BENTUK, KRONOLOGI, DAN ASAL TEMBIKAR KUNO DI DATARAN RENDAH LAMPUNG

Main Article Content

Rusyanti
Iwan Setiawan
Akbar Adhi Satrio

Abstract

Tembikar merupakan artefak arkeologi yang dibuat dari tanah liat bakar yang secara umum berfungsi sebagai peralatan sehari-hari. Tembikar banyak ditemukan di situs-situs arkeologi, termasuk di dataran rendah Lampung. Penelitian desk study tahun 2020-2021 melakukan analisis mengenai rekonstruksi bentuk, kronologi, dan asal tembikar Lampung dengan metode gabungan kuantitatif melalui uji laboratorium X-ray fluorescence, X-ray diffraction, Inductively coupled plasma mass spectrometry, Petrografi, dan Thermoluminescence. Metode kualitatif pun digunakan untuk rekonstruksi hasil selective sampling dengan menggunakan Rhinoceros software dan didukung pendekatan sejarah. Tujuan penelitian adalah mengetahui kecenderungan varian bentuk, kronologi, dan asal tembikar Lampung secara umum. Penelitian ini menghasilkan bentuk yang direkonstruksi berupa wadah sehari-hari terbanyak berupa mangkuk, cawan, dan jambangan. Cakupan kronologi tembikar adalah sejak abad ke-12 hingga ke-20 Masehi. Adapun asal produksi tembikar diketahui melalui pendekatan geologis dan sejarah, dan diduga di sekitar kawasan Kayu Agung Palembang dan Bakung Udik, Lampung.


Pottery is an archaeological artefact made from baked clay, which functions as a daily tool. Pottery has been found in archaeological sites, including Lampung lowlands. The 2020-2021 desk study analyses were carried out to reconstruct the form of pottery and to understand the chronology as well as the origin of the Lampung pottery using a quantitative combined method through laboratory tests of X-ray fluorescence, X-ray diffraction, Inductively coupled plasma mass spectrometry, Petrography, and Thermoluminescence. Qualitative methods were also used to reconstruct the results of selective sampling using the Rhinoceros software supported by a historical approach. The purpose of this research is to know the favourable varieties of form, chronology, and origin of Lampung pottery in general. This research resulted in reconstructed forms of dominant pottery containers common for daily use such as bowls, cups, and vases. The chronology of pottery covers from the 12th to the 20th century. The origin of pottery production is known through a geological and historical approach and suggested to be manufactured around the Kayu Agung Palembang and Bakung Udik regions, in Lampung.

Article Details

How to Cite
Rusyanti, Iwan Setiawan, & Akbar Adhi Satrio. (2024). BENTUK, KRONOLOGI, DAN ASAL TEMBIKAR KUNO DI DATARAN RENDAH LAMPUNG. Naditira Widya, 16(2), 107–122. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/nw/article/view/5634
Section
Articles

References

Adhyatman, Sumarah. 1987. Kendi: Wadah Air Minum Tradisional. Jakarta: Himpunan Keramik Indonesia.

Amran, Frieda. 2017. Meniti Jejak Tumbai Di Lampung: Zollinger, Kohler, Dan PJ Veth. edited by U. Z. Karzi. Bandar Lampung: Pustaka La BRAK.

Anggraini, Najla. 2021. “Tipologi motif hias tembikar situs Pulau Kampai Sumatera Utara.” Sangkhakala 24(1):63--74. doi: 10.24832/bas.v22i1.448.

Astiti, Ni Komang Ayu. 2004. “Tembikar dari situs Batu Berak (Kebon Tebu) dan Batu Tameng, Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat (Kajian Analisis Sifat Fisik).” Amerta 23:46--63.

Bukri, Sayuti, Husin, Soepangat, Sukiji, Kutoyo, Sutrisno, Kartadarmadja, Soenjata, Anhar Gonggong, Mardanas Safwan, Masjkuri, Surachmna, Ibrahim, Muchatruddin, and Sri Sutjianingsih. 1997. Sejarah Daerah Lampung. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Propinsi Lampung Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Lampung.

Burhan, W. Gunawan, and Y. Noya. 1993. Peta Geologi Lembar Menggala, Sumatera. Skala 1: 100.000.” Bandung : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi

Butzer, Karl W. 1994. Archaeology as Human Ecology. Cambridge: Cambridge University Press.

Elmhirst, Rebecca. 2018. “Departing from Java to Lampung: Locating Javanese diasporic practices in Indonesia’s transmigration resettlement programme.” Pp. 27–53. In Hoefte, R.M. and Peter Meel. eds. Departing from Java. Oxford: Nordic Institute of Asian Studies (NIAS) Press.

Eriawati, Yusmaini. 2004. “Tembikar dan keramik Cina di situs Komplek Megalitik Batu Berak dan Batu Tameng, Lampung Barat.” Teknologi dan Religi dalam Perspektif Arkeologi. Jakarta: IAAI Komisariat Daerah Jawa Barat dan Banten, Pp.22—41.

