GEORADAR DALAM PENELITIAN ARKEOLOGI DI INDONESIA

Main Article Content

M. Fadlan S. Intan
M. Fadlan S. Intan

Abstract

Disadari bahwa kegiatan ekskavasi yang dilakukan terhadap situs arkeologi cenderung bersifat merusak, struktur
lapisan tanah tidak bisa dikembalikan ke kondisi semula, ditambah dengan sifat data arkeologi yang terbatas, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu, perlu digunakan metode yang lebih maju sehingga dengan mudah bisa menemukan
data arkeologi tanpa harus membuka banyak kotak ekskavasi yang kosong. Penelitian ini bertujuan untuk  memperkenalkan metode georadar yang memberikan rekomendasi terhadap lokasi anomali di bawah permukaan tanah sehingga akan mempermudah dalam proses penelitian arkeologi. Metode yang digunakan bersifat deskriptif dengan penalaran induktif. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, baik dari sumber primer maupun sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode modern sudah mulai dilakukan pada beberapa penelitian arkeologi di Indonesia, meskipun dalam jumlah yang terbatas. Oleh karena itu, diharapkan penggunaan metode georadar dapat lebih ditingkatkan bagi institusi yang berkecimpung dalam penelitian arkeologi.

It is well known that the excavation activities performed on archaeological sites tend to be destructive; soil layer structure can not be restored to its original condition, coupled with the limited nature of archaeological data, in terms of both quality and quantity. Therefore, it is necessary to use more advanced methods so could easily find the data without having
to open many empty pits during archaeological excavation. This study aims to introduce georadar method, which provides recommendations on the location of anomalies in the subsurface that will ease the process of archaeological research. The method used is descriptive with inductive reasoning. Data were collected through literature, from both primary and secondary sources. Results of the study showed that the use of modern methods has already begun on some of the archaeological research in Indonesia, albeit in a limited number. Therefore, it is expected that the use of georadar method can be further improved for institutions which are engaged in archaeological research. 

Article Details

How to Cite
M. Fadlan S. Intan, & M. Fadlan S. Intan. (2024). GEORADAR DALAM PENELITIAN ARKEOLOGI DI INDONESIA. Naditira Widya, 10(1), 25–40. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/nw/article/view/5721
Section
Articles

References

Arisona. 2009. “Migrasi Data Dengan Metode Pergeseran Fasa”. Jurnal Aplikasi Fisika 5 (1): 46-53.

_______. 2012. “Interprestasi Data Lapangan Ground Penetrating Radar (GPR) dengan Pemodelan Kedepan 2D”. Jurnal Aplikasi Fisika 8 (1): 6-10.

Basah, Suryolelono Kabul. 2007. “Candi Prambanan Pasca Gempa Bumi”. Forum Teknik Sipil XVII (3): 594-603.

Budiono K., Handoko, Hernawan U., dan Godwin, 2010. “Penafsiran Struktur Geologi Bawah Permukaan di Kawasan Semburan Lumpur Sidoarjo, Berdasarkan Penampang Ground Penetrating Radar (GPR)”. Jurnal Geologi Indonesia 5 (3): 187-195.

Deniyatno. 2011. “Identifikasi Zona Bidang Gelincir Tanah Longsor dengan Metode Georadar”. Jurnal Aplikasi Fisika 7 (2): 69-76.

Drajat, Hari Untoro. 2003. “Metode Perekaman Data, Preserved by Record”. Hlm. 93-99 dalam Cakrawala Arkeologi Persembahan Untuk Prof. Dr. Mundardjito. Depok: Jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Hakim, M. Agung, Alwi Sasmita K., Asri Wulandari,Bagus Hardiyansyah, Christian Sibuea, Fitri Wahyuningsih, Hardeka Pameramba, Lia Khairum T., Syamsul Ma’arif, Wilayan Pratama, dan Fernando Sialagan. 2011. Modul Eksplorasi Elektromagnetik. Lampung: Teknik Geofisika Universitas Lampung.

Intan, Fadhlan M. S. 1994. “Peranan Geofisika Dalam Penelitian Arkeologi”. Hlm. 1-36 dalam Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (EHPA) Palembang, 10 - 15 Oktober 1994. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

________. 2001. “Arkeometri: Menapak Tebing Terjal Menuju Tahun 2002-2004”. Hlm. 1-11 dalam Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (EHPA) Yogyakarta, Kaliurang, 18 – 21 September 2011. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

_________. 2013. “EHPA: Satu Kata Beribu Makna”. Hlm.1-11 dalam Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (EHPA) Medan, 18 – 24 November 2013. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Joni. 2011. ”Pertemuan Para Ahli Tingkat Nasional Pemugaran Candi Siwa Prambanan”. Diunduh 9 Oktober 2011 (http://ngarielmaya.blogspot.co.id/).

