PERUBAHAN NILAI DAN MAKNA BALUNTANG DAMPAKNYA TERHADAP PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN BCB (KASUS DI WILAYAH KABUPATEN TABALONG KALIMANTAN SELATAN)

Main Article Content

Bambang Sugiyanto

Abstract


Changes in the value and meaning of Baluntang can occur due to several factors, such as the incorporation of old beliefs (Kaharingan) in Hinduism. This amalgamation had an impact on their behavior towards old traditional rituals. Even though in reality they still carry out the old traditional rituals, the implementation of these ceremonies is merely routine as a manifestation of their respect for their ancestors. With such conditions and backgrounds, in their hearts there is a considerable inner conflict between respecting their ancestors and obeying the new religious teachings.



 

Article Details

How to Cite
Sugiyanto, B. (2024). PERUBAHAN NILAI DAN MAKNA BALUNTANG DAMPAKNYA TERHADAP PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN BCB (KASUS DI WILAYAH KABUPATEN TABALONG KALIMANTAN SELATAN). Berkala Arkeologi , 25(1), 8–16. https://doi.org/10.30883/jba.v25i1.905
Section
Articles

References

Dyson, L. dan Asharini, 1980/1981. Tiwah, Upacara Kematian Pada Masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Proyek Media Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Hartatik, 2001. "Survei Konsep dan Bentuk Bangunan Kubur Masyarakat Dayak di Wilayah Kecamatan Tanta, Upau, dan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan". Laporan Penelitian Arkeologi, Balai Arkeologi Banjarmasin, belum terbit.

Pikrinadi, Usah, 1990. "Upacara Mia (Mambatur) Dalam Perspektif Budaya Suku Maanyan, Desa Warukin, Kabupaten Tabalong". Tesis. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Rampai, Kiwok. D., 1983. "Bangunan Makam Orang Ngaju di Kalimantan Tengah : Suatu Studi Ethnoarkeologi". Tesis. Yogyakarta: Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada.

Syariffuddin, R., et.al., 1996. Wujud, Arti dan Fungsi Puncak-puncak Kebudayaan Lama dan Asli Bagi Pendukungnya di Daerah Kalimantan Selatan. C.V. Prisma Muda Banjarmasin.

Syariffuddin, R. dan Maswan Syukrani, 1984. Upacara Marabia. Laporan Hasil Observasi dan Penelitian Bidang Permuseuman Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan dan Museum Negeri Lambung Mangkurat.

Sugiyanto, Bambang, 2002. "Arti dan Makna Baluntang pada Masyarakat Tabalong, Kalimantan Selatan". Bulletin Bandarmasih Vol. Museum Negeri Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

Sulistyanto, Bambang dan Vida Pervaya Rusianti Kusmartono, 1999/2000. "Penelitian Pemukiman Situs Haringen, Kalimantan Tengah". Laporan Penelitian Arkeologi. Balai Arkeologi Banjarmasin. Belum terbit.

Sulistyanto, Bambang, 2003. Balung Buto: Warisan Budaya Dunia dalam Perspektif Masyarakat Sangiran. Penerbit Kunci Ilmu, Jogjakarta.