dicirikan dengan berbagai kemampuan antara lain bertani, membuat peralatan tembikar, membuat kapak batu, mengembangkan teknologi kemaritiman, melakukan domestikasi binatang, dan berkehidupan menetap. Novelty (kebaruan) dari penelitian ini adalah belum ada studi mendalam tentang domestikasi tumbuhan di situs Kendenglembu. Tujuan penelitian ini adalah memahami adanya domestikasi tumbuhan yang berkaitan dengan pemanfaatan tumbuhan di situs Kendenglembu. Data yang digunakan merupakan hasil ekskavasi tahun 2008, serta data tahun 2011 berupa Oryza sativa sp. dan data tentang kilap silika yang berasal dari sisa tumbuhan yang mengindikasikan pemanfaatn tumbuhan. Analisis kali ini difokuskan pada data mikrobotani menggunakan protokol Piperno dengan mikroskop polarisasi XP-213 dengan perbesaran 400x. Hasil penelitian menunjukkan sebaran situs arkeologi dengan sumber bahan batuan melimpah yang merupakan lokasi perbengkelan alat-alat batu, lokasi permukiman yang berada di puncak-puncak bukit yang landai, serta lokasi bercocok tanam di dekat aliran sungai. Studi domestikasi tumbuhan ini diharapkan dapat menjadi acuan penelitian lanjutan berkaitan dengan aspek-aspek domestikasi tumbuhan yang terjadi di situs-situs arkeologi.

It is suggested that the neolithic open site of Kendenglembu in Banyuwangi Regency has been occupied by a population of Austronesian speakers who are associated with farming. The novelty of this research is that there has been no in-depth study of plant domestication at the Kendenglembu site. Thus, this research aims to understand whether plant domestication occurred which relates to plant use at the Kendenglembu site. The data used was recovered from the 2008 excavations, and 2011 analysis of plant proxies i.e., the Oryza sativa sp. and silica luster from plant remains which indicates plant use. The analysis of the present research focuses on microbotanical remains employing the Piperno protocol with an XP-213 polarizing microscope using 400x magnification. Results show the distribution of archaeological sites with abundant sources of rock materials, which are locations of stone tool workshops, settlement areas on sloping hilltops, and farming locations near river flows.

Article Details

How to Cite
Priyatno Hadi Sulistyarto, & Muasomah. (2024). DOMESTIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN TEMUAN MIKROBOTANI DI SITUS NEOLITIK: STUDI KASUS SITUS KENDENGLEMBU. Naditira Widya, 17(2), 87–100. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/nw/article/view/5622
Section
Articles

References

Anwar, Chairil. 2001. Manajemen Dan Teknologi Budaya Karet. Manajemen dan Teknologi Budidaya Karet.pdf, Prosiding Seminar. Diperoleh dari www.elearning.upnjatim.ac.id-diakses pada 29 September 2020.

Bellwood, Peter. 2014. First Migrants: Ancient Migration in Global Perspective. United Kingdom: Willey Blackwell.

Blust, Robert. 1985. “The Austronesian Homeland: A Linguistic Perspective.” Asian Perspective 26 (2): 45–68.

Bohac, J.R., P.D. Dukes, dan D.F. dan Austin. 1995. “Sweet Potato.” In Evolution of Crop Plants, pp 57-62. Oxford: Blackwell Science.

Chang, T.T. 1995. “Oryza sativa and Oryza glaberrima (Gramineae – Oryzeae).” In Evolution of Crop Plants, diedit oleh J. Smartt dan N.W. Simmonds. Harlow. UK: Longman Scientific and Technical.

Effendi, Samsoeri. 1982. Ensiklopedi tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat yang ada di bumi nusantara. Surabaya: Karya Anda.

Flach, M dan Rumawas, F. 1996. Plant Resources of South East Asia 9 Plants Yielding Non Seed Carbohydrates. Leiden: Backhuys Publishers

Francis, Richard C. 2015. Domesticated: Evolution in a Man-Made World. New York: W.W Norton Inc.

Gepts, P. 2014. “Domestication of Plants.” Encyclopedia of Agriculture and Food Systems: 474–86. doi.org/10.1016/B978-0-444-52512-3.00231-X.

