GUA PANNINGE DI MALLAWA, MAROS, SULAWESI SELATAN: KAJIAN TENTANG GUA HUNIAN BERDASARKAN ARTEFAK BATU DAN SISA FAUNA

Main Article Content

Hasanuddin

Abstract

Situs Panninge terletak di Desa Batu Pute, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros. Nilai penting situs ini adalah dapat memberi penjelasan tentang gua hunian yang terletak di wilayah pedalaman Sulawesi Selatan. Panninge merupakan situs hunian prasejarah yang ditandai dengan temuan artefak batu dan sisa tulang binatang. Sejumlah temuan tersebut
diperoleh dari penelitian sebelumnya oleh Balai Arkeologi Sulawesi Selatan tahun 2015. Selanjutnya, pada tahun 2016 tim Balai Arkeologi Sulawesi Selatan melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui variabilitas temuan artefak batu dan asosiasinya dengan sisa fauna yang terdepositkan, sehingga dapat diperoleh pemahaman mengenai gua hunian. Metode
yang digunakan adalah survei dan ekskavasi, dilakukan analisis morfologi dan kontekstual terhadap artefak yang ditemukan, serta perbandingan lapisan budaya yang telah diperoleh tahun sebelumnya. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa
lapisan budaya antara kotak S8 T6 dan S30 T9 yang telah diekskavasi tahun 2015 pada bagian pelataran dengan kotak S30 T9 pada bagian dalam gua yang diekskavasi tahun 2016 mempunyai dua lapisan budaya. Lapisan budaya pertama ditemukan mikrolit dan bilah berpunggung. Lapisan kedua adalah lapisan budaya yang tidak ditemukan di bagian pelataran gua. Lapisan ini memiliki temuan serpih dan alat-alat penyerut berukuran besar. Aktivitas manusia dengan adaptasinya
diperoleh dari kesesuaian bahan artefak batu dengan sumber bahan yang tersedia di sekitarnya. Bahan batuan untuk
membuat artefak batu terdiri dari batuan gamping, chert, dan vulkanik. Keseluruhan bahan batuan tersebut cukup tersedia
terutama di sekitar sungai yang letaknya tidak jauh dari gua. Manusia penghuni Gua Panninge melakukan perburuan hewan
terutama binatang yang dapat dikonsumsi seperti babi dan anoa.


 


Panninge site is located at Batu Pute Village, Mallawa District, Maros Regency. The significant value of this site is providing an explanation of occupied caves located in inland area of South Sulawesi. This site is a prehistoric cave that marked by the findings of stone artIfacts and the remains of animal bones. A number of findings were obtained from previous research by Center Archaeology of South Sulawesi in 2015. Furthermore, Archaeology Office of South Sulawesi in 2016 conducted a study that aimed to obtain the variability of stone artifact and its association due to the deposit of fauna remains,
so the understanding of occupied caves can be revealed. The methods that used are survey and excavation, morphological and contextual analysis of artifacts found, and comparison of cultural layer that has been obtained in previous year. The comparative results showed that S8 T6 and S30 T9 (excavated in 2015) at the cave terrace, and S30 T9 at inside the cave (excavated in 2016) have two different cultural layers. Microliths and backed blades were found at the first layer, while flakes and big sized of scraper tools were found at the second layer. Human activities due to their adaption derived from the suitability of the stone artifacts with the material source in their environment. The material of stone artifacts are limestones, cherts, and volcanic rocks. The whole material can be found at the river near the caves. The human dwelled at Panninge
cave had animal hunted activity especially to the animals that can be consumed such as pigs and anoa.

Article Details

How to Cite
Hasanuddin. (2024). GUA PANNINGE DI MALLAWA, MAROS, SULAWESI SELATAN: KAJIAN TENTANG GUA HUNIAN BERDASARKAN ARTEFAK BATU DAN SISA FAUNA. Naditira Widya, 11(2), 81–96. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/nw/article/view/5696
Section
Articles

References

Aubert M., A, Brumm, M.Ramli, T. Sutikna, E.W. Saptomo, B. Hakim, M.J. Morwood, G.D. van den Berg., I. Kinsley, dan A. Dosseto. 2014.

"Pleistocene cave art from Sulawesi, Indonesia". Journal of Nature 514: 223-227.

Bulbeck, David, Iwan Sumantri, dan Peter Hiscock. 2004. “Leang Sakapao 1, a second dated Pleistocene site from South Sulawesi, Indnesia”. Hlm. 221-258 dalam Quaternary Research in Indonesia. London, UK: Taylor and Francis Group plc.

Davis, S. J. 2002. The Archaeology of Animal. London: Routladge.

Glover, I. C. 1984. "Leang Burung 2: An Upper Palaeolithic rock shelter in South Sulawesi, Indonesia". Hlm. 327-374 dalam Prehistoric Indonesia, editor Pieter van De Velde. Ordrecht: Foris.

Hakim, Budianto, Hasanuddin, M.J, Morwood, Basran, K. Szabo, dan.K. E. Westaway, 2007. “Excavations at Leang Pasaung, Maros Region, SW Sulawesi, 2007: preliminary report”. Laporan Penelitian Arkeologi. Australia: Autralian National University.

Hakim, Budianto, Muhammad Nur, dan Rustam 2009. "The sites of Gua Pasaung (Rammang-Rammang) and Mallawa: Indicators of Cultural

Contact Between The Toalian and Neolithic Complexes in South Sulawesi". Bulletin of The Indo-Pacific Prehistory Association 29: 45-52.

Hillson, Simon. 2005. Teeth. New York: Cambridge University Press.

Intan, Fadhlan S., Tri Wurjani, Bambang Sulistyanto, dan Bernadeta AKW. 2012. "Pemetaan Potensi Situs-situs Gua di Kawasan Karst Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan, Kajian Arkeologi Publik Tahap I". Laporan Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Arkeologi Nasional.

O'Connor, Terry. 2000. The Archaeology of Animal Bones. Great Britain: Sutto Publishing Limited.

O'Connor, T. dan J. Barrett. 2006. "Animal Bones". Hlm. 261-295 dalamArchaeology in Practice, editor J. Balme, dan A. Paterson. USA: Blackwell Publishing.

Reitz, E. J. dan E. S.Wing. 2008. Zooarchaeology. New York: Cambridge University Press.

Sukamto, R. 1982. Peta Geologi Lembar Pangkajene dan Bagian Barat Sulawesi. Bandung: P3G, Ditjen Pertambangan Umum, Dept. Pertambangan dan Energi.

Tim Balar Sulawesi Selatan. 2014. "Laporan Penelitian Arkeologi di Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Makassar: Balai Arkeologi Sulawesi Selatan.

Tim Balar Sulawesi Selatan. 2015. "Laporan Sementara Situs Gua Panninge, Maros, Sulawesi Selatan. Laporan Penelitian Arkeologi. Makassar: Balai Arkeologi Sulawesi Selatan.

Tim Balar Sulawesi Selatan. 2016. “Ekskavasi Gua Panninge di Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan”. Laporan Penelitian Arkeologi. Makassar: Balai Arkeologi Sulawesi Selatan.

Tim BPCB. 2015. "Laporan Ekskavasi Penyelamatan Situs Gua Panninge di Mallawa, Maros". Makassar: Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan.