PERBANDINGAN KUBUR TEBING TORAUT DAN TORAJA DI PULAU SULAWESI

Main Article Content

Nasrullah Azis
Sriwigati
Indah Asikin Nurani

Abstract

Penguburan atau menempatkan mayat pada suatu tempat yang lebih tinggi adalah bentuk penghormatan serta salah
satu kepercayaan akan adanya kehidupan setelah mati. Di pulau Sulawesi terdapat tradisi menempatkan mayat pada tebingtebing
alam yang dipahat menjadi rongga-rongga berbentuk persegi. Tradisi penempatan mayat yang disebut kubur tebing
ditemukan di dua kawasan yang berjauhan lokasinya, yaitu di Toraut di Sulawesi bagian utara dan di Toraja di Sulawesi bagian
selatan. Berdasarkan observasi lapangan dan informasi penduduk setempat, diketahui bahwa tinggalan kubur tebing di Toraut
sudah tidak digunakan lagi. Masyarakat setempat di Toraut sekarang tidak mengenal lagi penguburan jenazah di tebing-tebing.
Berbeda halnya pada masyarakat di Toraja, yang sampai sekarang masih melangsungkan tradisi penguburan di tebing-tebing.
Tujuan penelitian ini adalah memahami pemilihan lokasi tebing, bentuk rongga pahatan, dan cara penguburan di tebing di
Toraut dan Toraja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif- analitis. Data dikumpulkan melalui tinjauan
pustaka terkait kubur tebing di Toraut dan Toraja, identifikasi secara langsung pada rongga-rongga pahatan di tebing, dan
melakukan wawancara dengan penduduk di sekitar kubur tebing di Toraut dan Toraja. Hasil penelitian menunjukkan adanya
perbedaaan pada pemilihan lokasi tebing untuk penguburan, pada bentuk rongga pahatan, dan cara meletakkan mayat dalam
rongga-rongga pahatan di kubur tebing di Toraut dan Toraja.

Burial or placing a cadaver on higher ground is a form of respect and a belief in the existence of life after death. On
the island of Sulawesi (Celebes), there is a tradition of placing cadavers on natural cliffs carved into square-shaped cavities.
Such cliff niches are called cliff tombs and they can be found on two opposite regions of the island, in Toraut in northern
Sulawesi and Toraja in southern Sulawesi. Based on field observations and information from residents, it is known that the cliff
tombs in Toraut are no longer used. Local people in Toraut today no longer recognize the tradition of cadaver burials on cliffs.
This is different for the people in Toraja, who still carry out the tradition of burial on cliffs. This research aims to understand the
choice of cliff location, the shape of the carving cavity, and the method of burial on cliffs in Toraut and Toraja. The method
used in this research is descriptive-analytic. Data was collected through a literature review regarding cliff graves in Toraut and
Toraja, direct identification of carved cavities in cliffs, and conducting interviews with residents around cliff graves in Toraut
and Toraja. The results of the research show that there are differences in the choice of cliff locations for burial, in the shape of
the carving cavities, and in the way, the body is placed in the carving cavities in cliff graves in Toraut and Toraja.

Article Details

How to Cite
Nasrullah Azis, Sriwigati, & Indah Asikin Nurani. (2024). PERBANDINGAN KUBUR TEBING TORAUT DAN TORAJA DI PULAU SULAWESI. Naditira Widya, 17(2), 133–148. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/nw/article/view/5626
Section
Articles

References

Adams, Kathleen M. 1997. “Ethnic Tourism and the Renegotiation of Tradition in Tana Toraja (Sulawesi,

Indonesia).” Ethnology 36(4):309–320. doi: 10.2307/3774040.

Asiaforvistor.2023.” The Graves of Tana Toraja.” Diunduh 2 Oktober 2023 (http://asiaforvisitors.com/

indonesia/sulawesi/tana-toraja/graves/index.php).

Azis, Nasrullah. 2011. Laporan Penelitian Arkeologi. Penelitian Arkeologi Kajian Permukiman Di Situs Toraut,

Desa Toraut, Kecamatan Dumoga Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow. Manado.

Azis, Naszrullah, Christian Reepmeyer, Geoffrey Clark, Sriwigati, and Daud A. Tanudirjo. 2018. “Mansiri in North

Sulawesi: A New Dentate-Stamped Pottery Site in Island Southeast Asia.” Pp. 191–205 in The

Archaeology of Sulawesi: Current Research on the Pleistocene to the Historic Period. Vol. Terra Australis,

edited by D. B. and J. M. Sue O’Connor. Canberra, Australia: ANU Press.

Aziz, Nasrullah. 2011. Laporan Penelitian Arkeologi. Penelitian Arkeologi Kajian Permukiman Di Situs Toraut,

Desa Toraut, Kecamatan Dumoga Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow. Manado.

Bernadeta, AKW. 1998. “Wadah Kubur Erong Di Tana Toraja.” Walennae 1(2):25–34.

Bernadeta, AKW. 2007. “Erong: Salah Satu Bentuk Wadah Kubur Di Tana Toraja Sulawesi Selatan.” Naditira

Widya 1(2):189–205.

Buijs, Kees. 2018. Tradisi Purba Rumah Toraja Mamasa Sulawesi Barat. Makassar: Penerbit Ininnawa.

Bunru, Baharuddin, Lenora, dan Dian Cakrawati. 1998. Erong Di Toraja. Ujungpandang: Bagian Proyek

Pembinaan Permuseuman Sulawesi Selatan.

