THE RELIEFS OF RAMAYANA AND KRÌ£SÌ£NÌ£A STORY AT LARA JONGGRANG TEMPLE AND REIGN SHIFT OF THE ANCIENT MATARAM IN 9TH CENTURY AD RELIEF RAMAYANA DAN CERITA KRÌ£SÌ£NÌ£A DI CANDI LARA JONGGRANG DAN PERGANTIAN KEKUASAAN MATARAM KUNA ABAD KE 9 MASEHI
Main Article Content
Abstract
Abstract
Lara Jonggrang is one of the temples in Java that attracts several researchers from various disciplines. The abundance of discussion about this temple does not necessarily close the possibility of new discussion or merely reinterpreting old problems through new approaches. One of the aims of this study is to reopen the old discourse about Lara Jonggrang Temple which is considered to have reached the final stage through research questions, What is the relation between the reliefs of the RÄmÄyana story and the Kṛṣṇa story in Lara Jonggrang Temple and the transfer of power in the Ancient Mataram in 9th Century AD? Through a descriptive-analytical method, this study found several things that have been considered final have still kept a few surprises from new interpretations. Through this article, it is shown that Rakai Pikatan and Rakai Kayuwangi play a role as a milestone for the construction, inauguration, and carving of story reliefs in Lara Jonggrang Temple. In addition, the existence of the two reliefs is also related to the process of transfer of power in the Ancient Mataram in 9th Century AD.
Abstrak
Lara Jonggrang merupakan salah satu candi di Jawa yang menarik minat beberapa peneliti dari berbagai disiplin ilmu. Melimpahnya bahasan tentang candi ini tidak serta merta menutup kemungkinan bahasan baru atau hanya sekedar menginterpretasikan kembali permasalahan-permasalahan lama melalui metode pendekatan baru. Adapun salah satu tujuan dari artikel ini adalah membuka kembali wacana lama tentang Percandian Lara Jonggrang yang dianggap telah mencapai tahap final melalui pertanyaan penelitian. Apakah kaitan antara relief cerita RÄmÄyana dan Cerita KrÌ£sÌ£nÌ£a di Percandian Lara Jonggrang dengan pergantian kekuasaan Mataran Kuna Abad IX Masehi? Melalui penelitian yang bersifat deskriptif-analitis, ternyata beberapa hal yang selama ini dianggap telah final masih menyimpan beberapa kejutan interpretasi baru. Melalui artikel ini, ditunjukkan bahwa Rakai Pikatan dan Rakai Kayuwangi berperan sebagai tonggak pembangunan, peresmian, dan pemahatan relief cerita di Percandian Lara Jonggrang. Selain itu, keberadaan kedua relief cerita tersebut juga berkaitan dengan proses pergantian kekuasaan Mataram Kuna Abad ke - 9 Masehi.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Restiyadi, A. (2017). Relief RÄmÄyana dan Kṛṣṇacaritra di Percandian Lara Jonggrang Dalam Konteks Sosial-Politik Jawa Kuna Abad IX Masehi (Sebuah Kajian Arkeologi Interpretif). Universitas Gadjah Mada.
Boechari. (n.d.). Sailendrawangsa dan Isanawangsa. Unpublished.
Boechari. (2012a). Kritik Atas Naskah-Naskah Sejarah jawa Barat. Dalam Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti (pp. 545–558). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Boechari. (2012b). Tafsiran Prasasti Wanua Tńah III. Dalam Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti (pp. 467–472). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Damais, L.-C. (1952). I. Études d’épigraphie indonésienne. Bulletin de l’École Française d’Extrême-Orient, pp. 1–106. Retrieved from https://www.persee.fr/doc/befeo_0336-1519_1952_num_46_1_5158
De Casparis, J. G. (1956). Prasasti Indonesia II: Selected Inscriptions From The 7th to 9th Century A. D. Bandung: Masa Baru.
