JEJAK REKAM BALAI ARKEOLOGI BANJARMASIN DALAM LAPORAN PENELITIAN ARKEOLOGI TAHUN 1993-2013

Main Article Content

Nia Marniati Etie Fajari

Abstract

Laporan Penelitian Arkeologi yang lebih dikenal dengan istilah LPA merupakan output kegiatan penelitian arkeologi di Balai Arkeologi Banjarmasin. Laporan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban baik secara administrasi dan ilmiah untuk setiap penelitian yang sudah dilakukan. Namun, fakta menunjukkan bahwa sebagian besar LPA disusun untuk sekedar memenuhi kewajiban administrasi dan cenderung mengabaikan sisi keilmiahannya. Makalah ini disusun untuk membahas kecenderungan jenis-jenis penelitian arkeologi berdasarkan LPA di Balar Banjarmasin serta mengungkapkan permasalahan yang ada dalam penelitian dan penyusunan laporan. Kajian dilakukan dengan pengamatan parameter penelitian pada setiap jenis penelitian arkeologi yang terdiri atas eksploratif, eksplikatif atau deskriptif, dan eksplanatif.  Laporan penelitian arkeologi dikelompokkan berdasarkan parameter penelitiannya, yang mencakup rumusan permasalahan dan metode penelitian (model penalaran, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data). Hasil identifikasi tersebut kemudian diamati untuk melihat kecenderungan yang tampak pada kegiatan penelitian di Balar Banjarmasin. Kecenderungan yang dapat dilihat, yaitu sebagian besar penelitian bersifat deskriptif dengan model penalaran induktif. Kajian ini juga mengidentifikasi dua jenis masalah dalam kegiatan penelitian yang terdiri atas permasalahan akademis dan teknis. Permasalahan tersebut dirasa cukup fundamental, sehingga perlu dipikirkan solusi yang tersinergi untuk membawa penelitian
arkeologi Balar Banjarmasin menuju ke arah yang lebih baik.

Archaeological research reports known as LPA (Laporan Penelitian Arkeologi) are the output of archeological research activities at Balai Arkeologi Banjarmasin. The reports are compiled as the form of accountability for both administration and scientific aspects in every conducted research. The fact indicates that the most of reportswere composed as administration obligation rather than important memoir. This paper discusses the trend of archaeological research types based on the reports at Balai Arkeologi Banjarmasin and also reveals problems during the research implantation and report composing. The assessment was undertaken through research parameter observation for all kind
of archaeological researches which consist of explorative, explicative or descriptive, and explanative. The reports are divided based on the content of research parameters, problem formulation and methodology (reasoning, data collecting, and analysis method). Furthermore, the resultswere observed to see the tendency in every conducted researches. The most of archaeological researches have tendency of descriptive-inductive. It is also identified the two kind of problems during research activities, academic and technical. The problems become fundamental, and need to be considered for gaining the synergies solution in order to bring archaeological researches at Balai Arkeologi Banjarmasin towards a better direction.

Article Details

How to Cite
Nia Marniati Etie Fajari. (2024). JEJAK REKAM BALAI ARKEOLOGI BANJARMASIN DALAM LAPORAN PENELITIAN ARKEOLOGI TAHUN 1993-2013. Naditira Widya, 9(1), 57–92. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/nw/article/view/5736
Section
Articles

References

Binford, Lewis R. 1971. “Archaeological Perspectives. Hlm. 155-186 dalam James Deetz ed. Man’s Imprint From the Past Reading in the Methods of Archaeology. Boston: Little Brown Company.

Fajari, Nia M. E. dan Vida Pervaya Rusianti Kusmartono. 2013. “The Excavation of Gua Payung, South Kalimantan,

Indonesia”. Hal. 20-33 dalam Bulletin of Indo Pacific Prehistoric Archaeology 33.

Gibbon, Guy. 1984. Anthropological Archaeology. New York. Columbia University Press.

Hindarto, Imam. 2013. “Praktek Penelitian Balai Arkeologi Banjarmasin 2009-2012”. Makalah pada Seminar EHPA Medan, November 2013.

Mundarjito. 1986. “Metode induktif-Deduktif dalam Penelitian Arkeologi di Indonesia”. Hlm. 197-203 dalam PIA IV Buku III: Konsep dan Metodologi. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Pemerintah Republik Indonesia. 1993. (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0274/0/1993 tentang pembentukan tiga Balai Arkeologi.

Pemerintah Republik Indonesia. 2003. SK Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Nomor 33 Tahun 2013 tentang organisasi dan tata kerja Balai Arkeologi.

Sedyawati, Edi. 2001. “Harapan Masyarakat Terhadap Kajian Arkeologi: Pengembangan Wawasan”. Makalah

pada Seminar EHPA 2001, Kaliurang, 18- 21 September 2001.

Sharer, Robert J. dan Wendy Ashmore. 2003. Archaeology Ddiscovering Our Past. New York: McGraw-Hill.

Simanjutak, Truman, Yusmaini Eriawati, Machi Suhadi, Bagyo Prasetyo, Naniek Harkantiningsih, dan Retno Handini. 1999. Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Sugiyanto, Bambang. 2008. “Survei Eksploratif Gua-gua Prasejarah di Kabupaten Tanah Bumbu”. LPA. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Sulistyanto, Bambang. 2001. “Orientasi Penelitian Arkeologi: Suatu Upaya Retrospeksi”. Makalah pada Seminar EHPA Kaliurang, 18-21 September 2001.

Tanudirjo, Daud Aris. 1989. Ragam Metoda Penelitian Arkeologi dalam Skripsi Karya Mahasiswa Arkeologi UGM”. LPA. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

________. 1993. “Retrospeksi Penelitian Arkeologi di Indonesia”. Hal. 67-96 dalam Prosiding PIA VI. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Tim Peneliti. 2011. “Penelitian Arkeologi Urban Bekas Wilayah Kerajaan Paser di Kota Tanah Grogot Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur”. LPA. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Tim Penyusun. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Wasita. “Penelitian Sistem Penguburan pada Masyarakat Dayak Lawangan di Barito Selatan”. LPA. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

________. 2014. “Mengungkap Penelitian di Balai Arkeologi Banjarmasin: Sebagian Besar Belum Final”. Naditira Widya 8 (1): 105- 126.

Wasita dan Sunarningsih. 2003. “Tata Cara Prosesi Penguburan dan Upacara Ijambe di Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah”. LPA. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Wibisono, Nanik Harkantiningsih dan Vida Pervaya Rusianti Kusmartono. 1995. Survei Eksploratif Arkeologi di Provinsi Kalteng”. LPA. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Widianto, Harry dan Retno Handini. 2003. “Karakteristik Budaya Prasejarah di Kawasan Gunung Batubuli, Kalimantan

Selatan: Mekanisme Hunian Gua Pasca-Plestosen”. Berita Penelitian Arkeologi 12.