Special Allocation Fund (DAK) For Education Sector
A Development Evaluation Perspective Of Fiscal Year 2019
DOI:
https://doi.org/10.14203/JEP.29.1.2021.41-58Keywords:
special allocation fund, education, evaluation, big dataAbstract
National development in education is essentially carried out in order to improve the quality of human resources. In practice, this is established in a series of programs and activities involving the central and regional governments related to authority and funding capacity. One of the efforts to reduce fiscal inequality in education, the central government allocates Special Allocation Fund (DAK). This paper analysed the planning and implementation of the Special Allocation Fund 2019 for physical assignment in education from the perspective of development evaluation. This study is a descriptive research uses a mixed method (qualitative and quantitative) with numerical data even secondary and primary. Data collection was obtained through discussion and questionnaires. The study also analyse news analysis by using Intelligent Media Monitoring (IMM) tool. The results of the study found several obstacles, including: disparity in the ability of human resources in preparing proposals as well as differences in information accessibility between vocational high school (SMK) managers in urban and rural areas, budget planning is not optimal in the Special Allocation Fund proposal, Student Practice Room (RPS) is not optimal due to the unavailability of practical equipment and equipment, determination of the allocation does not fully reflect the magnitude of the needs of school accreditation, and lack of transparency and public audits in the management of Special Allocation Fund of Education Sector. Some recommendations that can be given to improve the implementation of Special Allocation Fund on Physical Assignment for Educational Sectors are: capacity building for government employee, equal role between the Ministry of National Development Planning/ National Development Agency and the Ministry of Finance in determining allocations to regions, involving the Ombudsman in supervision for the prevention of maladministration, improving coordination and one gate report; building a joint monitoring and evaluation system.Downloads
References
Bonet, Jaime. (2006). Fiscal Decentralization and Regional Income Disparities: envidence from the Colombian experience. The Annals of Regional Science, 40(3), 661-676 . DOI 10.1007/s00168-006-0060-z
Hidayat, S. (2005). Otonomi Daerah, Pilkada dan Komitmen Desentralisasi Politik: Tinjauan atas tiga UU mengenai Otonomi Daerah dalam Pilkada Langsung, Demokratisasi Daerah dan Mitos Good Governance. Jakarta: Partnership dan Pusat Kajian Ilmu Politik Fisip UI.
Hirawan, S.B. (2007). Desentralisasi Fiskal Sebagai Suatu Upaya Meningkatkan Penyediaan Layanan Publik (Bagi Orang Miskin) di Indonesia. Jakarta: UI.
Kuncoro M. (2004). Otonomi dan Pembangunan Daerah. Jakarta: Erlangga
Pemerintah Indonesia. (2018). Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019. Jakarta: Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia. (2018). Peraturan Presiden No. 141 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2019. Jakarta: Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia. (2018). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2018 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019. Jakarta: Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia. (2018). Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 47 Tahun 2018 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2019. Indonesia: Pemda Jawa Barat
Pemerintah Indonesia. (2015). Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan. Jakarta: Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia. (2014). Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta: Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia. (2015). Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019. Jakarta: Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia. (2008) . Peraturan Menteri Pendidikan No 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan.Jakarta: Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia. (2006). Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Jakarta: Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia. (2004). Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Jakarta: Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia. (2004). Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Jakarta: Pemerintah Indonesia
Setiadi, H. (2009). Konsep Pusat-Pinggiran: Sebuah Tinjauan Teoritis. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Depok: Working Paper No. KKI-01/KBP-PW/2009. Universitas Indonesia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Jurnal Ekonomi dan Pembangunan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.