Jufri, Nurhikmah, Lantu, dan Muh. Altin Massinai (tanpa tahun). “Aplikasi Metode Ground Penetrating Radar (GPR) Untuk Identifikasi Seam Batubara”. Hlm. 1-9. Diunduh 12 Januari 2016 (http://repository.unhas. ac.id/bitstream/h a n d l e / 1 2 3 4 5 6 7 8 9 /

Jurnal%20Geofisika.pdf?sequence=1)

Khumaidi, Fadhli dan Nazli Ismail. 2013. “Dimensionality Analysis of Magnetotelluric Data Crossing the Sumatran Fault System at Aceh Segment”. Jurnal Natural 13 (2): 28-33.

Kuntjojo. 2009. “Metodologi Penelitian”. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri. Diunduh 3 Maret 2016 (https://ebekunt.files.wordpress.com/2009 /04/metodologi-penelitian.pdf)

Mundardjito. 1983. “Pengembangan Teknik Modern Untuk Arkeologi Indonesia”. Hlm 193-205 dalam Seminar Arkeologi, Cibulan, 2-6 Februari 1976. Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional (P4N): Jakarta.

Nurfiani, Fira. 2010.”Gunakan Georadar, Candi UII Terus Diungkap”. Diunduh 21 Juni 2011 (http://www.krjogja.com/krjogja/news/

d e t a i l / 1 4 3 6 3 /G u na k a n. G e or a d a r. C a nd i . UI I .Terus.Diungkap.html).

Payne, Ian. 2013. “Identifying Sub Suarface Assets, Georadar Australia Pty”. Diunduh 10 Februari 2016 (http://georadar.net.au/locating/).

Reynold, John.M. 2011. An Introduction to Applied and Environmental Geophysics. John Willey & Sons: New York

Said, Chaksana AH. 2003. “Analisis Fly-Ash: Sebuah Metode Identifikasi Fitur Dan Situs Zaman Industri. Hlm. 41-58 dalam Cakrawala Arkeologi Persembahan Untuk Prof. Dr. Mundardjito. Depok: Jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Sartono, S. 1991. “Pengaruh Ilmu Pengetahuan Alam Pada Arkeologi”. Hlm. 1-14 dalam Analisis Hasil Penelitian Arkeologi (AHPA-IV) Kuningan, 10-16 September 1991. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Sarwono W. 1983. “Penjajagan Magnetik”. Hlm 521-532 dalam Rapat Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (REHPA-I) Cisarua, 8-13 Maret 1982. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Sedyawati, Edi. 1993. “Arah Kebijakan Pengembangan Kebudayaan Nasional dan Masa Depan Penelitian Arkeologi di Indonesia”. Hlm. 1-15 dalam Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (EHPA) Yogyakarta, 26-30 Juli 1993. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Soejono, R.P. 1982. “Penelitian Arkeologi Di Indonesia Dan Masa Depannya”. Hlm 95-101 dalam Lokakarya Arkeologi, Yogyakarta, 21-26 Februari 1978. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

________.1990. “Arkeologi Di Indonesia In Volgenvucht”. Hlm 352-358 dalam “Monumen” Karya Persembahan Untuk Prof. Dr. R. Soekmono. Depok: Lembaran Sastra, Seri Penerbitan Ilmiah No. 11 Edisi Khusus, Fak. Sastra UI.

Syaeful, Bahri Ayi, Supriyanto, dan Sentosa Bagus Jaya. 2009. Penentuan Karakteristik Dinding Gua Seropan Gunung Kidul Dengan Metode Ground Penetrating Radar. Tesis. Surabaya: ITS. Diunduh 3 Maret 2016 (http://digilibits.ac.id/ public/ITS-Undergraduate-12481-Paper.pdf)

Takahashi, Kazunori, Igel Jan, Preetz Holger, dan Kuroda Seiichiro. 2012. “Basics and Application of Ground- Penetrating Radar as a Tool for Monitoring Irrigation Process”. Diunduh 10 Maret 2016 (http://cdn.intechopen.com/pdfs/3 1 5 0 1 / I n T e c h

Basics_and_application_of_groundpenetrating_radar_as_a_tool_for_monitoring_irrigation_process.pdf)

Tim Penelitian. 2011. “Penelitian Bawah Tanah Terhadap Tinggalan Kepurbakalaan Di Kawasan Situs Percandian Muaro-Jambi Dengan Metode Ground Penetration Radar (GPR)”. Diunduh 12 Januari 2016 (https://idid . f a c e b o o k . c o m /permalink.php?story_fbid=37856919554152

&id=145 977939452)

Untoro, Priyono Awali. 1999. “Model Eksperimen Pengukuran Objek Bawah Permukaan Menggunakan Metoda Georadar”. Jurnal Teknologi Mineral IV (2): 79-89

Yulius, Yudi, Yuyu Wahyu, dan Folin Oktafiani. 2008. “Studi Pemrosesan dan Visualisasi Data Ground Penetrating Radar”. Jurnal Informatika LIPI 2 (1): 1-6.

Zulaikah, Siti., Era Prayekti B., Nugroho Pramono A., Yoyok Laksono A., Ninik Munfarikha, Rizka Amirul H., dan Husni Kurniawan C..2015. “Pengukuran Resistivitas Dan Dielektrisitas Tanah Perkebunan Apel: Sebuah Langkah Awal Dalam Studi Agrogeophysics”. Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya. 16 (1): 52-54.