KARAKTERISTIK SITUS-SITUS ARKEOLOGI KALIMANTAN SELATAN BERDASARKAN LOKASI GEOGRAFIS

Main Article Content

Nia Marniati Etie Fajari

Abstract

Provinsi Kalimantan Selatan memiliki bentang lahan berupa wilayah Pegunungan Meratus, perbukitan karst Meratus, lahan basah pada daerah aliran sungai, serta wilayah pesisir dan kepulauan. Lingkungan di keempat satuan lahan tersebut menyediakan kekayaan hayati melimpah sehingga menjadi kawasan budaya yang dihuni oleh manusia sejak masa prasejarah sampai dengan saat ini. Penelitian arkeologi di Kalimantan Selatan menemukan situs-situs arkeologi yang
tersebar pada tiap-tiap satuan lahan. Artikel ini mengangkat permasalahan mengenai bagaimana karakteristik situs arkeologi yang berada di Kalimantan Selatan berdasarkan kondisi geografisnya. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data berdasarkan Laporan Penelitian Arkeologi di Balai Arkeologi Kalimantan Selatan dari tahun 1993-2015 di wilayah Kalimantan Selatan. Metode penelitian dilakukan dengan melakukan klasifikasi situs berdasarkan lokasi geografis. Langkah selanjutnya adalah identifikasi situs berdasarkan parameter letak geografis dan kondisi lingkungan, karakteristik temuan, karakteristik budaya, dan kronologi waktu baik absolut ataupun relatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik situs pada setiap lokasi geografis yang berbeda. Hasil analisis menghasilkan kecenderungan karakteristik situs arkeologi di Kalimantan Selatan, yaitu adanya orientasi pemilihan lokasi hunian seiring dengan kronologi waktu, karakteristik situs dan data arkeologi dipengaruhi oleh kondisi geografisnya, dan usulan lokasi strategis yang dapat ditindaklanjuti oleh tim peneliti di Balai Arkeologi Kalimantan Selatan.


South Kalimantan Province has a landscape in the form of Meratus Mountains, Meratus karst hills, wetlands in the Barito River Basin, coastal areas and islands. Environment at those landscapes provides abundant resources and become cultural areas that has been occupied since prehistory until recently. The archaeological research in Kalimantan
Selatan has found archaeological sites that spreads along each landscapes. This article discusses about characteristics of archaeological sites in Kalimantan Selatan based on geographical location. The sources of study are from some archaeological
reports conducted by Balai Arkeologi Kalimantan Selatan during 1993 to 2015. The research method has been done by
classifying the archaeological sites based on geographical location. Then identyfication is conducted to develop the parameter
consisting of geography and environmental conditions, characteristic of data, cultural characteristics, and the chronology either absolute or relative to define the character of archaeological sites. This study aims to determine the characteristics of sites in each different geographic location. The result shows that there is a tendency of the characteristics such as orientation of residential location choice which is along with chronology, the characteristics and archaeological data are influenced by geographical conditions, and the proposed strategies of site location that can be followed up by researchers at Balai Arkeologi Kalimantan Selatan. 

Article Details

How to Cite
Nia Marniati Etie Fajari. (2024). KARAKTERISTIK SITUS-SITUS ARKEOLOGI KALIMANTAN SELATAN BERDASARKAN LOKASI GEOGRAFIS. Naditira Widya, 11(1), 61–79. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/nw/article/view/5711
Section
Articles

References

Atmojo, Bambang Sakti Wiku. 1998. "Peninjauan di Situs Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kota, Kabupaten Batola, Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Bintliff, J. 1992. "Interaction Between Archaelogical Sites and Geomorphology". Cuaternarioy Geomorfologia 6: 5-20.

Erman, Erwiza. 2005. Membaranya Batubara Konflik Kelas dan Etnik Ombilin-Sawahlunto- Sumatera Barat (1892-1996). Jakarta: Desantara.

Fajari, Nia Marniati Etie dan Vida Pervaya Rusianti Kusmartono. 2013. The Excavation of Gua Payung, South Kalimantan, Indonesia. Journal of Indo Pacific Archaeology 33: 20-23.

Fajari, Nia Marniati Etie dan Ulce Oktrivia. 2015. "Liang Ulin 2: Informasi Baru Prasejarah Kalimantan Selatan". Naditira Widya 9 (2): 93-106.