Duli, Akin. 2011. “Peranan Situs Liang Dalam SIstem Pemukiman Masyarakat Toraja.” WalennaE 12(1):185–

Duli, Akin and Rosmawati. 2018. “Late Prehistoric Burial System in South Sulawesi.” ELS Journal on

Interdiciplinary Studies on Humanities 1(2):134–144.

Gorontalo, Tim Dokumentasi BPCB. 2013. Pendokumentasian Kubur Tebing Dumoga, Provinsi Sulawesi Utara.

Gorontalo.

Gunawan, Rudi; Merina. 2018. “Tradisi Ma’nene Sebagai Warisan Budaya Etnis Toraja.” Jurnal Candrasangkala

(2):107–115.

von Heine-Geldern, Robert. 1946. “Research on Southeast Asia; Problems and Suggestions.” American

Anthropologist 48(2):149–175.

Idaman. 2012. “Religious Ritual as a Contestation Arena: The Experiences of Aluk Todolo Community in Tana

Toraja of South Sulawesi.” Journal of Islamic Civilization in Southeast Asia 1(1):142–173.

Jayadi, Karta. 2018. “Functions and Types of Tau-Tau Statue as Torajan Identity in South Sulawesi Indonesia.”

Journal of Arts & Humanities 07(09):9–13.

Kaneko, Erika. 1970. “Robert von Heine_Geldern: 1885-1968.” ScholarSpace (July):1–10.

Kautsar, Iqbal. 2013. ”Jelajah Toraja (Viii): Bori' Kalimbuang, Deretan Menhir Megalitik Nan Eksotik.” Diunduh 2

Oktober 2023 (http://www.iqbalkautsar.com/2013/03/jelajah-toraja-viii-bori-kalimbuang.html)

Marampa A.T. 1992. Mengenal Toraja. Toraja: publisher not identified.

Poesponegoro, Marwati Djoened, and Nugroho Notosusanto. 2010. Sejarah Nasional Indonesia I Zaman

Prasejarah Di Indonesia. edited by R. P. Soejono and R. Z. Leirissa. Jakarta: Balai Pustala.

Prasetyo, Bagyo, D. D. Bintarti, Dwi Yani Yuniawati, Kosasih, Jatmoko, Retno Handini, Wahyu Saptono. 2004.

Religi Pada Masyarakat Prasejarah Di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Prasetyo, Bagyo. 2012. “Fenomena Megalitik Dan Perkembangan Konsepsi Kepercayaan.” Indonesia Dalam

Arus Sejarah 305–313.

Prasetyo, Bagyo. 2015. Megalitik, Fenomena Yang Berkembang Di Indonesia. Yogyakarta: Galangpress.

Saud, Lily E. N., Burhanudin Domili, Joyly R.R.Rawis, Budi Kristanto, and Sri Suharjo. 2004. Budaya Masyarakat

Suku Bangsa Bolaang Mongondow Di Propinsi Sulawesi Utara. Manado: Kementerian Pendidikan dan

Pariwisata.

Soegondo, Santoso. 1995. Penelitian Tradisi Megalitik Pada Situs Kalimbuang Di Bori’ Parinding, Kecamatan

Sesean, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Suatu Tinjauan Etnoarkeologi). Jakarta.

Soejono, R. P. 1977. “Sistem-Sistem Penguburan Pada Akhir Masa Prasejarah.” Fakultas Sastra, Universitas

Indonesia.

Steimer-herbet, Tara. 2018. A Forgotten Cultural Heritage. Laboratoire d’archéologie préhistorique UNIGE All:

Archaeopress Publishing Ltd Summertown Pavilion 18-24 Middle Way Summertown Oxford OX2 7LG.

Stravers, Nathalie 2014. “Bori Parinding.” Diunduh 2 Oktober 2023 (https://www.flickr.com/photos/natstravers/

Sub, Direktorat Perlindungan. 1992. Laporan Pendataan Situs Gua Mangkubi Desa Toraut, Kecamatan

Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow, Propinsi Sulawesi Utara. Jakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. 19th ed. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sukendar, Haris. 1987. “Description on the Megalithic Tradition of Indonesia.” Berkala Arkeologi 8(1):1–30. doi:

30883/jba.v8i1.483.

Sukmadinata. 2006. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah (Konsep, Prinsip Dan Instrumen).

Bandung: Refika Aditama’s.

Tanudirjo, Daud Aris. 1989. Laporan Penelitian Ragam Metoda Penelitian Arkeologi Dalam Skripsi Karya

Mahasiswa Arkeologi UGM. Yogyakarta.

Tim, Penelitian. 1996. Laporan Penelitian Arkeologi Di Kecamatan Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow,

Propinsi Sulawesi Utara. Manado.

Tim, Penelitian. 1998. Laporan Penelitian Arkeologi Di Situs Kampung Tua, Desa Toraut, Kecamatan Dumoga,

Kabupaten Bolaang Mongondow, Propinsi Sulawesi Utara. Manado.

Tripadvisor. 2023. “Kete Kesu Village.”Diunduh 2 Oktober 2023 (https://www.tripadvisor.co.id/

Attraction_Review-g317108-d8481790-Reviews-Kete_Kesu_VillageRantepao_South_Sulawesi_ Sulawe

si.html).

Wahyuono, Vinsensius Ngesti, Etha Saputri, Andika Arief Drajat Priyatno, Dian Purnamasari. 2017. Ragam

Wadah Kubur Di Indonesia. Samarinda: Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur.

Wonderful Indonesia. 2023. "Tau-Tau: les effigies des morts dans le Pays Toraja. Diunduh 2 Oktober 2023

(https://www.indonesia.travel/fr/fr/destinations/sulawesi/tana-toraja/tau-tau-statues).