VARIASI PERHIASAN KEPALA ARCA PARWATI KOLEKSI MUSEUM NASIONAL DI INDONESIA

Main Article Content

Waridah Muthi’ah
Agus Sachari
Pindi Setiawan

Abstract

Pemujaan terhadap Parwati mendapatkan tempat yang penting pada era Hindu-Buddha di nusantara, sehubungan dengan kedudukan Parwati sebagai śakti dari dewa tertinggi dalam Śiwaisme, Dewa Śiwa. Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan arca-arca dewi dan arca perwujudan ratu, yang beberapa di antaranya menjadi koleksi Museum Nasional di Indonesia. Akan tetapi, asal waktu dan identitas tokoh pada kebanyakan arca ini belum dapat diidentifikasi. Mahkota atau hiasan kepala sebagai bagian dari atribut (lakṣana) arca dapat digunakan sebagai sumber informasi melalui kajian terhadap gaya atau langgam estetika. Penelitian ini merupakan upaya untuk memahami variasi mahkota arca Parwati yang berasal dari era Majapahit, khususnya abad ke-14 M dan 15 M, berdasarkan identifikasi gaya seni dan kecenderungan penggambaran pada masa tersebut. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif-komparatif dengan pendekatan ikonografi dan morfologi estetis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua kecenderungan penggambaran mahkota Parwati. Patung dari Kediri dan Blitar cenderung menggambarkan mahkota Parwati dengan bentuk yang mendekati langgam Klasik Awal (Jawa Tengah), dengan menampilkan mahkota semata-mata sesuai kanon Manasara, seperti jatāmakuta, kesabandha, dan kuntala. Kecenderungan kedua menampilkan Parwati mengenakan kirīṭamakuta, yang merupakan atribut Wisnu, dan penyejajaran sifat dan kedudukannya sebagai sosok pemelihara.


The worship of Parvati has an important place in the Hindu-Buddhist era in the Indonesian archipelago, with regard to Parvati's position as the spouse of the supreme god in Shivaism, Shiva. This is indicated by the presence of goddess statues and statues of the embodiment of a queen, which some are in the collections of the National Museum in Indonesia. However, the chronology and identity of the National Museum statues collection have not been distinguished. Information on both aspects of a statue can be achieved by means of the study of style or aesthetic of a crown or headdress as a feature of lakṣana (statue attribute). This research is an attempt to understand the varieties of the crowns of the Parwati statue from the Majapahit era, especially the 14th and 15th centuries, based on the identification of the art style and depiction tendencies during this period. This research was conducted using a descriptive-comparative method with approaches of iconography and aesthetic morphology. The results indicate that there are two trends in depicting Parwati’s crown. The statues from Kediri and Blitar tend to depict Parvati's crown in a form similar to those of the Early Classical (Central Javanese) style, by displaying the crown solely according to the scripture of Manasara, such as jatāmakuta, kesabandha, and kuntala. The second trend presents Parvati wearing the kirīṭamakuta, which is an attribute of Vishnu, which correlates to her nature and position as a guardian.

Article Details

How to Cite
Waridah Muthi’ah, Agus Sachari, & Pindi Setiawan. (2024). VARIASI PERHIASAN KEPALA ARCA PARWATI KOLEKSI MUSEUM NASIONAL DI INDONESIA. Naditira Widya, 15(2), 71–86. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/nw/article/view/5639
Section
Articles

References

Acharya, Prasanna Kumar. 1995. Architecture of Manasara: Illustrations of Architectural and Sculptural Objects, with A Synopsis, Manasara Series : Vol. V. New Delhi: Munshiram Manoharlal Publishers.

Banerjea, Jitendra Nath. 2017. “Some Aspects of Shakti Worship.” Prabuddha Bharata: Bulletin of the Ramakrishna Mission Institute of Culture 59:17–23.

Budiarto, Eri dkk. 2009. Dewa-Dewi Masa Klasik Jawa Tengah. Klaten: Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah.

Cahyono, M. Dwi. 2012. “Makna dan Fungsi Simbol Seks dalam Ritus Kesuburan Masa Majapahit.” Amerta, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi 30(1):19–44.

Chandra, Suresh. 1998. Encyclopedia of Hindu Gods and Goddesses. New Delhi: Sarup & Sons.

Dey, Sumita. 2015. “Pugree: The Fashion Statement of Ancient Indian Introduction: The Evolution of the Concept of Headdress or Pugree.” Intellection: A Bi-Annual Interdisciplinary Research Journal 3(2):62–69.

Diesel, Alleyn. 1992. “The Worship and Iconography of the Hindu Folk Goddess in Natal.” Journal for the Study of Religion 5(2):3–20.

Dowling, Nancy. 1992. “The Javanization of Indian Art.” Indonesia 54:117–38.