Fajari, Nia Marniati Etie. 2010. "Gerabah Gua Payung: Jejak-jejak Austronesia di Kalimantan Bagian Selatan". Naditira Widya 4 (1):11-24.

_______. 2012. "Eksplorasi Jejak Budaya di Hulu Sungai Riam Kanan". Berita Penelitian Arkeologi Balai Arkeologi Banjarmasin 6 (1): 1-32.

_______. 2015. "Hunian Kuno di Sungai Sipei, Martapura, Kalimantan Selatan". Kindai Etam 1(1): 77-94.

_______. 2016. "Survei Arkeologi di Daerah Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan." Kindai Etam 2 (1): 11-38.

Hakim, dkk. 2009. Sejarah Kotabaru. Kotabaru: Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotabaru.

Hartatik. 2004. "Situs dan Budaya Sungai, Prospek Wisata di Kalimantan". Hlm. 139-162 dalam Sungai dan Kehidupan Masyarakat di Kalimantan, diedit oleh Gunadi Kasnowihardjo, Wasita, dan Andi Nuralang. Banjarbaru: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komda Kalimantan.

_______. 2014. "Permukiman di Kawasan Pelajau Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

_______. 2015. "Keberlanjutan Budaya di Pelajau". Kindai Etam 1 (1): 19-48.

Hindarto, Imam. 2009. "Dikotomi Budaya Sungai pada Masa Perkembangan Budaya Islam". Naditira Widya 3 (2): 185-194.

Kantner, John. 2008. "The Archaeology of Regions: From Discrete Analytical Toolkit to Ubiquitous Spatial Perspective". Journal Archaology Res 16: 37-81.

Kusmartono, Vida Pervaya Rusianti, Endang Sri Hardiati, Priyo Panunggul, Agung Sukardjo, Wawan Suhawan, Normalina, Attaberani Kusuma, Harry Widianto, Bambang Sulistyanto, dan Siswanto. 1996. "Ekskavasi Situs Candi Agung Tahap I, Kabupaten Hulu Sungai Utara". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Kusmartono, Vida Pervaya Rusianti dan Harry Widianto. 1997. "Ekskavasi Situs Candi Agung Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan". Berita Penelitian Arkeologi Balai Arkeologi Banjarmasin 2: 1- 26.

Lukito, Nugroho Harjo. 2005. "Ekskavasi Candi Agung Tahun 2005". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Mackinnon, Kathy, Gusti Hatta, Hakiman Halim, Arthur Mangalik. 1996. The Ecology of Kalimantan Indonesian Borneo. Singapura: Periplus Edition.

Mundardjito. 2002. Pertimbangan Ekologis Penempatan Situs Masa Hindu-Buda di Daerah Yogyakarta. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Notohadiprawiro, Tejoyuwono. 1997. Lahan Basah: Terra Incognita. Makalah dalam Seminar Nasional Pemberdayaan Lahan Basah Pantai Timur Sumatera yang Berwawasan Lingkungan Menyongsong Abad Ke-21, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi, 22 Desember 1997. Diunduh dari http://soil.blog.ugm.ac.id/files/2006/11/1997-Lahan-basah.pdf,tanggal 3 Februari 2016. Hlm. 1-10.

Nuralang, Andi. 2004. "Penelitian dan Ekskavasi Permukiman Kolonial di Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Posewitz, Theodor dan Frederick H. Hatch. 1892. Borneo Its Geology and Mineral Resources. London: Edward Standford.

Rangkuti, Nurhadi dan Vida P. R. Kusmartono. 1998. "Penelitian Situs Candi Laras Tahap III, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Samodra, Hanang. 2001. Nilai Strategis Kawasan Kars di Indonesia Pengelolaan dan Perlindungannya. Bandung: Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumberdaya Mineral.

Soejono, R. P. 1993. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka.

