SOSIALISASI ISLAM DI JAWA ABAD KE 15-17: RADIKAL ATAU PERSUASIF? (TELAAH ATAS HISTORIOGRAFI LOKAL DAN ASIMILASI TINGGALAN ARKEOLOGIS)

Main Article Content

Irna Saptaningrum

Abstract


On the post-modernist view that the "meaning" of an archaeological data depends on the interpretation of the interpreter to interpret it. This gap makes it possible to accommodate other views from various versions, so that there is no single interpretation. Likewise with the interpretation of the way the socialization of Islam is carried out in Java, it can be said to be radical and it can also be persuasive depending on the point of view of how one is viewed, the goals and intentions of the observer itself which also influence the "meaning" it creates.



 

Article Details

How to Cite
Saptaningrum, I. (2024). SOSIALISASI ISLAM DI JAWA ABAD KE 15-17: RADIKAL ATAU PERSUASIF? (TELAAH ATAS HISTORIOGRAFI LOKAL DAN ASIMILASI TINGGALAN ARKEOLOGIS). Berkala Arkeologi , 24(1), 72–86. https://doi.org/10.30883/jba.v24i1.896
Section
Articles

References

Abdullah, Taufik (ed). 1985. Sejarah Lokal di Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Bakker, J.W.M. 1984. Filsafat Kebudayaan Sebua/1 Pengantar, Yogyakarta: penerbit yayasan Kanisius

Graaf, H.J. de, dan Th. G. Pigeaud.1985.Kerajaan-Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Kajian Sejarah Politik Abad ke-15 dan ke-16. Jakarta: Penerbit PT. Grafiti Press.

Iqbal, Muhammad Zafar. 1995. "Kedatangan dan Perkembangan Islam di Indonesia" dalam Buletin Al-Turas, Vol.I. No. 2, IAIN Syarif hidayatullah, Jakarta, Hlm. 10-16.

Junus, Mahmud. 1984 Tarjama!, AI-Quran Al-Karim, Jakarta: PT AI-Maarif.

Masyhudi, nfn. (2001). Peranan Tasawwuf Dalam Sosialisasi Islam Di Indonesia. Berkala Arkeologi, 21(1), 68–78. https://doi.org/10.30883/jba.v21i1.834

Montana, Suwedi. 1994/95. "Walisanga dan Wayang dari Kajian Naskah Lama", Kebudayaan No. 7, Th. IV., Jakarta: Depdikbud, Him. 11-19

Montana, Suwedi. 1995. "Perbedaan dalam Cara Penyebaran Agama Islam di Jawa pada Abad ke 15-17 (Kajian atas Historiografi Lokal dan Asimilasi Tinggalan Arkeologi)", Buletin Forum Arkeologi, No. 2, Balai Arkeologi Denpasar, Him. 12-37.

Salam, Solichin. 1960. Sekitar Wali Sanga. Kudus : Penerbit "Menara Kudus".

Saptono, Nanang. 1994/95. "Lambang-lambang Tasawuf Pada Ragam Hias Masjid Agung Demak", Kebudayaan, No. 8, Th. IV. Jakarta: Depdikbud. Him. 32-39.

Tanudirjo, Daud Aris., 1995. "Kajian Budaya Bendawi Modern dan Arkeologi", Buletin Artefak 15, , Hlm.12-21.

Tanudirjo, D. A. (1994). Epigrafi Indonesia Dalam Kerangka Pikir Pasca - Modernisme. Berkala Arkeologi, 14(2), 10–16. https://doi.org/10.30883/jba.v14i2.634

Tjandrasasmita, Uka. 1976. "Sepintas Mengenai Peninggalan Kepurbakalaan Islam di Pesisir utara Jawa", Aspek-aspek Arkeologi Indonesia, No.3., Jakarta: Proyek Pembinaan Kepurbakalaan dan Peninggalan Nasional.

Tjandrasasmita, Uka. 1984. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka.