POLA ADAPTASI PENGHUNI GUA BUDAYA TOALA
Main Article Content
Abstract
Kehidupan penghuni gua Budaya Toala berlangsung sejak Kala Pasca Plestosen hingga awal masehi. Kehidupan Budaya Toala ini berlangsung cukup lama dan mampu bertahan beratus-ratus tahun lamanya. Kehidupan budaya tersebut masih sangat bergantung pada potensi ekologi sumber alam sekitarnya. Hal ini menarik perhatian untuk diungkap lebih dalam, terutama mengenai pola adaptasi yang diterapkan oleh penghuni gua sehingga budaya ini mampu bertahan cukup lama.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Anthony, J. Whitten. (1987). Ekologi Sulawesi. Yogyakarta : Gadjah Mada Press.
Bargamini, David. (1981). Alam dan Margastwa Australasia. Diterjemahkan oleh T.W. Kamil, Jakarta: Tira Pustaka.
Glover, Ian C., Bernnet Bronson. (1984). Archaeological Radiocarbon Dates from Indonesia: A First List. Indonesia Circle, 1984 (June 34), 37 - 44.
Green, L. Ernestene. (1973). Population, In Search of Man. Ed., Ernestene L. Green, (h. 339 – 340). Boston: Little, Brown and Company.
Heekeren, van H. R. (1972). The Stone Age of Indonesia. Second rev. ed., VKI No. LXI, The Hague - Martinus Nijhoof.
lndah Asikin Nurani. (1992). Tinjauan tentang Pola Permukiman Pendukung Budaya Toala di Sulawesi Selatan. PIA VI. (belum diterbitkan).
SPSP Sulawesi Selatan. (1986). Laporan Pengumputan Data Peninggalan Sejarah dan Purbakala di Kabupaten Bantaeng (tidak diterbitkan).
Sumarwoto, Otto. (1987). Ekologi, Lingkungan, dan Pembangunan. Bandung: Penerbit Djambatan.
Trigger, Bruce G. (1973). The Study of Settlement in Archaeology, In Search of Man. Ed., Erneste L. Green (h. 312 – 320). Boston: Little, Brown and Company.