Mapping the Distribution of Cultural Landscapes at the Serdang Sultanate Site and the Bedagai Kingdom Site in Serdang Bedagai Regency, North Sumatera Province Memetaan Perubahan Lanskap dan Sebaran Objek Lanskap Budaya pada Situs Kesultanan Serdang dan Situs Kerajaan Bedagai di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara
Main Article Content
Abstract
Serdang Bedagai Regency was formerly the territory of the Serdang Sultanate, the Bedagai Kingdom, Padang, and Bajalinggei. Numerous historical landscape remains dating back more than 50 years have been identified in the form of objects, buildings, structures, and sites. Several challenges remain, including limited identication, dokumentation, and maintenance effort, as well as issues related to population growth, land conversion, land conflicts, and zoning regulations. The main objective of this study is to map landscape changes and the distribution of cultural landscape objects inherited by the Serdang Sultanate Site and the Bedagai Kingdom Site. The method used is qualitative and spatial descriptive analysis with a Landscape Character Assessment approach. As a result, The findings reveal that Sergai Regency prossesses two Regency-level Cultural Heritage Sites. A total of 50 registered objects and 29 New Discoveries. The results of the map delineation indicate that significant landscape changes have occurred. Factors influencing landscape changes are the social revolution of 1946, the absence of zoning and a preservation agenda, minimal budget, land conversion, land conflicts, and the rate of population growth. The Serdang Palace Complex has been converted into housing and there are 16 new object discoveries, while at the Bedagai Kingdom Site there are two Kingdom site locations with 6 newly discovered object.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
[BPS Bedagai]. (2022). Kabupaten Serdang Bedagai Dalam Angka 2022.
Almanda, M. P., Erna, E., Ningsi, S., Sahroni, S., Amin, M. H., Hamzah, M., Tarmizi, M., Rudiyanto, R., & Yusnaldi, E. (2022). Dinamika Pelestarian Budaya Tarian Gobuk Desa Nagur Kabupaten Serdang Bedagai. MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, Dan Ilmu-Ilmu Sosial, 5(1), 1–4. https://doi.org/10.30743/mkd.v5i0.4107
Apriliandini, A. (2018). Chapter III,V. SCRIBD. https://www.scribd.com/document/381084629/Chapter-III-V
Awalia, N. R., Nurhayati, & Kaswanto. (2017). Kajian Pelestarian Lanskap Budaya Masyarakat Adat Kajang di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Institut Pertanian Bogor.
Batubara, M., Islam, U., & Sumatera, N. (2025). Jejak Peninggalan dan Narasi Lokal Kerajaan Negeri Padang di Kota Tebing Tinggi : Studi Historis terhadap Warisan Budaya dan Identitas Lokal. Medan Research Center, 5(1), 54–59. https://doi.org/https://doi.org/10.57251/lhh.v5i1.1640
Cook, I., & Taylor, K. (2013). A contemporary guide to cultural mapping : an ASEAN-Australia perspective. ASEAN-COCI.
Dasuha, J. R. P. (2011). Sejarah Pertuanan Baja Linggei Kerajaan Panei Dinasti Purba Dasuha. Warta Today. https://sejarahsumaterautara.wordpress.com/2011/06/08/20/
Diessen, D. J. . Van, & Ormeling, P. D. F. J. (n.d.). Grote Atlas Van Nederlands Oost-Indie, Comprehensive Atlas Of The Netherlands East Indies. In Uitgeverij Asia Maior/Atlas Maior Koninklijk Nederlands Aardrijkskundig Genootschap. [Koleksi Perpustakaan Beranda Warisan Sumatera (BWS)].
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Perovinsi Sumatera Utara. (2021). Buku Pedoman Pendaftaran dan Penetapan Cagar Budaya (pp. 1–43).
Efendi, M., Nurhayati, & HS Arifin. (2024). Strategi Pengelolaan Lanskap Wisata di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta. Jurnal L, 16(1), 84–98. https://doi.org/https://doi.org/10.29244/jli.v16i1.48700
Fadillah. (2021). Analisis Peninggalan Kerajaan Bedagai di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai (pp. 1–103).
