PROSES PEMBENTUKAN BUDAYA DAN DINAMIKA FUNGSI SARKOFAGUS PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI PETANU

Main Article Content

Nyoman Arisanti
Nyoman Sunarya

Abstract

Terdapat tiga daerah aliran sungai (DAS) yang mengandung tinggalan arkeologi yang tinggi, antara lain adalah DAS Pakerisan, DAS Wos, dan DAS Petanu. Salah satu tinggalan arkeologi masa prasejarah yang ditemukan pada DAS Petanu adalah sarkofagus. Sarkofagus DAS Petanu masih difungsikan oleh penduduk setempat sampai saat ini. Sarkofaguskembali dalam sistem konteks sekali lagi, setelah melalui serangkaian proses pembentukan budaya, dan perubahan fungsi dalam tatanan kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses pembentukan budaya yang terjadi pada sarkofagus. Lebih lanjut, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perubahan fungsi sarkofagus dan faktor yang melatarbelakangi perubahan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan induktif-kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka. Sarkofagus telah mengalami berbagai proses mulai dari buat, pakai, buang, hingga digunakan kembali oleh masyarakat setempat saat ini. Terlepas dari signifikansinya dalam sistem ideologis, sarkofagus telah mengalami pergeseran fungsi dari konteks pemakaman menjadi ritus keagamaan yang lebih sakral. Perubahan fungsi sarkofagus ini disebabkan karena adanya perubahan ideologi masyarakat masa kini, dan adanya kepercayaan mengenai kekuatan benda kuno dalam masyarakat Hindu di Bali.

There are three river catchments that present abundant archaeological remains, including the Pakerisan, the Wos, and the Petanu. One of the prehistoric archaeological remains found in the Petanu river catchment is a sarcophagus. The sarcophagi of the Petanu river catchment are still used by local residents today. After going through a series of processes of cultural formation and changes in function in people’s living structure, once again the Petanu sarcophagi re-enters a context system. This study aims to comprehend the cultural formation process that has affected the purpose of the Petanu sarcophagi. Further, this study also aims to determine changes in the function of sarcophagi and the factors which caused the changes. This study uses qualitative-inductive reasoning. Data was collected by interview, observation, and literature study. The sarcophagi have undergone various processes ranging from making, using, disposing of, to being reused by the local community today. Despite its significance in the ideological system, the sarcophagus has undergone a shift in function from the context of a funeral to that of a more sacred religious rite. Such alteration in the function of the sarcophagus is due to changes in the ideology of today's society, and the belief in the power of ancient objects in Hindu society in Bali.

Article Details

How to Cite
Nyoman Arisanti, & Nyoman Sunarya. (2024). PROSES PEMBENTUKAN BUDAYA DAN DINAMIKA FUNGSI SARKOFAGUS PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI PETANU. Naditira Widya, 14(2), 137–154. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/nw/article/view/5655
Section
Articles

References

Adams, Ron L. and Ayu Kusumawati. 2010. “The Social Life of Tombs in West Sumba, Indonesia.” Archeological Papers of the American Anthropological Association 20(1):17–32.

Anonim. 2019. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Desa Adat di Bali.

Ardika, I.Wayan, I.Ketut Setiawan, I.Wayan Srijaya, dan Rochtri Agung Bawono. 2017. “Stratifikasi Sosial Pada Masa Prasejarah di Bali.” Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) 7(1):33–56.

Arnata, Komang Geri. 2017. “Nilai-nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Petualangan Saddula pada Upacara Pengabenan di Banjar Paketan Kelurahan Paket Agung Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.” Purwadita 1(2): 22–36.

Arsana, I.Nyoman Cau, G. R. Lono L. Simatupang, R. M. Soedarsono, dan I.Wayan Dibia. 2015. “Kosmologis Tetabuhan dalam Upacara Ngaben.” Resital: Jurnal Seni Pertunjukan 15(2):107–25.

Aryastana, Putu. 2015. “Identifikasi Pemanfaatan Daerah Sempadan Sungai Tukad Petanu.” Jurnal Paduraksa 4(2):1–12.

