BERBAGAI BENTUK PEMANFAATAN BANGUNAN INDIS DI KOTA MALANG: PEMIKIRAN AWAL TENTANG PENGELOLAAN BCB
Main Article Content
Abstract
The use of archaeological resources (BCB) in Indonesia is regulated in Law No. 5 1992 on Cultural Property and Indonesian Government Regulation No. 10 1993 on the implementation of the Law no. 5 1992. According to these regulations, cultural property may be used for many purposes such as religious, social, tourism, education, science, and cultural purposes. This paper illustrates the use of some colonial buildings in the City of Malang which is not only in accord with the regulations but also added economical value. the building could also be associated with economical value. There are some examples in Malang showing the use of BCB based on its economical value, but the implementation tended to be individualistic and hasn't reached international level yet. The practical activities include: Festival Malang or Malang Old Festival; producing t-shirts and sticker with pictures of indis buildings; displaying pictures of indis buildings in restaurants, hotels, and stores, and also making various forms of old advertisement by one of the bakery in Malang.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Anonim. 2003. Studi Penentuan Kriteria Bangunan Untuk Perlindungan Dan Pelestarian Bangunan Bersejatah Di Kota Malang Sebagai Dasar Penerbitan Perijinan (Laporan Akhir). Malang: Kerjasama Antara Pemerintah Kota Malang dengan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Chawari, Muhammad. 2007. Laporan Penelitian Arkeologi Bangunan lndis di Kotamadia Malang: ldentifikasi Potensi dan Perencanaan Pengembangannya (Tahap I). Yogyakarta: Balai Arkeologi.
Chawari, Muhammad. 2007a. "Kompleks Pesanggrahan Tamansari Yogyakarta: Manfaat Seni Hias dalam Konteks Pengembangannya", dalam lnajati Adrisijanti dan Musadad (ed.) Kriyamika: Melacak Akar dan Perkembangan Kriya. Yogyakarta: Penerbit Jurusan Arkeologi, Fakultas llmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, hal: 263- 277
Cleere, H.F. 1989. Introduction: The Rationale of Archaeological Heritage Management, dalam Cleere, H.F (ed.) Archaeological Heritage Management in the Modern World. London: Unwin Hyman, halaman: 1 - 19.
Kurniawan, Jujun. 2006. Perkembangan Kata Malang 1914 - 1942: Kajian Atas lntervensi Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Yogyakarta: Skripsi Sarjana pada Jurusan Arkeologi, Fakultas llmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang No. 5 Tahun 1992.
Pinardi, Slamet. 2007. Pemanfaatan Bangunan-bangunan Kolonial Belanda Di Kata Malang Pasca 1950. Yogyakarta: Tesis Master pada Jurusan Arkeologi, Fakultas llmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
Rindhowati, Aris. 2003. Gaya Dan Fungsi Ornamen Pada Bangunan Hotel Niagara Di Lawang. Malang: Skripsi Sarjana pada Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang.
Soeroso, Amiluhur. 2007. Penilaian Kawasan Pusaka Borobudur Dalam Kerangka Perspektif Multiatribut Ekonomi Lingkungan Dan lmplikasinya Terhadap Kebijakan Manajemen Ekowisata. Yogyakarta: Disertasi dalam llmu Lingkungan pada Universitas Gadjah Mada.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (BCB).
Radar Malang, Kamis, 22 Mei 2008. Hal: 3 - 4, "Jalan ljen Ditutup Total: Ajang Malang Kembali".
Radar Malang, Kamis, 22 Mei 2008. Hal: 41, "Mata Pelajaran Seni Budaya Tersingkir".
Radar Malang, Jum'at, 23 Mei 2008. Hal: 29 dan 43, "Sejarah Malang Buka FMK".
Radar Malang, Jum'at, 23 Mei 2008. Hal: 33, "Griya Telkomsel Diserbu".
Radar Malang, Sabtu, 24 Mei 2008. Hal: 29 dan 43, "Buie Pun Main Egrang"
Radar Malang, Senin, 26 Mei 2008. Hal: 33, "Ditutup, Panitia Klaim Dikunjungi Sejuta Orang".