STRATEGI PENGEMBANGAN BAWANG MERAH DI KABUPATEN BIMA, NUSA TENGGARA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.14203/JEP.26.2.2018.143-152Keywords:
Development, Shallot, Strategy, SWOTAbstract
Nusa Tenggara Barat is the fourth largest of shallot producer in Indonesia, after Central Java, East Java and West Java. The average of yield is 10.22 tons / ha. Bima district has been selected by Government to be a shallot development cluster. The purpose of this study were to determine factors which affect shallot development and to formulate strategy should be implemented in Bima district. The study was conducted from January to December 2016. The shallot development in Bima district has greater strengths than weaknesses, however there were potential threats compared to existing opportunities. The best strategy was Strength-Threat strategy (ST). The suggested strategy is the cultivation technology application and management of cropping pattern by utilizing local varieties Keta Monca and Super Philips. In addition, Bulog optimized its function and added warehouse facilities to store shallot during the harvest period.Downloads
References
Aji, A. A., Satria, A., & Hariono, B. (2014). Strategi Pengembangan Agribisnis Komoditas Padi Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Kabupaten Jember. Jurnal Manajemen Dan Agribisnis, 11(1), 60–67.
Anantanyu, S. (2011). Kelembagaan Petani: Peran dan Strategi Pengembangan Kapasitasnya. Jurnal SEPA ISSN : 1829-9946, Vol 7(No 2), 102–109.
Basuki, R. (2014). Identifikasi Permasalahan dan Analisis Usahatani Bawang Merah di Dataran Tinggi Pada Musim Hujan di Kabupaten Majalengka ( Problems Identification and Shallots Farming Analyze in the Highland at Rainy Season in Majalengka District ), 24(3), 266–275.
Budiaji, W. (2013). Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert. Jurnal Ilmu Pertanian Dan Perikanan, 2(2), 127–133.
Direktorat Jenderal Pembangunan Desa Tertinggal. 2016. Kabupaten Bima. Ditjenpdt.Kemendesa.go.id/potensi/district/36-kab-bima. Diunduh tanggal 10 Januari 2017
Enteding, T., Handayani, & Adam, R. P. (2016). Analisis Pemasaran dan Strategi Pengembangan Komoditi Kedelai di Desa Nipa Kalemoan Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai. Jurnal Sains Dan Teknologi Tadulako, 3(3), 11–24.
Irfan, M. (2013). Respon Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Terhadap Zat Pengatur Tumbuh dan Unsur Hara. Jurnal Agroteknologi, Vol 3(No 2), 35–40.
Kustiari, R. (2017). Perilaku Harga dan Integrasi Pasar Bawang Merah di Indonesia, 35(2), 77–87.
Mayrowani, H., & Darwis, V. (2007). Perspektif Pemasaran Bawang Merahdi kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Mehran, Kesumawati, E., & Sufardi. (2013). Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Pada Tanah Aluvial Akibat Pemberian Berbagai Dosis Pupuk NPK. J Floratek, 11(2), 117–133.
Nuryanti, S., & K.S.Swastika, D. (2011). Peran Kelompoktani dalam Penerapan Teknologi Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 29(70), 115–128.
Putra, A. A., & Djalante, S. (2016). Pengembangan Infrastruktur Pelabuhan Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Ilmiah Media Engineering, 6(No. 1), 433–443.
R Andriyani. (2006). Usaha Pengendalian Pencemaran Lingkungan Akibat Penggunaan Pestisida Pertanian. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol 3(No 1), 95–106.
Rahayu, W. (2011). Strategi Pengembangan Komoditas Pertanian Unggulan Di Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. SEPA, 7(2), 127–134.
Rauf, R. A., Darman, S., & Andriana, A. (2015). Pengembangan Usahatani Bawang Merah Varietas Lembah Palu dan Strategi Analisis SWOT. Agriekonomika, 4(2), 245–257.
Santoso, D. J. (2013). Strategi Pengembangan Bawang Merah Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Petani di Kabupaten Nganjuk. Jurnal Manajemen Agribisnis, 13(2), 69–82.
Simatupang, S. (2017). Kajian usahatani bawang merah dengan paket teknologi good agriculture practices. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Vol 20(1), 13–24.
Suryani, E., Erwidodo, & Anugerah, I. S. (2014). Sistem Resi Gudang di Indonesia : ANtara Harapan dan Kenyataan. Analisis Kebijakan Pertanian, 12 No.1, 69–86.
Syahyuti. (1998). Beberapa Karakteristik dan Perilaku Pedagang Pemasaran Komoditas Hasil-Hasil Pertanian di Indonesia. Forum Agro Ekonomi, 16(1), 42–53.
Wandschneider, T., Andri, K. B., Krisnadi, & Puspadi, K. (2012). Analysis of Shallot Value Chains. ACIAR, GPO Box 1571, Canberra ACT 2601 Australia.
Waridjo, & Fallo, Y. M. (2016). Strategi Pengembangan Usahatani Bawang Putih dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Petani di Kecamatan Miomaffo Barat. Jurnal Agribisnis Lahan Kering, 1, 10–12.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2018 Jurnal Ekonomi Pembangunan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.