Badra, I.Wayan. 1997. “Penempatan Bangunan Suci di Beberapa Sungai di Kabupaten Gianyar.” Forum Arkeologi 1(97/98):88–98.

Bagus, AA Gde. 2007. Pengelolaan Lingkungan DAS Pakerisan, Kabupaten Gianyar. Denpasar, Bali. Denpasar: Balai Arkeologi Denpasar.

Bulbeck, David. 2017. “Traditions of Jars as Mortuary Container in The Indo-Malaysian Archipelago.” Hlm. 141–64 dalam New Perspectives in Southeast Asian and Pasific Prehistory, editor Piper, Philip J., H. Matsumura, and F.D. Bulbeck. eds.. Canberra: Australian National University Press.

Binford, L.R. 1972. "Mortuary practices. Their study and their potential." Hlm. 20-32 dalam Binford, L.R. ed. An Archaeological Perspective. New York: Seminar Press.

Cavallaro, Dani. 2004. Critical and Cultural Theory:Teori Kritis dan Teori Budaya. Yogyakarta: Niagara.

Covarrubias, Miguel. 1937. Island of Bali. Singapore: Periplus Editions.

Daniels, S.G.H., 1972. "Research Design Models." Hlm 201-229 dalam Clarke, David L. ed. Models in Archaeology. London: Methuen and Co. Ltd.

Dibia, I Wayan. 2012. Taksu: dalam Seni dan Kehidupan Bali. Denpasar: Bali Mangsi.

Gamble, Clive. 2001. Archaeology: The Basic. New York: Taylor & Franchise E Library.

Goris, R. and P.L. Dronkers. 1955. "Bali. Atlas Kebudajaan. Cult and customs". Cultuurgeschiedenis in beeld. Jakarta: Government of the Republic of Indonesia.

Granoka, Ida Wayan Oka, dan kawan-kawan. 1985. Kamus Bali Kuno-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Haribuana, I. Putu Yuda. 2014. “Harmoni Sumberdaya Arkeologi dan Hidrologi Petang: Identifikasi Sebaran Tinggalan Arkeologi Dan Sumber Mata Air.” Forum Arkeologi 27(2):135–44.

Hertz, Robert. 1960 [1907]. "A Contribution to the Study of the Collective Representation of Death." Hlm 27-86 dan 117-154 dalam Death and the Right Hand Translated by R. and C. Needham. Glencoe, Illinois: The Free Press.

Iskandar. 2009. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi untuk Penelitian Pendidikan, Hukum, Ekonomi & Manajemen, Sosial, Humaniora, Politik, Agama & Filsafat. Jakarta: Gaung Persada (GP Press).

Juliawati, Ni Putu Eka. 2015. “Proses Pembentukan Budaya Tinggalan Arkeologi di Kabupaten Badung.” Forum Arkeologi 28(1):47–56.

Laksmi, Ni Ketut Puji Astiti. 2017. “Identifikasi Tempat Suci pada Masa Bali Kuno”. Dalam Munawarah, Sri, Fajar Erikha, Dea Adhista, Dinda Fibria

Sabila. eds. Prosiding Seminar Nasional Toponimi: Toponimi Dalam Perspektif Ilmu Budaya. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Diunduh 12 September 2020 (https://linguistik.fib.ui.ac.id/wpcontent/uploads/sites/46/2017/05/16.-Ni-Ketut-Puji-Astiti Laksmi.pdf).

La Motta, Vincent.M dan Schiffer, Michael B. 2001. “Behavioral Archaelogy: Toward A New Synthesis.”Hlm. 15–55. dalam Archaeo-logical Theory Today, editor Hodder, Ian. Oxford: Balckwell Publishers. Pasek, Ketut. 1992. "Sambutan buku upacara Ngaben." Tidak diterbitkan. Prasetyo, Bagyo. ed. 2004. Religi pada Masyarakat Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Proyek Penelitian dan Pengembangan Arkeologi, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Prasetyo, Bagyo. 2015. Megalitik. Fenomena yang Berkembang di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Galang Press.

Prasetyo, Bagyo and Dwi Yani Yuniawati. eds. 2004. Religi Pada Masyarakat Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Asisten Deputy Urusan Arkeologi Nasional Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Pratama, Henki Riko. 2018. “Proses Pembentukan Data Arkeologi Bawah Air Kapal Liberty di Tulamben.” Berkala Arkeologi 38(1):59–78.

