KETERKAITAN PERIODISITAS CURAH HUJAN DI DAERAH PESISIR DAN PEGUNUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN VARIABILITAS CUACA SKALA GLOBAL DAN REGIONAL
Main Article Content
Abstract
Jawa Timur merupakan wilayah yang memiliki variasi curah hujan yang dipengaruhi oleh fenomena cuaca global dan regional seperti Dipole Mode, El Nino Southern Oscillation (ENSO), Intertropical Convergence Zone, Madden Julian Oscillation, dan monsun. Topografi yang beragam juga menjadi faktor yang memengaruhi curah hujan di daerah Jawa Timur. Berbagai indeks digunakan untuk melihat aktivitas-aktivitas fenomena cuaca tersebut, seperti DMI untuk aktivitas Dipole Mode, NINO 3.4 untuk aktivitas ENSO, Indeks RMM untuk aktivitas MJO, WNPMI dan, AUSMI untuk aktivitas monsun. Pada penelitian ini digunakan analisis spektral dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform untuk melihat periodisitas indeks masing-masing terhadap periodisitas curah hujan dari data 11 pos hujan yang terbagi menjadi 6 pos hujan daerah pesisir dan 5 pos hujan daerah pegunungan. Hasil dari penyeragaman periodisitas fenomena cuaca dengan curah hujan antara lain Dipole Mode (periodisitas 18 bulan), ENSO (periodisitas 18 dan 40 bulan), dan MJO (periodisitas 2 dan 3 bulan). Fenomena yang memengaruhi curah hujan di daerah pesisir maupun pegunungan secara dominan adalah fenomena monsun dengan diikuti ITCZ. Fenomena lain yang memengaruhi di daerah pesisir antara lain dominan MJO, serta fenomena ENSO dan Dipole Mode yang memengaruhi daerah Lamongan, Bunder, dan P3GI dengan kecenderungan lebih kuat pada fenomena Dipole Mode. Sementara itu, fenomena yang memengaruhi hujan di daerah pegunungan secara dominan adalah ENSO. Adapun fenomena lain yang memengaruhi hujan di daerah pegunungan antara lain fenomena MJO di daerah Tosari, serta daerah Kebon Teh Wonosari yang memiliki kecenderungan dipengaruhi oleh fenomena Dipole Mode meskipun pengaruhnya tidak signifikan.