Fatimah, T., Budi, T., Puspa, K., Arsitektur, J., Tarumanagara, U., Let, J., Parman, J. S., & Jakarta, N. (2018). Pemetaan Budaya di Kawasan Pedesaan : Studi Kasus Desa Giritengah, Borobudur. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran, Dan Ilmu Kesehatan, 2(2), 580–589. https://doi.org/https://doi.org/10.24912/jmstkik.v2i2.3008
Fitria Ulfa, Nurhayati, & Hadi Susilo Arifin. (2015). Kajian Sosial-Budaya Masyarakat pada Lanskap Riparian Sungai Ciliwung. Jurnal Lanskap Indonesia, 9(1), 110–119. https://doi.org/https://doi.org/10.29244/jli.v9i2.17911
Geospasial, I. (2024). Indonesia Geospasial: Sistem Informasi Geografi & Pengindraan jauh. https://www.indonesia-geospasial.com/2023/05/download-shapefile-batas-administrasi.html
Hasibuan, M. S. R., Nurhayati, & Kaswanto. (2014). Karakter Lanskap Budaya Rumah Larik di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Jurnal Lanskap Indonesia, 6(2), 13–20. https://doi.org/https://doi.org/10.29244/jli.v6i2.16558
Herviyunita, F., Irwansyah, I., & Devianty, R. (2021). Kesultanan Serdang dan Jejak Peninggalannya. Local History & Heritage, 1(2), 63–70. https://doi.org/10.57251/lhh.v1i2.97
Kaswanto, R. L., Aurora, R. M., Yusri, D., & Sjaf, S. (2021). Analisis Faktor Pendorong Perubahan Tutupan Lahan selama Satu Dekade di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Jurnal Ilmu Lingkungan, 19(1), 107–116. https://doi.org/10.14710/jil.19.1.107-116
Lase, masa S. (2021). Upaya Pelestarian Masjid Jamik Isma’iliyah di Desa PekanTanjung beringin Menjadi Cagar budaya. In Suparyanto dan Rosad (2015 (pp. 1–119).
Leiden Universiteit. (2016). Digital Collection. https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/search/Sumatra?type=edismax&cp=collection%3Akitlv_maps
Mas’ad. (2020). Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Sekrtariat Jendral Pusat Data dan Teknologi Informasi, Potret Cagar Budaya Di Indonesia (D. W. Hadi (ed.); cetakan pe). Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Nagaoka, M. (2011). Revitalization of borobudur “Heritage Tourism Promotion and Local Community Empowerment in Cultural Industries.” ICOMOS Open Archive Eprints on Cultural Heritage, 658–668.
Norashekin, R., Othmam, R., & Hamzah, A. (2013). Interdependency of Cultural heritage Assest in the Old Quarter, MElaka Heritage City. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 105, 577–588. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.11.061
Nurwandari, A. (2022). Sejarah Kesenian Melayu Tari Gobuk di Desa Nagur Serdang Bedagai. Jurnal Multidisiplin Indonesia, 1(3), 144–153.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 1 Tahun 2022 Tentang Register Nasional Dan Pelestarian Cagar Budaya, 1 (2022).
Priambudi, B. N., & Pigawati, B. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Pemanfaatan Lahan Dan Sosial Ekonomi Di Sekitar Apartemen Mutiara Garden. Teknik Perencanaan Wilayah Kota, 3(4), 576–584.
Rahardjo, S. (1992). Beberapa permasalahan pelestarian kawasan cagar budaya dan strategi solusinya. 7(2), 4–17. https://doi.org/https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v7i2.109
Rogers, A. P. (2008). Cultural Mapping Manual: A Guide For Planning and Carrying out Cultural Mapping in Pakistan. In UNESCO Office.
Susiana. (2013). Identifikasi Bangunan – Bangunan Bersejarah Di Kabupaten Serdang Bedagai. In Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan (pp. 1–15).
Syam, F. H., Nurhayati, & HS Arifin. (2021). Kajian Potensi Lanskap untuk Pengembangan Wisata Sejarah Kota Medan. Jurnal Lanskap Indonesia, 11(2), 48–54. https://doi.org/https://doi.org/10.29244/jli.v11i2.22739
Syauqii, F. (2021). Tari Serampang Dua Belas: Sejarah dan Eksistensinya Hingga Kini. Local History & Heritage, 1(1), 1–5. https://doi.org/10.57251/lhh.v1i1.19
Tudor, C., & England, N. (2014). An Approach to Landscape Character Assessment. Gov.Uk/Natural-England, 1–57.
Undang-Undang Republik Indonesia No 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya, 1 (2010).
Zaida, S. N. A., Nurhayati, & HS Arifin. (2010). SURAKARTA : Perkembangan Kota Sebagai Akibat Pengaruh Perubahan Sosial Pada Bekas Ibukota Kerajaan di Jawa. Jurnal Lanskap Indonesia, 2(2), 83–92. https://doi.org/https://doi.org/10.29244/jli.2010.2.2.%25p