SITUS LIANGAN DALAM BINGKAI SEJARAH MATARÄM KUNO

Main Article Content

Sugeng Riyanto

Abstract

Liangan site – found in 2008 and being researched since 2009 – is an intricate site. At least three type of areas have been unearthed, viz. settlement, agriculture, and Hinduistic worship, which buried in 3 hectares area of Mt. Sindoro volcanic material. Archaeological data and carbon dating have indicated that Liangan site extend between II to XI AD. Thus, the specific historical context of Liangan based on existing archaeological evidences has become a separate issue. Through descriptive-analytical methods, supported by historical sources, it is known that the ancient civilization of Liangan had developed sincepre-Hindu to Ancient MatarÄm periods. To be more specific, the Liangan site can be associated with Rakai Layang Dyah Tlodhong, the king of MatarÄm who reigned from 918 to 928 AD, both indicating that the ancient Liangan settlements were of watak, not wanua.
 

Article Details

How to Cite
Riyanto, S. (2024). SITUS LIANGAN DALAM BINGKAI SEJARAH MATARÄM KUNO. Berkala Arkeologi , 37(2), 141–158. https://doi.org/10.30883/jba.v37i2.177
Section
Articles

References

Adullah, Taufik dan A.B. Lapian (Ed.). Indonesia Dalam Arus Sejarah, Jilid II Kerajaan Hindu-Buddha. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve.

Boechari. 2012a. “Kerajaan MatarÄm Sebagaimana Terbayang dari Data Prasastiâ€. Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti, Kumpulan Tulisan Boechari. Jakarta: Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Halaman 183-196

Boechari. 2012b. “Epigrafi dan Sejarah Indonesiaâ€. Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti, Kumpulan Tulisan Boechari. Jakarta: Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Halaman 3-28

Boechari. 2012c. “Satu atau Dua Dinasti di Kerajaan MatarÄm Kuno?â€. Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti, Kumpulan Tulisan Boechari. Jakarta: Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Halaman 197-202

Coedes, George. 2010. Aisa Tenggara Masa Hindu-Buddha. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia

Ferdinandus, Peter. 2006. “Antara India dan Jawaâ€. Permukiman di Indonesia Perspektif Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Halaman 115-121

Kusen. 1994. “Raja-raja MatarÄm Kuno dari Sañjaya sampai Balitung, Sebuah Rekonstruksi Berdasarkan Prasasti Wanua Tengah IIIâ€. Berkala Arkeologi, Tahun XIV, Edisi Khusus. Halaman 82-94

Lombard, Denys. 1996. Nusa Jawa: Silang Budaya, Sejarah Kajian Terpadu. Jilid III: Warisan Kerajaan-kerajaan Konsentris. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Muchtar, Agni S. 2014. “Wanua I Rukam, Nama Asli Situs Liyangan? (Kajian Terhadap Prasasti Rukam 907 M Sebagai Data Pendukung Penelitian Situs Liyangan)â€, dalam Liangan, Mozaik Peradaban Mataram Kuno di Lereng Sindoro. Yogyakarta: Kepel Press. Halaman 149 – 163

Mundardjito. 2002. “Arkeologi Keruangan: Konsep dan Cara Kerjanyaâ€, dalam Kumpulan Makalah Pertemuan Ilmiah Arkeologi VII. Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia. Halaman 70 – 75

Nastiti, Titi Surti, dkk. 1982. Tiga Prasasti Dari Masa Balitung. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Departemen P & K

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto, 2011. Sejarah Nasional Indonesia, Jilid II Zaman Kuno. Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia (Ed.). Edisi Pemutakhiran. Cetakan ke-5. Jakarta: Balai Pustaka

Riyanto, Sugeng. 2013. “Letusan Gunung Sindoro Mengubur Situs Mataram Kuno Liyanganâ€, dalam Arkeologi, Sejarah, dan Budaya. Prosiding Seminar Antarbangsa ke-2 Arkeologi, Sejarah, dan Budaya di Alam Melayu 26-27 November 2013 di Universiti Kebangsaan Malaysia. Bangi: Istitut Alam dan Tamadun Melayu, Universiti Kebangsaan Malaysia. Halaman 767 - 781

Riyanto, Sugeng. 2014a. “Menggali Peradaban Mataram Kuno di Liangan Tahap Demi Tahapâ€, dalam Liangan, Mozaik Peradaban Mataram Kuno di Lereng Sindoro. Yogyakarta: Kepel Press. Halaman 31-115

Riyanto, Sugeng. 2014b. “Prolog, Mozaik Peradaban Liangan Kunoâ€, dalam Liangan, Mozaik Peradaban Mataram Kuno di Lereng Sindoro. Yogyakarta: Kepel Press. Halaman 1-29

Riyanto, M.Hum, D. (2015). SITUS LIANGAN RAGAM DATA, KRONOLOGI, DAN ASPEK KERUANGAN. Berkala Arkeologi, 35(1), 31-50. doi:https://doi.org/10.30883/jba.v35i1.37

Riyanto, Sugeng. 2016. Liangan, Kini, Doeloe, dan Esok. Yogyakarta: Kepel Press.

Sedyawati, Edi dkk. 2012a. “Dinasti, Agama, dan Moumenâ€. Indonesia Dalam Arus Sejarah, Kerajaan Hindu-Buddha. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve. Halaman 171-203

Sedyawati, Edi dkk. 2012b. “Pengenalan Masa Hindu-Buddhaâ€. Indonesia Dalam Arus Sejarah, Kerajaan Hindu-Buddha. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve. Halaman 5-35

Soeroso. 2006. “Awal Pembentukan Kerajaan-kerajaanâ€. Permukiman di Indonesia Perspektif Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Halaman 122-136

Suhadi, Machi dan Titi Surti Nastiti. 2012. “Perdagangan dan Politikâ€. Indonesia Dalam Arus Sejarah, Kerajaan Hindu-Buddha. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve. Halaman 107-169

Sumanto. 1995. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Tim Penelitian. 2016. “Laporan Penelitian Situs Liangan, Temanggung, Jawa Tengahâ€. Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta. Tidak terbit.