INSTRUCTIONAL MEDIA IN THE XV CENTURY (A CASE STUDY OF WIDODAREN, GERBA, AND PASRUJAMBE INSCRIPTIONS)

MEDIA PEMBELAJARAN PADA ABAD XV M (STUDI KASUS PRASASTI WIDODAREN, GERBA, DAN PASRUJAMBE)

Authors

  • Rakai Hino Galeswangi Reno

Keywords:

Instructional Media, Education, Inscription, Pasrujambe, Widodaren, Gerba

Abstract

Abstract

This study was aimed at analyzing and interpreting the instructional media existing in the classical period of the Hindu - Buddhist kingdoms. The object of the study was inscriptions found on the Semeru Slope, inclduing Widodaren, Pasrujambe, and Gerba. This study employed a qualitative method with an archeological-historical framework. The data was collected through a literature review and in-situ research of the inscriptions. The collected data was analyzed using a structural analysis in the forms of transliteration of the contents and meaning written at the inscriptions. The study found that there is evidence of the use of instructional media in teaching process. This finding is also supported by the NÄgaraká¹›tâgama and Bujaņga Manik manuscripts which narrate educational and moral values as one of the characteristics of instructional media. In addition, the instructional media serve as a tool support the teaching and learning process at that time.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menginterpretasikan temuan baru pada masa kerajaan Hindu - Buddha di Nusantara (masa klasik). Objek dari kajian penelitian ini adalah prasasti- prasasti dari Lereng Semeru yakni; Prasasti Widodaren, Pasrujambe, dan Gerba. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan kajian studi arkeologi-sejarah. Pengumpulan data dilaksanakan dengan studi kepustakaan dengan tinjauan data primer. Selanjutnya menggunakan analisis struktural berupa transliterasi terhadap isi dan makna yang tertulis pada ketiga prasasti tersebut. Hasil analisis menemukan adanya bukti-bukti penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di Lereng Semeru yang didukung oleh sumber naskah yakni NÄgaraká¹›tâgama dan Bujaņga Manik. Ketiga prasasti yang menjadi objek kajian terbukti sebagai media pembelajaran tradisional yang berbahan dasar batu. Media pembelajaran sendiri adalah alat bantu dalam belajar mengajar. Lebih lanjut, ketiga batu prasasti tersebut berisikan pesan-pesan moral interaktif yang merupakan salah satu sifat dari media pembelajaran.

References

Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Atmojo, MM.S.K. (1986). Mengungkap Masalah Pembacaan Inscription Pasru Jambe. Berkala Arkeologi VII, March 1986, pp. 39-57. https://doi.org/10.30883/jba.v7i1.450

Bakker, J.W.M. (1972). Ilmu Inscription Indonesia. Seri Risalah Pengantar Pengadjaran dan Peladjaran Sedjarah Djurusan Sedjarah Budaja IKIP. Jogjakarta: Sanata Dharma.

Boechari, M. & Wibowo, A.S. (1985/1986). Inscription Koleksi Museum Nasional, Volume 1. Jakarta: Proyek Pengembangan Museum Nasional.

Boechari. (2012). Melacak Sejarah Kuno Indonesia lewat Inscription. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Casparis, J.G. 1975. Indonesian Paleography (A History Of Writing In Indonesia From The Beginnings). Leiden: Printed In The Netherlands.

Damais, LC. (1955). Epigrafi dan Sejarah Nusantara: Pilihan Karangan Louis-Charles Damais. Jakarta: EFEO.

Djumhur, Danasuparta. (1959). Sejarah Pendidikan. Bandung: Angkasa Bandung.

Gerlach, S & Ely, D.P. (1971). Teaching and media : A systematic approach. Prentice-Hall: Englewood Cliffs.

Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Jurnal Lingkar Widyaiswara, Th.1, No.4, October-December 2014, pp. 104-117.

Galeswangi, R.H. (2018). Pendidikan Karakter Masa Majapahit (Tinjauan Prasasti-Prasasti Lereng Semeru). Yogyakarta: Magnum.

Hardiati, E.S, Djafar,H, Soeroso, Ferdinandus P.E.J, & Nastiti.T.S. (2010). Zaman Kuno. In Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.

Heinich, R. (2005). Instructional Technology and Media for Learning. New Jersey: Prentice Hall.