Gepts, R, Robert L. Bettinger, Stephen B. Brush, Ardeshir B. Damania, Thomas R. Famula, Patrick E. McGuire, dan Calvin O. Qualset. 2012. “Introduction: The domestication of plants and animals: Ten unanswered questions.” Biodiversity in Agriculture: Domestication, Evolution, and Sustainability: 1–8. doi.org/10.1017/CBO9781139019514.002.

Hammer, Karl. 1984. “Das Domestikationssyndrom.” Kulturpflanze 32: 11–34.

Hancock, James F. 2012. Plant evolution and the origin of crop species: Third edition. Plant Evolution and the Origin of Crop Species: Third Edition.Cabi Publishing ISBN 0 85199 685 X

Heekeren, H. R. van. 1972. The Stone Age of Indonesia. 2nd Ed. Leiden: Brill.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan.

Kuijt, Ian. 2002. Life in Neolithic Farming Communities, Social Organisation, Identities, and Differentiation. New York: Kluwer Academic Publishers.

Ladizinsky, Gideon. 1998. “Plant Evolution under Domestication.” Plant Evolution under Domestication. doi.org/10.1007/978-94-011-4429-2.

Muasomah. 2011. “Kemungkinan Pemanfaatan Tumbuhan di Situs Kendenglembu, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur Kajian Berdasar Analisis Residu.” Skripsi. Yogyakarta: Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.

Noerwidi, Sofwan dkk. 2008. “Karakteristik Budaya dan Kronologi Hunian Kendenglembu, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur (Tahap I).” Laporan Penelitian Arkeologi. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional. Balai Arkeologi Yogyakarta.

Normile, D. 1997. “Yangtze seen as earliest rice site.” Science 275: 309–310.

Occhipinti, Andrea. 2013. “Plant coevolution: Evidences and new challenges.” Journal of Plant Interactions 8 (3): 188–96. doi.org/10.1080/17429145.2013.816881.

Oka, H.I. 1975. “The origin of cultivated rice and its adaptive evolution.” In Rice in Asia. Tokyo: University of Tokyo Press.

Piperno, D.R. 2006. Phytoliths: A Comprehensive Guide for Archaeologist. Toronto, Oxford: Alta Mira Press, DOI:10.1017/S0016756807003159

Putri, Lily Surayya Eka, dan Dede Sukandar. 2008. “Konversi Pati Ganyong (Canna edulis Ker.) Menjadi Bioetanol melalui Hidrolisis Asam dan Fermentasi Starch.” Biodiversitas, Journal of Biological Diversity 9 (2): 112–16.

Rahardi, F dkk. 1997. Kamus Pertanian Umum. Jakarta: PT Penebar Swadaya.

Ramsey, Christopher Bronk. 2009. “Bayesian analysis of radiocarbon dates.” Radiocarbon 51 (1): 337–60. doi.org/10.1017/s0033822200033865.

Redman, Charles L. 1978. The Rise of Civilization: From Early Farmers to Urban Society in the Ancient Near East. San Fransisco: Freeman Publisher.

Rismunandar dan Fraeyhoven, F.H. 1973. “Sorghum Tanaman Serba Guna : Dapat ditanam di mana-mana,” 40. Bandung: Masa Baru

Sastra, Dodo Rusnanda. 2011. “Identifikasi Keragaman Genetik Tanaman Garut (Marantha arudinaceae L.) Berdasarkan Marka Morfologi”., Thesis: Institut Pertanian Bogor, 2002.

Semangun. 2004. Penyakit-Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Penyakit-Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Soejono, R P. 1984. Sejarah Nasional Indonesia Jilid I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tim Penelitian. 2009. “Karakter Budaya dan Kronologi Hunian Situs Kendenglembu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Laporan Penelitian Arkeologi.” Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta.

Trigangga. 2003. Tiga Prasasti Batu Jaman Raja Sindok. Jakarta: Museum Nasional.

Twiss, Page C. 1992. “Predicted World Distribution of C3 and C4 Grass Phytoliths.” Phytolith Systematics: 113–28. doi.org/10.1007/978-1-4899-1155-1_6.

Wang, Can, Houyuan Lu, Jianping Zhang, Limi Mao, dan Yong Ge. 2019. “Bulliform Phytolith Size of Rice and Its Correlation With Hydrothermal Environment: A Preliminary Morphological Study on Species in Southern China.” Frontiers in Plant Science 10.