Reid, J. Jefferson. 1995, "Four Strategies after Twenty Years: A Return to Basics." Hlm. 15-21 dalamExpanding Archaeology, editor Skibo, James M., William H. Walker, and Axel E. Nielsen. Salt Lake City: University of Utah Press.

Reid, J.Jefferson, Schiffer, Michael B, and Rathje, L.William. 2016. “Behavioral Archaeology Four Strategies.” Behavioral Archaeology 77(4):864–69.

Rema, Nyoman. 2013. “Makna Air Bagi Masyarakat Bali.” Forum Arkeologi 26(2 Agustus):109–124.

Rema, Nyoman. 2014. “Tradisi Pemujaan Leluhur pada Masyarakat Hindu di Bali.” Forum Arkeologi 27(1):1–12.

Robson, Stuart O. 1878. “The Ancient Capital of Bali.” Nature 18(466):590–92.

Saputra, Gusti Ngurah Made. 2017. ““Perubahan Fungsi Beberapa Sarkofagus di Desa Mengani Kecamatan Kintamani dan Desa Pekraman Cekeng, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.” Skripsi. Universitas Udayana. Denpasar: Universitas Udayana. Schiffer, Michael B. 1976. Behavioral Archaeology. London: Academic Press.

Schiffer, Michael B. 1987. Formation Processes of the Archaeological Record. Albuquerque: University of New Mexico Press.

Soejono, RP. 2008. Sistem-sistem Penguburan pada Akhir Masa Prasejarah di Bali. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional.

Suantara, I. Nyoman Edi, Roctri Agung Wibowo, dan Coleta Palupi Titasari. 2016. “Perubahan Fungsi Tinggalan Tradisi Megalitik di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Buleleng.” Jurnal Humanis Fakultas Ilmu Budaya UNUD 17(2):86–93.

Sunarya, I Nyoman, I Wayan Suantika, I Putu Yuda Haribuana, dan I Wayan Sumerata. 2018. “Penelitian Hidro Arkeologi di DAS Petanu Kabupaten Gianyar. Denpasar, Bali.” Laporan Penelitian Arkeologi. Denpasar: Balai Arkeologi Bali.

Surada, I.Made. 2013. “Ideologi Kedok Muka Kala Pada Bangunan Suci di Bali Telaah Tentang Ideologi-Religi.” Forum Arkeologi 26(1): 52–56.

Suryada, I. Gusti Agung Bagus. 2012. “Konsepsi Tri Mandala dan Sangamandala dalam Tatanan Arsitektur Tradisional Bali". Diunduh 7 September 2020 (https://simdos.unud.ac.id/ uploads/file_riwayat_penelitian_1_dir/3d34586bfb9a13b1aa4c78e3bbe785e4.pdf) Swellengrebel, J. L. ed. 1960. Bali: Studies in Life, Thought, and Ritual. The Hague: W. van Hoeve.

Thomas, Julian. 2004. Archaeology and Modernity. New York: Taylor and Franchise E Library.

Tilley, Christoper. 2006. “Social Formation, Social Structures, and Social Change.” In Hodder, Ian. ed. Symbolic and Structural Archaeology. Cambridge: Cambridge University Press Titib, I Made. 2003. Teologi dan Simbol-Simbol dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita.

Yogi, Ida Bagus Putu Prajna. 2018. “Peran Pemukiman pada Abad ke-14 hingga Abad ke-20 pada DAS Pawan, Kalimantan Barat dengan Penerapan Model Dendritik.” Naditira Widya 12(1):39–54.

Yuwono, Edy.J.S. 2003. “Aspek-Aspek Teknis Ekskavasi Dalam Kerangka Pemahaman Transformasi Data”. Disampaikan pada Bimbingan Teknis Pelatihan Metodologi Penelitian Arkeologi, Puslitarkenas, Yogyakarta. Diunduh 4 Maret 2020. (http://geoarkeologi.blog.ugm.ac.id/files/2010/08/ywn_excavasi_2003.pdf)