TRADE DURING PRE-SRIWIJAYA (4TH€“5TH CENTURIES AD)

Authors

  • Rr. Triwurjani Pusat Penelitian Arkeologi Nasional

Keywords:

Tidal Swamp, Trade Route, Pre-Sriwijaya, Trade Pattern, archaeology

Abstract

Since early century AD until 5th century AD South Sumatra had been inhabited by communities that were composed in solid social integrations in form of local chiefdoms. Researches concluded that in 4th century AD there were settlements of communities in the East coast of Sumatera. It was believed that these communities had made cantacts with India and Chinese traders, as well as with traders from other countries, Karang Agung Site is one of the sites that had been inhabited by humans during the above period. It is located in South Sumatra in the east coast of Sumatra. There are a number of variables that show the importance of this site, they are: its location which was near water (Musi tributary, moats); the existence of boat stake and various artifacts that were assumed to be trade commodities (stone and glass beads, fine-paste pottery, gold jewelry in forms of earrings and rings) and remains of a boat; its location in international trade route. According to Van Leur, one of the two main trade routes in Asia is the “silk road†that covers China, India and up to Europe. It passed through Central Asia, Turkistan, and the Mediterranean Sea, which had contacts with Indian travelers/traders. This paper is made in an attempt to re-emphasize the existence of the site of Karang Agung, which is based on its natural landscape that was a tidal swamp with very limited sources of fresh water. Despite all that, its inhabitants were very advanced in the field of trade. There must have been some factors that forced this area to become the buffer zone in an international trade route between the open seas and the interior areas.

References

Budisantosa, Tri Marhaeni, 2002. “Pemukiman Pra-Sriwijaya di Karangagung Tengah: Sebuah Kajian Awal†dalam Siddhayatra Volume 7, nomor 2 November hal. 65-89. Palembang: Balai Arkeologi Palembang.

Budisantosa, Tri Marhaeni, 2005. “Pemukiman Pra Sriwijaya di Pantai Timur Sumatera Kawasan Karangagung Tengah Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan†Berita Penelitian Arkeologi No. 13, Dep Budpar, Puslitbang Arkenas, Balai Arkeologi Palembang.

Budisantosa, Tri Marhaeni, 2007. “Tinggalan Rumah Kayu Pra-Sriwijaya di Karangagung Tengah, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatanâ€, dalam Menelusuri Jejak-Jejak Peradaban di Sumatera Selatan, hal.14-30. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Balai Arkeologi Palembang

Dick, Read Robert 2008. Penjelajah Bahari, Pengaruh Peradaban Nusantara di Afrika; Bukti-Bukti Mutakhir Tentang Penjelajahan Pelaut Indonesia Abad ke-5 jauh sebelum Cheng Ho dan Columbus. Jakarta: Mizan.

Fadhlan S.I, Arfian S, Yusmaini E, Rr.Triwurjani, 2002. “Lingkungan Purba di Wilayah Pantai Timur Sumatera Bagian Selatan, Kab. Banyuasin, Prov. Sumatera Selatanâ€. Laporan Penelitian Arkeologi, Pusat Penelitian Arkeologi, Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta (tt).

Hardiati, Endang Sri, 2002. “Catatan Tentang Temuan Manik-Manik Dari Situs Karang Agung, Sumatera Selatanâ€, makalah dalam Pertemuan Ilmiah Arkeologi IX, hal.164-171, Kediri, 23-27 Juli 2002.

Notohadiprawiro, T. 1970. “Tanah Esturian, Watak, Sifat, Kekakuan, Kesinambungan,†Dep. Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian UGM, Kumpulan Lima Buah Makalah Penulis Tahun 1973, 1974, 1975, 1976 dan 1978.

Rangkuti, Nurhadi., 2007. “Peradaban Indonesia Kuna di daerah aliran Sungai Musi “dalam Menelusuri Jejak-Jejak Peradaban di Sumatera Selatan, hal. 31-38. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Balai Arkeologi Palembang

Ongkodharma, Hariyanti, 2007. Kapitalisme Pribumi Awal, Kesultanan Banten 1522 – 1684: Kajian Arkeologi Ekonomi. Depok: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.

Renfrew, Colin; Paul Bahn., 1991. Archaeology, Theories, Methods, and Practice. Thames and Hudson Ltd.

Renfrew, Colin., 1993. Approaches to Social Archaeology, Edinburg University Press.

Sartono, S., 1979. “Pusat-Pusat Kerajaan Sriwijaya Berdasarkan Interpretasi Paleogeografi†Pra Seminar Penelitian Sriwijaya, Jakarta 7-8 Desember 1978, hal. 43-74. Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional.

Soeroso, 2008. “Pesisir Timur Sumatera Selatan Masa Protosejarah: Kajian Permukiman Skala Makroâ€, Kumpulan Makalah PIA IX Kediri 23-27 Juli 2002, hal. 602-609. Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.

Suriadikarta, Didi Andi dan Mas Teddy Utriadi, 2007. “Jenis-Jenis Lahan Berpotensi Untuk Pengembangan Pertanian di Lahan Rawa†Jurnal Litbang Pertanian 26 (3) hal 115-122. Bogor: Balai Penelitian Tanah.

Utomo, Bambang Budi., 1988. “Air Sugihan: Tempat Mendaratnya Pasukan Dapunta Hyang?â€, Makalah Diskusi Intern Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta.

Wolters, O.W., 1967. Early Indonesia Commerce. A Study of The Origins of Sriwijaya, Cornell University Pres, New York.

Downloads

Published

2024-04-05

How to Cite

Rr. Triwurjani. (2024). TRADE DURING PRE-SRIWIJAYA (4TH€“5TH CENTURIES AD). Berkala Arkeologi, 31(1), 57–73. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/berkalaarkeologi/article/view/4600

Issue

Section

Articles