Kosim. A. (2016). Guru Masa klasik. Jurnal Qathrunâ. Vol. 3 No. 1, January-June 2016.

Munandar, A.A. (2001). “Pusat-pusat Keagamaan Masa Jawa Kunaâ€, in Edi Sedyawati (editor), Sastra Jawa; Suatu Tinjauan Umum. Jakarta: Pusat Bahasa dan PN Balai Pustaka, pp. 102-106.

Munandar, A.A. (2015). Keistimewaan Candi-Candi Zaman Majapahit. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Musfiqon, HM. (2016). Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Nasution, S. (2015). Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Nastiti, T.S, Ratnawati, L.D, Ekawati, L. (1995). Laporan Survei di Kabupaten Lumajang 1990. Berita Penelitian Arkeologi, No. 44. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Noorduyn, J, Teeuw, A. (2009). Tiga Pesona Sunda Kuna. Bogor: Grafika Mardi Yuana.

Nugroho, A.P. (2019). “Inskripsi Gerba I dan II: Tinjauan Fungsi dan Peranannya Dalam Tata Ruang Mandala di Gunung Semeru Abad XV Masehiâ€, in Tjahjono Prasodjo, and D.S. Nugrahani (editor), Menggores Aksara, Mengurai Kata, Menafsir Makna, pp. 99-123. Yogyakarta: Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Pigeaud, T.G.T. 1924. De Tantu Panggelaran (Een Oud-Javaansch Prozageschrift, Uitgegeven, Vertaald en Toegelicht). Leiden: Disertasi University of Leiden.

Pigeaud, T.G.T. 1960. Java in the Fourteenth Century: A Study in Cultural History. The Nagara-Kertagama by Rakawi Prapañca of Majapahit, 1365 A.D., 5 vols. The Hague: Martinus Nijhoff.

Rahayu, A. (2016). Kehidupan Kaum Agamawan Masa Majapahit: Kajian Epigrafis. Dissertation Depertemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Depok.

Santiko, H. (1990). “Kehidupan Beragama Golongan Rsi di Jawaâ€. In Edi Sedyawati. Monumen Karya Persembahan untuk Prof. Dr. R. Soekmono, pp. 156-171. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Sastromiharjo, A. (2008). Media dan Sumber Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sharer, R.J, Ashmore, W. (2003). Archaeology: Discovering Our Past. New York: McGraw-Hill.

Soejono, R.P. (2001). “Epigrafi dan Arkeologi di Indonesiaâ€. In Asosiasi Ahli Epigrafi Indonesia. Aksara Dan Makna Membaca dan Mengungkap Kearifan Masa Lalu, pp. 5-9. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Supardan, D. (2008). Menyingkap Perkembangan Pendidikan Sejak Masa Kolonial Hingga Sekarang: Perspektif Pendidikan Kritis. Bandung: Historia Utama Press.

Susanti, N. (2001). Prasasti dari Desa Widodaren (Suatu Kajian Awal tentang Aksara). In Aksara dan Makna (Membaca dan Mengungkap Masa Lalu), pp. 29-35.

University of Leiden Heritage Collection of Lumajang in https://digital-collections.universiteitleiden.nl .

van der Mollen, W. (1985). Sejarah dan Perkembangan Aksara Jawa. Aksara dan Ramalan Nasib Dalam Kebudayaan Jawa. 3-15. Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi) Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wahyudi, D.Y, Jati, S.S.P, Munandar, A.A, & Susanti, N. (2014). Pusat Pendidikan Keagamaan Masa Majapahit. Jurnal Studi Sosial, Th.6, No.2, November 2014, pp. 107-119.

Wibisono, A. (2006). Perkembangan Aksara Bercorak Khusus pada Inscription-Inscription Abad XV Masehi: Sebuah Kajian Paleografi. Depok: Fakultas Ilmu Budaya-Universitas Indonesia.

Published

2024-03-23

How to Cite

Galeswangi, R. H. (2024). INSTRUCTIONAL MEDIA IN THE XV CENTURY (A CASE STUDY OF WIDODAREN, GERBA, AND PASRUJAMBE INSCRIPTIONS): MEDIA PEMBELAJARAN PADA ABAD XV M (STUDI KASUS PRASASTI WIDODAREN, GERBA, DAN PASRUJAMBE). Berkala Arkeologi, 40(1), 121–142. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/berkalaarkeologi/article/view/4217

Issue

Section

Articles