SITUS JANGKUNG DAN KOMUNITAS MAANYAN
Main Article Content
Abstract
Situs pemukiman kuna Pulau Jangkung, Kabupaten Tabalong terletak di tepi aliran anak Sungai Tabalong, telah diteliti oleh Balai Arkeologi Kalimantan Selatan pada tahun 2012. Keberadaan situs tersebut cukup menarik, karena letaknya yang berada di tempat yang jauh dari pemukiman sekarang, dan berada di lereng bukit dengan aliran sungai yang mengelilinginya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kapan dan siapa komunitas penghuni situs Jangkung. Oleh
karena itu, artikel ini akan menggunakan data hasil penelitian tahun 2012 dan penelusuran studi pustaka untuk menjawab permasalahan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif eksplanatif dengan penalaran induktif. Data hasil penelitian akan dianalisis kembali dan disintesakan dengan dukungan data pustaka sehingga akan menghasilkan sebuah interpretasi baru. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa situs Jangkung dihuni oleh komunitas Maanyan pada masa setelah penaklukan Majapahit di wilayah Kalimantan bagian tenggara.
Pulau Jangkung ancient settlement site is located on the banks of Tabalong's tributary stream which had been investigated by Balai Arkeologi Kalimantan Selatan in 2012. The existence of the site is quite interesting, because it lies at a distance from the recent settlement, on the slopes hill surrounded by the river flow. This paper aims to know the chronological site and who were Jangkung's occupants community during the past. Therefore, this paper will be using research data of 2012, and literature sources to answer the problem. The method used in this research is descriptive-explanative with inductive reasoning. Research data will be reanalyzed and synthesized with literature data support that will obtain a new interpretation. Results from the study showed that the site was inhabited by Maanyan community in the aftermath of the Majapahit conquest in the southeastern part of Kalimantan.
Article Details
References
Anggraeni dan Sunarningsih. 2008. "The Prehistoric settlement at Jambu Hilir, South Kalimantan Province, Indonesia". Bulletin of the Indo-Pasific Prehistory Association 28: 120-126.
Bae, Sutopo Ukip; Djanang G. Bandan, dan Martinus. 2000. Suku Dayak Maanyan, Banjar, dan Merina di Madagaskar. Belum terbit.
Hartatik. 2014. "Penelitian Pelajau". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.
Kusmartono, Vida Pervaya R. 2008. "Pemerintahan Early State Negara Dipa di Kalimantan Bagian Tenggara". Hlm. 774- 780 dalam Pertemuan Ilmiah Arkeologi IX di Kediri 23-28 Juli 2002. Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.
Kusmartono, Vida Pervaya Rusianti dan Harry Widianto. 1997/1998. "Ekskavasi Situs Candi Agung Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan". Berita Penelitian Arkeologi Balai Arkeologi Banjarmasin 2: 1 - 26.
Mulyana, Slamet. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Peterson, Erik. 2000. Jukung Boats from the Barito Basin, Borneo. Roskilde: The Viking Ship Museum.
Pigeaud, TH. 1960. Java in The Fourtheenth Century. The Hague: Martinus Nijhoff.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (ed.). 1987. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.
Slamet-Velsink, Ina E. 1995. Emerging Hierarchies: Processes of Stratificaion and Early State Formation in The Indonesian Archipelago: Prehistory and The Ethnographic Present. Leiden: KITLV Press.
Sunarningsih. 2012. "Penelitian Pemukiman Kuna di Situs Jangkung, Tabalong, Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.
Sunarningsih. 2013. "Penelitian Akeologi DAS Kahayan, Kalimantan Tengah". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.
Sunarningsih, dkk. 2014. Jejak Arkeologi di Wilayah Perbatasan Utara Kalimantan, editor Agus Aris Munandar. Banjabaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.
Sunarningsih. 2015. "DAS Barito dan Jejak Kehidupan Masyarakat Masa Proto Sejarah". Hlm. 85-116 dalam Budaya di Kawasan Pegunungan Meratus dalam Perspektif Arkeologi, editor Bambang Sulistyanto. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.
Tim Penelitian Arkeologi. 2006. “Laporan Hasil Kajian Arkeologi Situs Masjid Keramat, Banua Halat, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan”. Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tapin.
Totanelly, Sergio dan Stefanie Bertoncini. 2010. "Origin and Evolutionary History of the Malagasy". Hlm. 1-9 dalam Encyclopedia of Life Scinces (ELS). Chichester: John Wiley & Sons. Ltd.
Wasita. 2004. "Penelitian Perbedaan Ritual Kematian pada Tiga Kelompok Budaya di Masyarakat Dayak Maanyan di Barito Timur". Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.