STRATEGI PENELITIAN DAN PEMANFAATAN DATA KUBUR BAGI STUDI WILAYAH DI BALI

Main Article Content

Fadhila Arifin Aziz

Abstract


Bali, until now, is known for its rich values and unique culture. The process of forming culture in several areas of Bali has differences and diversity from the Pleistocene to the Holocene period through the process of contact with communities from outside Bali. By applying a more systematic framework of thought, the results of archaeological research that are oriented to the region and the Bali region are expected to contribute to the study of the archipelago's culture. The above contributions can be in the form of information on ideological ideas as well as physical forms from the past that are still visible until now.



 

Article Details

How to Cite
Aziz, F. A. (2024). STRATEGI PENELITIAN DAN PEMANFAATAN DATA KUBUR BAGI STUDI WILAYAH DI BALI. Berkala Arkeologi , 20(1), 66–77. https://doi.org/10.30883/jba.v20i1.808
Section
Articles

References

Agus Suprijo, 1988. "Identitas Rangka Situs Kubur Semawang, Sanur, dalam Rapat Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi III, Pandeglang, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, hlm. 393-402.

Ardika, I Wayan, 1987. Bronze Artifacts and The Rise of Complex Society in Bali, Thesis Master of Arts, The Australian National University.

Daud Aris Tanudirjo, I 994. "Retrospeksi Penelitian Arkeologi di Indonesia". Pertemuan Ilmiah Arkeologi VI, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta, hlm. 67-96.

Mindra Faizaliskandiar, 1988. "Manfaat Studi Pemukiman bagi Disiplin Ilmu Arkeologi ", dalam Diskusi Ilmiah Arkeologi VI, Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, Komisariat Daerah Jakarta dan J awa Barat, Jakarta, 11-12 Februari (belum terbit).

Mundardjito, 1982. "Pandangan Tafonomi dalam Arkeologi: Penilaian Kembali Atas Teori dan Metode ", Pertemuan llmiah Arkeologi JI, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta, him. 497-509.

Mundardjito, nfn. (1995). Kajian Kawasan: Pendekatan Strategis Dalam Penelitian Arkeologi Di Indonesia Dewasa Ini. Berkala Arkeologi, 15(3), 24–28. https://doi.org/10.30883/jba.v15i3.666

Naniek Harkantiningsih, 1990. "Jenis dan Peletakan Bekal Kubur di Situs Semawang dan Selayar: Pola Kubur dari Abad ke-14-19", dalam Proceedings Analisis Hasil Penelitian Arkeologi I: Religi dalam Kaitannya dengan Kematian, Jilid II, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, hlm. 222-230.

Nurhadi Magetsari, 1989. "Kajian Wilayah dalam Arkeologi Beberapa Problematik Metodologis ", Pertemuan Ilmiah Arkeologi V, Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, Yogyakarta, hlm. 343-351.

Purusa Mahaviranata, 1992. "Kubur Terbuka Masa Prasejarah Kalanganyar. Buleleng", dalam Forum Arkeologi IV, Januari, hlm. 2-19.

Purusa Mahaviranata, 1994. "Penelitian Kubur Prasejarah di Bali: Suatu Kajian Artefaktual", makalah dalam Seminar Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi, Palembang, 11-16 Oktober (belum terbit).

Renfrew, Collin dan Paul Bahn, 1991. Archaeology: Theories, Methods and Practise, London, Thames and Hudson, 1991.

Sharer, Robert J. dan Wendy Ashmore, 1980. Fundamental of Archaeology, California.

Shiffer, M.B., 1976. Behavioral Archaeology, Academic Press, New York.

Sudiono dan Arfian, 1995. "Penelitian Arkeometri di Situs Sembiran. Kecamatan Tejalmla, Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali", Laporan Penelitian Arkeologi Bidang Arkeometri, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta.

Soejono, R. P., 1965. "Penyelidikan Sarkofagus di Pu/au Bali", Laporan Konggres llmu Pengetahuan Nasional II, jilid 6, Seksi D., Djakarta, Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia Departemen Urusan Research, him. 231-250.

Soejono, R. P., 1977. Sistim-sistim Penguburan pada Akhir Masa Prasejarah di Bali, Disertasi, Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jakarta.

Soejono, R. P., 1984. Jaman Prasejarah di Indonesia, Sejarah Nasional Indonesia, Jilid I, Jakarta, Balai Pustaka.

Wanny Rahardjo, 1989. "Manfaat Kajian Regional dalam Penelitian Arkeologi ", dalam Proceedings Pertemuan Ilmiah Arkeologi V, Jilid IV, Yogyakarta, 4-7 Juli.