Eni, Sri Pare. 2019. “Memahami Relief-Relief pada Candi-Candi Kerajaan-Kerajaan Kediri, Singasari, dan Majapahit di Jawa Timur.” Scale 6(2):69–93.

Fachri, Muhammad. 2019a. “Arca Uma/Parwati 113a-3625.” Ensiklopedia Museum Nasional Indonesia, 12 September. Diunduh 3 Maret 2021 (https://munas.kemdikbud.go.id/mw/index.php? title= Arca_Uma/Parwati_113_a-3625).

Fachri, Muhammad. 2019b. “Arca Uma/Parwati 256a/103b.” Ensiklopedia Museum Nasional Indonesia, 25 September. Diunduh 3 Maret 2021 (https://munas.kemdikbud.go.id/mw/index.php? title=Berkas: Parwati_256_a_-_103_b.jpg).

Indradjaja, Agustijanto. 2017. “Penggambaran Ideal Perempuan Jawa pada Masa Hindu-Buddha : Refleksi pada Arca-Arca Perempuan.” Purbawidya: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi 6(2):105.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. “Arca Parwati.” Indonesiana, 13 Mei. Diunduh 3 Maret 2021 (https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/munas/arca-parwati/).

Kinsley, David. 1986. Hindu Goddesses: Vision of the Divine Feminine in the Hindu Religious Tradition. Delhi: Motilal Banarsidass.

Koester, Hans. 1929. “The Indian Religion of the Goddess Shakti.” The Journal of the Siam Society 23(1):1–18.

Krishna, Ida Bagus Wika. 2020. “Tinjauan Denominasi Mayor dalam Konsep Ketuhanan Hindu.” Genta Hredaya 4(2):101–11.

Luh, Si and Nyoman Seriadi. 2020. “The Worship of Durgā in Bali (A Brief History, Perceptions, and Places of Worship of Goddess Durga in Bali).” Jurnal Penelitian Agama Hindu 4(3):191–99.

Maulana, Ratnaesih. 1997. Ikonografi Hindu. Jakarta: Universitas Indonesia.

Mendonça, Albert De. 1953. “The Concept of Reality According to Shaktivāda.” Pp. 101–7. In Proceedings of the XIth International Congress of Philosophy, 3.

Mudana, I. Gede Raka. 2020. “Instalasi Patung Ganesha Dan Paham Sivaisme Di Bali.” Jurnal Pangkaja 23(2):88–101.

Munandar, Agus Aris. 2016. Arkeologi Pawitra. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Munro, Thomas. 1946. “Style in the Arts: A Method of Stylistic Analysis.” The Journal of Aesthetics and Art Criticism 5(2):128–58.

Museum Nasional Indonesia. 2019a. “Parwati.” Ensiklopedia Museum Nasional Indonesia, 25 September. Diunduh 3 Maret 2021. (https://munas.kemdikbud.go.id/mw/index.php? search=parwati&title= Istimewa%3APencarian&go=Go).

Museum Nasional Indonesia. 2019b. “Standing Parvati.” Indonesiana, 22 Mei. Diunduh 3 Maret 2021. (http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/munas/standing-parvati/).

Nandagopal, Choodamani. 2018. “Significance of Ceremonial Crown in Temple Jewellery.” South Asian Association of Regional Cooperation Culture 6(1):8–21.

Noerhadi, Inda Citraninda. 2012. Busana Jawa Kuna. Jakarta: Komunitas Bambu.

Rahardjo, S. 2011. Peradaban Jawa: dari Mataram Kuno sampai Majapahit Akhir. Jakarta: Komunitas Bambu.

Rao, G. 1997. Elements of Hindu Iconography. New Delhi: Motilal Banarsida Pub.

Rema, Nyoman and Nyoman Sunarya. 2015. “Lingga Berhias Padma Astadala.” Forum Arkeologi 28(2):79–88.

Suantika, I. Wayan. 2016. “Tinggalan Arkeologi di Pura Puseh Kiadan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung: Kajian Bentuk dan Fungsi.” Forum Arkeologi 28(2):115–30.

Sumarni, Hendrika Tri. 2000. “Variasi Pakaian dan Perhiasan Arca Batu Durga Mahisasuramardhini Koleksi Museum Nasional, Jakarta.” Skripsi Jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Surada, I. Made. 2021. “Śivarātri : Makna Perayaan Malam Śiwa.” Sphatika. Jurnal Teologi 12(1):25–37.

Susetyo, Sukawati. 2021. “Gaya Seni Arca Masa Kadiri.” Webinar Arkenas Mengajar: Belajar Bersama Arkenas. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Utsman, A. S. 2016. “Kajian Busana Pada Relief Candi Panataran Sebagai Situs Peninggalan Kerajaan Majapahit Melalui Pendekatan Arkeologi Seni.” Tesis Jurusan Karya Seni Tekstil, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.