Subagyo. 2006a. "Klasifikasi dan Penyebaran Lahan Rawa." Hlm. 1-22 dalam Karakteristik dan Pengelolaan Lahan Rawa, diedit oleh Didi Ardi dkk. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

________. 2006b. "Lahan Rawa Lebak". Hlm 99- 116 dalam Karakteristik dan Pengelolaan Lahan Rawa, diedit oleh Didi Ardi dkk. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

________. 2006c. "Lahan Rawa Pasang Surut". Hlm. 23-98 dalam Karakteristik dan Pengelolaan Lahan Rawa, diedit oleh Didi Ardi dkk. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Sugiyanto, Bambang. 2002. "Survei Gua-gua Prasejarah di Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

________. 2008. "Penelitian Eksploratif Gua-gua Prasejarah di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian

Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

________. 2012. "Penelitian Situs Prasejarah Liang Bangkai, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan Tahap IV". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Sugiyanto, Bambang, Jatmiko, Nugroho Nur Susanto, Yuka Nurtanti Cahyaningtyas, Imam Hindarto, Eko Herwanto, Sundoko. 2014. "Penelitian Gua-gua Hunian Prasejarah di Bukit Bangkai, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Sugiyanto, Bambang, Sofwan Noerwidi, Ulce Oktrivia, dan Sundoko. 2015. "Penelitian Identifikasi Kubur pada Situs Liang Bangkai dan Liang Ulin, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan." Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Kalimantan Selatan.

Suhadi, Machi, Attabranie Kusuma, Agung Sukardjo, M. Rusli, dan Harry Widianto. 1994. "Survei dan Ekskavasi Candi Laras". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Sulistyanto, Bambang dan Siswanto. 1999. "Pertanggalan Radiokarbon Situs Pematang Bata, Candi Laras, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Sulistyanto, Bambang dan Indah Asikin Nurani. 1999. "Penelitian Etnoarkeologi Tradisi Pembuatan Gerabah Nagara Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan". Berita Penelitian Arkeologi Balai Arkeologi Banjarmasin 5: 1-33.

Sunarningsih. 2007. "Penelitian Ekskavasi Pemukiman Di Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

_______. 2009. "Pemukiman Prasejarah Situs Jambu Hilir dan Jambu Hulu Kecamatan Padang BAtung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

_______. 2012. "Penelitian Arkeologi Situs Pulau Jangkung Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

_______. 2013. "Kerajaan Negara Daha di Tepi Sungai Negara". Naditira Widya 7 (2): 85- 105.

_______. 2015a. "Pabrik Pengolahan Karet Peninggalan Belanda di Sungai Tabuk, Kalimantan Selatan". Kindai Etam 1 (1): 49-76.

_______. 2015b. "DAS Barito dan Jejak Kehidupan Masyarakat Masa Proto Sejarah." Hlm. 85-116 dalam Budaya di Kawasan Pegunungan Meratus dalam Perspektif Arkeologi, diedit oleh Bambang Sulistyanto. Banjarbaru: Balai Arkeologi Kalimantan Selatan.

Tim Peneliti. 1993. "Penelitian Arkeologi Islam di Daerah Pagatan dan Sekitarnya Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan". Laporan

Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Tim Peneliti. 2007. Sejarah Banjar. Banjarmasin: Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan.

Tim Peneliti. 2012. "Laporan Penelitian Arkeologi Situs Pengaron, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin dan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjar.

Tim Peneliti. 2014. " Penelitian Tambang Batubara Oranje Nassau, Pengaron Tahap II, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin dan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjar.

Tim Peneliti. 2015a. "Penelitian Pemukiman Kuna di Kawasan Cindai Alus, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian

Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Tim Peneliti. 2015b. "Penelitian Pemukiman Kuna di Kawasan Lok Udat, DAS Martapura, Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian

Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Tim Peneliti. 2015c. Studi Potensi Arkeologi Karst di Kabupaten Balangan. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin dan Sekretariat

Daerah Kabupaten Balangan.

Tim Penyusun. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Wasita. 2007. "Ekskavasi Permukiman Lahan Basah di Situs Gambut, Kabupaten Banjar dan Patih Muhur Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

_______. 2015. "Situs Karanganyar: Karakter Situs Lahan Basah, Ancaman, dan Upaya Pelestariannya". Kindai Etam 1(1): 1-18.

Wasita, Hartatik, dan Gunadi. 2004. "Penelitian Eksploratif Gua-gua Prasejarah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Widianto, Harry dan Retno Handini. 2003. "Karakter Budaya Prasejarah di Kawasan Gunung Batubuli, Kalimantan Selatan: Mekanisme Hunian Gua Pasca-Plestosen". Berita Penelitian Arkeologi Balai Arkeologi Banjarmasin12: 1-91.