Fauzi, Muhammad Ruly. 2017. “Signifikansi tembikar tera tali dari situs Ceruk Landai (Merangin, Jambi) dalam rekonstruksi ekspansi Neolitik di bagian barat Indonesia.” Kalpataru 26(1):1–14. DOI: 10.24832/kpt.v26i1.229.

Gillot, Jack E. 1968. Clay in Engineering Geology. Netherlands: Elsevier.

Hughes, C.L. 1982. Development in Petrology. Chapter 4 Classifications of Igneous Rock. Netherlands: Elsevier.

Intan, M. Fadhlan S. 2017. “Analisis teknologi laboratoris tembikar-tembikar dari situs Gua Bulu Sumi, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.” Walennae 15(1):31--42.

Iqbal, Prahara, and Evi Dwi Yanti. 2014. “Karakteristik fisik dan kimia lempung Lampung Barat dalam penggunaannya sebagai bahan baku pembuatan keramik (West Lampung clay physical and chemistry characteristics in its use as raw material for ceramic production).” Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi 10(1):1–8.

Latifundia, Effie. 2014. “Mengungkap pengaruh budaya pada nisan kuna situs Keramat Teluk Lampung Utara.” Perkembangan Permukiman di Lampung dalam Perspektif Arkeologi. Bandung: Balai Arkeologi Bandung. Pp. 89--102.

Perret, Daniel, and Heddy Surachman. 2015. Barus Negeri Kamper: Sejarah abad Ke-12 hingga Pertengahan abad Ke-17. Surachman, H. dan A.P. Wahyo. eds. Jakarta: KPG Gramedia, Ecole Francais d Extreme Orient, Pusat Arkeologi Nasional.

Poesponegoro, Marwati Djoened, and Nugroho Notosusanto. 1993. Sejarah Nasional Indonesia Jilid I. Edisi keempat. Jakarta: Balai Pustaka.

Prijono, Sudarti. 1994. “Analisis AL2O3, Fe2O3, SiO2, dan LOI untuk menentukan bahan gerabah situs Tambah Luhur, Propinsi Lampung.” Jurnal Penelitian Balai Arkeologi Bandung Edisi Perdana. Bandung: Balai Arkeologi Bandung.Pp. 47--50

Prijono, Sudarti. 2012. “Kajian komposisi tembikar: Suatu strategi adaptasi masyarakat di Walur dan Tambah Luhur.” Purbawidya 1(1): 61–76.

Purwanti, Retno. 1996. “Pasang surut hubungan Jawa--Sumatera antara abad X--XV Masehi: Kajian atas data arkeologis di Sumatera.” Jurnal Balai Arkeologi Bandung 4:58--66.

Pusat Sumber Daya Geologi. 2007. Potensi Sumber Daya Geologi Pulau Sumatera: Mineral, Batu Bara, Dan Panas Bumi. Publikasi Khusus. Bandung: Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral.

Ramdoni, M. Harya. 2011. Perempuan Penunggang Harimau. Bandar Lampung: BE Publishers.

Rusyanti. 2013. “Tembikar-tembikar di situs Hujung Langit, Lampung Barat.” Purbawidya 2(2): 206–2017.

Rusyanti, Sawongso Sadewo, Iwan Setiawan, Irwan Setiawidjaya, dan Dayat Hidayat. 2020. Laporan Penelitian Arkeologi Karakteristik Lingkungan dan Tembikar Kumo di Provinsi Lampung. Bandung: Balai Arkeologi Provinsi Jawa Barat.

Rusyanti, Adhi Akbar Satrio, Iwan Setiawan, Katrynada Jauharatna, Irwan Setiawidjaya, and Syaldillah Rizki Abdurrahman. 2021. Laporan Penelitian Arkeologi Bentuk, Kronologi, dan Asal Tembikar WS Seputih--Sekampung dan WS Mesuji--Tulangbawang di Provinsi Lampung. Bandung: Balai Arkeologi Provinsi Jawa Barat.

Saptono, Nanang dan Agus. 1995. “Gerabah dan keramik pada Situs Harakuning.” Laporan Hasil Penelitian Arkeologi Lingkungan Dan Tinggalan Arkeologis di Situs Klasik Harakuning Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung. Bandung: Balai Arkeologi Bandung.

Soegondho, Santoso. 1995. Tradisi Gerabaha di Indonesia dari masa Prasejarah hingga masa Kini. Kinnon, E.E.M. and M. Sidharta. eds. Jakarta: Himpunan Keramik Indonesia.

Sudarti. 1995. “Pengukuran porositas dan penyerapan air fragmen gerabah temuan situs Batu Berak Provinsi Lampung.” Jurnal Penelitian Balai Arkeologi Bandung 1(1): 4–11.

Sun, S.S and W.F McDonough. 1989. Chemical and Isotopic Systematics of Oceanic Basalts: Implications for Mantle Composition and Processes. Vol. 42. Special Publications. London: Geological Society.

Wahyudi, Wanny Rahardjo. 2012. Tembikar Upacara di Candi Jawa Tengah abad 8—10 M. Depok: Wedatama Widya Sastra.