KESULTANAN TIDORE : BUKTI ARKEOLOGI SEBAGAI PUSAT KEKUASAAN ISLAM DAN PENGARUHNYA DI WILAYAH PERIFERI
Main Article Content
Abstract
The sultanate of Tidore is not only an area of Islamic influence residing in Tidore Island, as it is widely understood all along. Tidore Sultanate, is actually one of the centers of Islamic power that has a broad influence to other areas in the Maluku Islands and in Papua. Tidore with Ternate, is the most developed region, as both are able to expand influence and control other areas. This study is a literature study, through historical data and archaeological data from previous studies, to explain the development of the Tidore Sultanate as a center of power and influence in the Tidore power periphery region. The results of the study explain, based on historical data and archaeological evidence, Tidore developed as a center of power with the character of a sultanate city, and has a broad influence to other areas both in the Maluku Islands and in Papua which is the periferinya territory or the territory of Tidore Sultanate.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Abdurachman, Paramitha, 1978 "Moluccan Responses to the First Intrusions of the West," Dynamic of History, (eds) Haryati Subadio,et. a l. Amsterdam: North Holland Pub. Co.
Abdurachman, Paramita,1984. Sumber-Sumber Sejarah Tentang Salawati, Raja Ampat dalam E.K.M.Masinambow (ed) Maluku dan Irian Jaya, Jakarta. Buletin Leknas Vol.III,No.1. LIPI
Amal, M. A. (2010). Kepulauan Rempah-Rempah: Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950. Jakarta: Gramedia.
Andaya, L.Y. 1993. The World of Maluku: Eastern Indonesia in the Early Modern Period. Honolulu: University of Hawaii Press.
Andaya, L.Y. 2015. Dunia Maluku: Indonesia Timur Pada Zaman Modern Awal. Edisi Terjemahan dari Judul Asli: The World of Maluku: Eastern Indonesian in Early Modern Period. Penerjemah: Septian Dhaniar Rahman. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Cortesao, Armando. 2015. Suma Oriental: Karya Tome Pires: Perjalanan dari Laut Merah ke Cina dan Buku Francisco Rodrigues. Edisi Terjemahan dari Judul Asli: The Suma Oriental of Tome Pires An Account of The East, From The Sea to China and The Book of Francisco Rodrigues. Penerjemah: Adrian Perkasa dan Anggita Pramesti. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Fairyo, Klementin, (2014) Kajian Situs Gunung Dezh Di Pulau Salawati. Jurnal Arkeologi Papua. 6 (2): 187-193
Hamid, I. Al. (2013). Islam Politik di Papua: Resistensi Dan Tantangan Membangun. Millah, XII(2), 441–459.
Handoko, W (2007) Peran Strategis Wilayah Kepulauan Gorom dalam Kontak Awal Budaya, Perkembangan Perdagangan dan Budaya Islam di Malukuâ€. Berita Penelitian Arkeologi (BPA) Vol. 2 Nomor 4 Tahun 2007. Balai Arkeologi Ambon.
Handoko, W. (2009). Dinamika Budaya Islam di Wilayah Kepulauan Maluku Bagian Selatan. Kapata Arkeologi, 5(9), 15–31.
Handoko. W (2010a) “Gerak Niaga Maluku-Papua: Zona Ekonomi Dan Kekuasaan Islam.†Jurnal Papua 2 (1):1–13.
Handoko. W (2010b).â€Konversi Islam dan Determinasi Kekuasaan. Studi Arkeologi di Kawasan Teluk Waru, Seram Bagian Timur. Kapata Arkeologi. 6 (10):1–18.
Handoko, W. (2013). Perniagaan dan Islamisasi di Wilayah Maluku. Kalpataru, 22(1), 17–30.
Handoko, W. (2015) Tata Kota Islam Ternate. Tinjauan Morofologi dan Kosmologi. Kapata Arkeologi.11(2). 123-138
Handoko, W. (2017) Kerajaan Loloda : Melacak Jejak Arkeologi dan Sejarah. Kapata Arkeologi. 13(2). 179-194
Jafar, Abdullah, (2012) Sistem Pemerintahan Sultan Nuku dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Tidore Pada Abad Ke XVIII (suatu penelitian di Kota Tidore Kepulauan Propinsi Maluku Utara). Skripsi. Gorontalo, Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo
Katoppo, E. (1984) Nuku, Perjuangan Kemerdekaan di Maluku Utara, Jakarta: Sinar Harapan.
Mahmud, M. I. (2012). Pengaruh Peradaban Islam Di Papua, Jurnal Papua. 4 (2), 27–41.
Mene, Bau, (2013) Masuknya Islam di Kabupaten Fak-Fak dan Tinggalan Arkeologinya. Jurnal Papua. 5 (2), 10-24
Leirissa, R.Z. 2001. “Jalur Sutera: Integrasi Laut-Darat dan Ternate sebagai Bandar di Jalur Suteraâ€. Dalam M.J. Abdulrahman, et.al. Ternate: Bandar Jalur Sutera. Ternate: LinTas (Lembaga Informasi dan Transformasi Sosial).
Nukuhehe, Syaifud Mochamad (2014) Tinjauan hukum Islam terhadap tradisi Pembagian Zakat Fitrah di Soa Nuku Hehe di daerah Adat Ambon Negeri Seith Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Skripsi. Jurusan Hukum Islam Prodi Ahwalus Syakhsiyah. Fak. Syai’ah dan Hukum. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Surabaya
Pattikayhatu, J dan Hamzah, A Wahab, (1996) Sejarah Perjuangan Sultan Nuku Menentang Penjajah Belanda. Lembaga Daerah Kebudayaan Maluku. Ambon
Poesponegoro, Marwati Djoned dan Notosusanto N. (1993). Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta: Depdikbud.
Putuhena, Shaleh M. Drs (2001) Proes perluasan Agama Islam di Maluku Utara. Dalam M.J. Abdulrahman, et.al. Ternate: Bandar Jalur Sutera, LinTas (Lembaga Informasi dan Transformasi Sosial). Ternate
Roever and Broemer. (2008). Grote Atlas van de Verenigde Oost-Indische Compagnie deel 3: Indisvhe Archipel en Oceanie. Zierikzee: Asia Maior.
Sinaga, Rosmaida. (2013). Masa Kuasa Belanda di Papua. Depok: Komunitas Bambu.
Sarjiyanto, dkk, (2006). Jaringan Perdagangan Masa Kesultanan Ternate-Tidore-Jailolo di Wilayah Maluku Utara Abad ke-16 hingga Abad ke-19. Laporan Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional. Tidak terbit
Mansyur, dkk, (2016) Pola Sebaran Benteng Dan Pengaruh Kolonial Eropa Terhadap Perkembangan Kota Ternate Dan Tidore. Laporan Penelitian. Ambon. Balai Arkeologi Maluku. Tidak Terbit
Usmany, Desi. (2009). “Menapak Jejak Pelayaran Tradisional Orang Biak Numfor Abad 16 Hingga Awal Abad XX. Kajian Sejarah Maritimâ€. Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Jayapura.
Widjojo, Muridan. (2013). Pemberontakan Nuku: Persekutuan Lintas Budaya di Maluku-Papua Sekitar 1780-1810. Depok: Komunitas Bambu.
Wekke, I. S. (2013). Masjid Di Papua Barat : Tinjauan Ekspresi Keberagamaan Minoritas Muslim dalam Arsitektur. El Harakah, 15(2), 124-149.