De Casparis, J. G. (1958). Short Inscriptions from Tjandi Plaosan-Lor. In Berita Dinas Purbakala Bulletin of The Archaeological Service of The Republic of Indonesia (No.4). Jakarta: Dinas Purbakala.
Dharmosutopo, R. (2003). Sima dan Bangunan Keagamaan di Jawa Abad IX-X TU (First Edition). Yogyakarta: Prana Pena.
Fontein, J., Soekmono, R., Suleiman, S., & Suryohandoko, S. (1972). Kesenian Indonesia Purba: Zaman-Zaman Djawa Tengah dan Djawa Timur. New York: Asia Society distributed by New York Graphic Society.
Griffiths, A. (2011). Imagine Laá¹…kapura at Prambanan. In A. Acri, H. Creese, & A. Griffiths (Eds.), From Laá¹…kÄ Eastwards: The RÄmÄyaṇa in the Literature and Visual Arts of Indonesia (Verhandeli, h. 133–148). Leiden: KITLV Press.
Haryono, T. (2004). Pelapukan Batu Candi Siwa Prambanan dan Upaya Penanganannya. Yogyakarta: Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta.
Hawley, J. S. (1981). Scene from The Childhood of KrÌ£sÌ£nÌ£a on The KailÄsanÄtha Temple, Elllora. Archives of Asian Art, 34, pp. 74–90.
Jordaan, R. (1996). Candi Prambanan, An Update Introduction. In R. Jordaan (Ed.), In Praise of Prambanan (pp. 3–118). Leiden: KITLV Press.
Kusen. (1994). Raja-Raja Mataram Kuna Dari Sanjaya sampai Balitung Sebuah Rekonstruksi Berdasarkan Prasasti Wanua Tengah III. Berkala Arkeologi Edisi Khusus: Evaluasi Data Dan Interpretasi Baru Sejarah Indonesia Kuna, 16, pp. 82–94.
Lulius Van Goor, M. E. (1922). A Short Guide to The Ruined Temples In The Prambanan Plain, Dieng Plateu, and Gedong Sanga. Lansdrvkherl-Weltevreden.
Raffles, S. S. (1817). History of Java Vol II (Pertama). London: John Murray, Albemarle-Street.
Rao, T. A. G. (1914). Elements of Hindu Iconography Vol.1 Part. 1. Madras: Mount Road.
Restiyadi, A. (2006). Analisis Sintaktik, Semantik, Dan Kreativitas Seniman Dalam Pembingkaian Tanda Visual—Naratif Pada Relief Cerita Krsna Di Candi Prambanan (Sebuah Pendekatan Semiotika Desain). Universitas Gadjah Mada.
Santoso, S. (1980). The Old Javanese Ramayana, Its Composer And Composition. In V. Raghavah (Ed.), The Ramayana Tradition In Asia (pp. 20–39). New Delhi: Sahitya Academy.
Sarkar, H. B. (1971). Corpus of The Inscriptions of Java (Up to 928 A.D) Vol. I. Calcutta: Firma K.L. Mukhopadhyay.
Sedyawati, E. (1987). Peranan Arkeologi dalam Studi Kesenian Indonesia. Diskusi Ilmiah Arkeologi II, 2–15. Jakarta: Puslitarkenas.
Shanks, M., & Tilley, C. (1987). Social Theory and Archaeology. Cambridge: Polity Press.
Subroto, P. (1997). Keberadaan Relief Ramayana Pada Candi Rara Jonggrang Prambanan Studi Filo-Arkeologis. In Cinandi: Persembahan Alumni Jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada Kepada Prof. dr. H .R. Soekmono (pp. 170–175). Yogyakarta: Panitia Lustrum VII Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.
Triangga. (1994). Analisis Pertanggalan Prasasti Wanua Tengah III. Berkala Arkeologi Edisi Khusus: Evaluasi Data Dan Interpretasi Baru Sejarah Indonesia Kuna, 16, pp. 22–26.
Zoetmulder, P. J. (1985). Kalangwan, Sastra Jawa Kuna Selayang Pandang (Second Edition). Jakarta: Djambatan.